Part 24

1.3K 210 42
                                    

"Buku yang kukirim tak menarik bagimu?"

"Itu yang harus kulakukan selamanya? Membaca?"

Frigga, sang Ratu Asgard, selayaknya seorang Ibu ingin memberikan perhatian pada anaknya. Kini ia sedang mengunjungi anak nakalnya tersebut agar bisa mengetahui kondisi anaknya yang sudah dipenjara saat ini.

"Aku sudah berusaha sebaiknya agar kau bisa nyaman, Loki" ucap Frigga sebisa mungkin memberikan perhatiannya

"Benarkah? Apa Odin prihatin sepertimu?"

Frigga hanya menaikkan sebelah alisnya mendengar ucapan anaknya yang tidak memperhatikan kasih sayangnya.

"Apa Thor juga? Pasti tak nyaman mereka menanyakan kabarku siang dan malam"

"Kau tahu bahwa kau disini karena tindakanmu"

"Tindakanku? Aku mengungkap kebenaran bagi hidupku yang penuh kepalsuan bahwa aku lahir untuk menjadi Raja" balas Loki yang masih saja tidak mengakui kesalahannya

"Raja? Raja sejati itu mengakui kesalahannya" tegas Frigga membenarkan pemikiran Loki yang telah membawanya ke jalan yang salah. "Bagaimana dengan jiwa yang kau renggut di Bumi?" tanya Frigga mengingatkan anaknya terhadap kejahatan yang telah diperbuatnya

"Hanya sedikit dibandingkan jiwa yang direnggut oleh Odin" Loki kembali memberikan jawabannya dan merasa tidak bersalah sama sekali

"You're father"

"HE'S NOT MY FATHER!"

Bentak kan Loki yang begitu keras mampu membuat Ibunya terdiam.

"Berarti aku juga bukan Ibumu?"

"Your Not"

Frigga tersenyum miris melihat sifat anaknya yang masih tidak berubah. "Kau mudah memahami semua orang kecuali dirimu sendiri"

Loki menatap sendu Ibunya dan merasa bersalah telah membentaknya dengan keras. Saat Loki ingin menyentuh tangan Ibunya, seketika Ibunya perlahan menghilang dari hadapannya dengan meninggalkan tatapan kesedihan diantara keduanya.

"Kau salah. Hanya ada satu orang yang tidak mudah ku pahami" ucap Loki dengan sendirinya

.
.
.

Selain Asgard, terdapat juga tempat tinggal lainnya di luar angkasa dan selalu berada di dunia kegelapan yang bernama Svartalfheim. Svartalfheim merupakan tempat tinggal bangsa Elf itu sendiri dan dipimpin oleh Peri Kegelapan yang bernama Malekith. Setelah terbangun dari tidur panjangnya, sang Peri Kegelapan kembali ke kampung halamannya bersama dengan sisa-sisa bangsanya.

"Lihatlah warisanku, Algrim. Aku hampir tak ingat masa sebelum adanya cahaya" ucap Malekith menatap keseluruhan kampung halamannya tersebut

"Kelangsungan hidup kita akan menjadi warisanmu" ucap Algrim melihat pemimpinnya menggeram kesal

"Penghuni Asgard akan menderita seperti kita. Aku akan merebut Aether. Kupulihkan dunia ini dan akan kuakhiri alam semesta yang beracun ini!"

Malekith menunjukkan tekadnya yang kuat untuk menyerang Asgard yang telah berani mengambil harta kesayangannya. Malekith dengan langkah cepat memasuki pesawatnya dan melihat para prajurit bangsa Elf telah siap menerima perintah berperang darinya.

"Kau akan menjadi Kursed yang terakhir"

"Biar hidupku dikorbankan, sama seperti yang dilakukan bangsa kita" ujar Algrim siap berperang menyerang Asgard dan rela mengorbankan nyawanya agar pemimpinnya tersebut bisa mencapai tujuannya selama ini

Setelahnya, Malekith menusuk perut Algrim dan memasukkan senjata khas mereka ke dalamnya. Senjata yang mampu menelan penggunanya ke dalam kegelapan dan mampu menciptakan monster dalam diri penggunanya tersebut.

Avengers With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang