Part 70

1K 198 39
                                    

"Dulu di ruangan ini kau merengek padaku agar mengijinkanmu belajar. Sekarang aku pertanyakan setiap pelajaran yang kau pilih untuk dirimu sendiri."

"Dulu di ruangan ini kau menyuruhku untuk membuka mataku. Sekarang aku disuruh untuk menerima aturan yang tak masuk akal begitu saja."

"Seperti aturan yang melarang penggunaan sihir untuk masuk ke perpustakaan?"

"Wong mengadu?"

Stephen tak menyangka perbuatannya telah diadukan oleh Wong dan membuat Ancient One menyindirnya.

"Kau maju pesat dengan kemampuan sihirmu. Kau butuh tempat yang aman untuk melatih mantra mu."

Begitu mengucapkannya, Ancient One dengan kemampuan sihirnya memunculkan cermin yang sangat lebar dan berjalan masuk ke dalamnya. Stephen yang melihat juga ikut masuk ke dalam. Begitu masuk Stephen dibuat bingung dengan sekelilingnya yang tak berubah sama sekali, padahal ada cermin semacam portal yang dimasukinya.

"Kau sekarang berada di dimensi cermin. Punya keberadaan, tapi tak terdeteksi. Dunia nyata tak terpengaruh apa yang terjadi disini." ujar Ancient One tentang situasi mereka saat ini.

Sambil mendengarkan penjelasan, Stephen melambai-lambaikan tangan pada salah satu perempuan yang tengah menyiapkan teh di meja Ancient One. Stephen pun cukup terperangah dirinya sama sekali tak bisa dilihat oleh perempuan itu.

"Kami menggunakan dimensi cermin untuk berlatih, mengintai, dan kadang untuk meredam ancaman. Kau takkan ingin terjebak disini tanpa cincin ajaibmu itu."

"Tunggu, maaf. Apa maksudmu ancaman?" tanya Stephen menyela penjelasan Ancient One

Setelah Stephen bertanya, Ancient One langsung membuat sekeliling mereka bergerak hingga bentuknya berbeda dari aslinya. Stephen dibuat cukup terperangah melihat kemampuan sihir tersebut.

"Mempelajari alam multiversal yang tak terbatas, termasuk juga mempelajari bahayanya yang tak terbatas. Jika aku ceritakan semuanya pada saat kau tak siap, kau akan kabur dengan ketakutan dari sini."

"Kau bilang apa? Ada pertarungan?"

"Iya! Kau tahu murid baru yang cewek itu? Katanya ia menantang Master Mordo."

"Seriusan? Ia berani menantang guru?!"

"Itu yang kudengar. Sekarang situasinya semakin memanas. Kalian mau ikut?"

"Ayok! Kita harus lihat siapa yang menang."

"Master Mordo yang pasti menang. Guru gak akan kalah dari murid."

"Mordo dan (Y/N) bertarung?"

Meski berada di dalam Dimensi Cermin, tapi Stephen dan Ancient One dapat mendengar percakapan para murid yang berjalan cepat ke arah pertarungan. Topik pembicaraan yang sedang dibahas membuat Ancient One dan Stephen saling berpandangan.

"Kita harus menghentikan wanita-mu." ucap Ancient One menciptakan portal dari sling ring-nya.

Stephen pun mengikuti Ancient One untuk menghentikan pertarungan yang tengah memanas. Sementara itu di arena pertarungan yang kini menjadi menjadi pembicaraan penghuni Kamar - Taj, menyebar dengan cepat. Mereka yang mendengarnya berbondong-bondong untuk melihat pertarungan langka tersebut.

2 pihak yang kini menjadi pusat perhatian, saling memberikan tatapan tajam untuk menuntaskan taruhan yang telah mereka sepakati. Namun, situasi yang tengah memanas bukan berasal dari pertarungan sengit mereka, melainkan dari kemarahan yang meledak dari wanita kecil di hadapan Mordo.

"Kau sendiri yang bilang jangan pakai sihir!" pekik (Y/N) meluapkan amarahnya.

"Aku tak pakai sihir." elak Mordo menyangkalnya.

Avengers With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang