Part 5

3.4K 445 57
                                    

Keesokan harinya kami berangkat menuju tempat pelaksanaan penelitian Dr. Abraham Erskine menggunakan mobil bersama dengan agen Peggy Carter dan Steve terus menerus menunjuk daerah dimana saja ia sering dipukuli oleh orang lain.

"Sabar (y/n) sabar..." gumamku pelan menghela napas kasar karena terus menahan sabar mendengar mereka berdua saling asyik mengobrol di belakang.

"Wanita gak akan mau berdansa dengan pria yang mungkin akan ia injak" ucap Steve mengeluhkan ukuran tubuhnya.

Aku mendengar perkataannya langsung memutar bola mata dengan malas. "Kalau denganku kau tidak mungkin akan terinjak Steve" ucapku sambil menatap jalanan dan bangunan yang telah dilewati

"Kalau begitu kalian berdua harus berdansa" tanggap Peggy

"Meminta berdansa ke wanita selalu menakutkan dan selama bertahun-tahun ini, aku hanya merasa tidak dipedulikan. Jadi, aku sadar dan hanya bisa menunggu"

"Menunggu apa?" tanya Peggy

"Pasangan yang tepat"

"Pasangan yang tepat" gumamku pelan tanpa sadar bersamaan dengan ucapan Steve

"Kau mengatakan sesuatu?" tanya Peggy melihatku

"Ah tidak ada" tanggapku cepat. "Fyuhh bahaya! Untung saja mereka tidak mendengar!" batinku panik takut jika ketahuan.

"Hanya perasaanku atau (y/n) mengatakan hal yang sama" pikir Steve.

Lalu, akhirnya kami sampai di salah satu toko pinggiran kota. Toko yang kami datangi adalah Brooklyn Antiques.

"Tempat persembunyian yang cocok untuk melakukan projek penelitian secara rahasia" pikirku melihat papan nama toko tersebut.

"Ini tempatnya?" tanya Steve menyerngitkan alis saat keluar dari mobil. "Kupikir tempatnya besar seperti laboratorium"

"Kau pikir laboratorium harus bangunan besar dan menjadi tempat yang mencolok gitu. Apa projek penelitian yang dilakukan dokter harus dipertunjukkan dan diperlihatkan sama orang lain ha?!" tanyaku heran.

"Maaf jika membuatmu marah dengan ucapanku" ucap Steve membuatku tersadar bahwa aku berbicara kencang padanya.

"Hahh gara-gara tadi menahan sabar melihat mereka berbicara, jadi terbawa marah." pikirku memijat keningku.

"Baru gitu aja sudah marah, gimana nanti melihat mereka berciuman" ucap Grim Reaper membuatku teringat adegan tersebut.

"Grimper sialan!! Jangan ingatkan aku tentang hal itu!" pikirku langsung mengacak-acak rambutku.

"Kau baik-baik saja?" tanya Steve melihat sikap gilaku.

"Ikut aku" ucap agen Carter membuat kami mengikuti dan memasuki toko tersebut.

"Mereka..." Aku melirik beberapa orang di dekat toko tersebut yang kuingat sebagai musuh.

"Cuaca yang indah kan pagi ini"

Seketika muncul perempuan paruh baya sebagai penjaga toko menyambut kami.

"Ya, tapi aku selalu membawa payung" balas agen Carter menyampaikan kata sandi untuk masuk ke dalamnya.

Lalu, penjaga toko mempersilahkan kami masuk dan agen Carter menuntun kami ke tempat pelaksanaan penelitian Dr. Abraham Erskine. Saat kami tiba, semua orang di dalamnya melihat kedatangan kami dan kemudian berjalan turun mendekati Dr. Abraham Erskine.

"Selamat pagi" ucap Dr. Erskine menjabat tangan Steve

Ckrek!

Tiba-tiba saja mereka dipotret membuat Dr. Erskine menoleh. "Tolong jangan sekarang"

Avengers With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang