Part 80

1.1K 189 45
                                    

"Steve."

(Y/N) tak dapat memanggil Kaptennya yang masih tertunduk murung, begitu ia menemukannya sedang berada di tangga.

"Kau benar-benar mencintainya. Tak bisa melupakannya. Peggy, apa yang harus kulakukan? Bagaimana cara membuatnya selalu tersenyum? Sementara ia menangisi kepergianmu."

Pikirannya memenuhi janji yang pernah dibuatnya dengan Peggy dan ingatan kedekatan mereka berdua juga terbayang dalam pikirannya. Dirinya ingin sekali memeluk dan menenangkan Kaptennya, tapi rasa cemburu telah memenuhi perasaannya. (Y/N) hanya bisa diam berdiri di samping Steve.

"(Y/N)."

"I-iya?"

(Y/N) tak menyangka Steve memanggilnya dan mendongak menatapnya. Detik berikutnya, dirinya menahan nafas karena, Steve yang tiba-tiba saja memeluknya.

"S-Steve?"

"Janji padaku dengan satu hal." 

Suara berat Steve terdengar cukup dekat dengan telinganya dan kebingungan dengan Steve yang meminta perjanjian lainnya.

"Janji?"

"Kita tetap bersama. Jangan pergi."

(Y/N) tak dapat memproses yang diucapkan Kaptennya dan menelisik tatapan Steve yang tengah memandanginya.

"Aku tak akan pergi kemana pun. Jika mau pergi, pasti izin dulu. Kan aku aku udah janji dengan itu. Kemana pun pergi, aku harus memberitahukanmu."

"Bukan itu yang kumaksud."

Intonasi suara rendah Steve tak berubah sama sekali, mendengar wanita kecilnya tak mengerti maksud dari ucapannya.

"Tetap bersama. Apapun itu. Meski kau ingin pergi kemana pun, tetap kembali."

"Kau begini karena mendapat kabar Peggy?"

Steve tak langsung menjawab pertanyaannya dan melepas genggaman tangannya yang sejak dari tadi terus menggenggamnya. Melihat hal itu semua, (Y/N) tersenyum getir dan menganggap dugaannya benar.

"Jika kau memintaku terus bersamamu menggantikan posisi Peggy... Maaf aku tak bisa melakukannya. Aku tahu sampai sekarang kau tak bisa memenuhi janji dansa kalian berdua dan kau ingin melampiaskannya padaku?"

Mengungkapkan perasaannya yang semakin terasa sesak, tanpa sadar bulir bening kaca sudah memenuhi kedua matanya.

"Aku bukan Peggy-mu, Steve. Aku bukan Peggy Carter yang kau cintai."

"(Y/N)."

Steve langsung menahan wanita kecilnya yang ingin beranjak pergi.

"Pemakamannya sebentar lagi diadakan. Sebaiknya kita bersiap-siap." 

"Tidak, tunggu."

"Uwahh!!"

Akibat Steve menarik kuat tangannya, (Y/N) tak sempat menyeimbangkan dirinya dan terhuyung ke belakang. Namun, Steve yang melihat itu dengan cepat menahan tubuh wanita kecilnya yang bisa saja terguling sampai ke bawah tangga.

"Makanya, kubilang tunggu."

Tubuhnya mendesir hebat merasakan lengan Steve memeluk pinggangnya dan merasakan hembusan nafas Kapten itu menggelitik telinganya.

"Jangan berprasangka buruk. Aku gak pernah memikirkan itu. Ku akui Peggy, wanita baik yang telah membantu kita, menerima kita apa adanya. Tapi, itu bukan berarti kau menggantikannya."

(Y/N) bisa merasakan Steve menangkupkan wajahnya di pundaknya.

"Semua yang kubutuhkan saat ini ada- "

Avengers With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang