Masih di malam yang sama, tepatnya di salah satu apartemen yang berada di Queens, terlihat seorang pria muda memakai kaos besar dengan bertulisan "Aku selamat dari perjalanan ke NYC" berjalan lesu menuju kamar apartemennya. Begitu sampai di depan apartemennya, dengan perasaan ragu ia mengetuk pintu dan dalam sekejap pintu apartemennya terbuka, memperlihatkan Bibi May dengan wajah yang penuh kesal.
"Aku meneleponmu seharian. Kau tak menjawab telepon. Kau tak boleh melakukan itu."
Peter yang baru saja pulang dari pertarungan yang cukup melelahkan langsung mendapat omelan panjang dari May. Ia bergegas menutup pintu dan hanya bisa pasrah menerima kemarahan dari May yang pasti sudah sangat mengkhawatirkannya.
"Lalu, ada peristiwa feri itu. Aku telepon 5 markas polisi. Aku telepon 5 temanmu. Aku telepon Ibu Ned." keluh May yang tak bisa berhenti khawatir dengan ponakan satu-satunya yang ia miliki.
"May, aku baik-baik saja. Tenanglah. Aku tak apa-apa." ucap Peter ingin menenangkan bibinya.
May menoleh ke belakang dengan cepat. Ia melihat wajah Peter yang sudah memerah menahan air mata yang sudah hampir tumpah, menahan rasa kesedihan akibat penyelasan yang diterima.
"Hentikan omong kosongmu." ucap May yang sudah semakin kesal dengan sikap Peter. "Aku tahu kau meninggalkan ruang hukuman. Aku tahu kau meninggalkan kamar hotel di Washington. Aku tahu kau menyelinap keluar setiap malam. Itu tidak baik. Peter, katakan apa yang terjadi?!"
Peter berusaha menahan air matanya yang kini sudah sangat jelas menunjukkan dirinya tengah menangis. Dalam satu hari penuh, pria muda itu telah mendapatkan banyak kesialan. Puncak kesialan yang diterimanya, yaitu Tony Stark memarahinya dan menyita kostum kesayangannya. Ditambah May yang kini memarahinya, akibat perbuatan yang membuatnya penuh rasa penyesalan.
"Katakan saja. It just me and you." ucap May dengan tersenyum lembut.
Melihat satu-satunya anggota keluarga yang dia miliki, begitu mengkhawatirkannya dan berusaha berbicara lembut dengannya, Peter tak kuasa menahan lagi air mata yang kini sudah tumpah ruah. "Aku dikeluarkan dari magang Stark."
"Apa?" May cukup terkejut dengan yang diucapkan Peter.
"Ya." Peter mengangguk kecil mengakuinya dengan jujur.
"Apa yang terjadi?" tanya May menjadi penasaran.
"Kupikir jika aku kerja keras dia akan... Kau tahu ... "
Peter terduduk lemas tak sanggup menahan dirinya mendapatkan hal yang tak disangka dalam hidupnya.
"Tapi, aku buat kesalahan."
"It's okay. It's okay."
Melihat pertahanan Peter yang runtuh, May menghampiri ponakannya dan mengelus punggung Peter untuk membuatnya tenang. Secara bersamaan, rasa kekesalan dalam diri May menghilang seutuhnya begitu melihat Peter yang berusaha menahan kesedihan.
"Maaf membuatmu cemas." ucap Peter meminta maaf.
"Aku tak berniat merusak hidupmu."
"Aku tahu." balas Peter sudah mulai merasa tenang sebab May selalu berada di sampingnya.
"Tapi ... Dulu aku juga suka menyelinap keluar." ungkap May mengacak pelan rambut keponakannya.
Begitu menjauh dari Peter, May mengerutkan hidungnya mencium sesuatu yang tidak mengenakkan. Bibi cantik itu mencium rambut Peter yang ternyata mengeluarkan bau tidak sedap.
"Pergilah mandi. Kau bau." ucap May mengelus pelan rambut Peter. "Baumu seperti sampah."
Peter mengangguk menerima dirinya yang sudah bau, setelah melalui hari yang panjang. "Aku tahu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Avengers With You
أدب الهواةApa yang akan terjadi ketika kamu masuk dunia avenger? Dunia yang membuatmu bisa menjadi salah satu anggotanya dan tentu saja bisa menjadi pahlawan yang menyelamatkan dunia. Menarik bukan? Bagaimana rasanya ya... #Avengers x Reader #Harap baca berur...