Part 83

1.3K 171 22
                                    

Kuharap kau membaca pesan ini dan tak perlu membalasnya. Mungkin kalian sudah melihat berita yang terjadi. Aku hanya minta satu hal untukmu, Pietro. Tolong jaga Wanda, jangan biarkan siapapun menyentuhnya. Hanya kau yang bisa melakukannya saat ini dan jangan khawatirkan aku. Kalian harus hati-hati disana.

Wanda membaca pesan yang ditunjukkan padanya dengan raut wajah serius. Tiap kalimat dalam barisan yang dibacanya, Wanda mencoba memahami isi pesan tersebut.

"Menurutmu apa yang akan terjadi?"

Semenjak mendapatkan pesan dari wanita kecil yang mengingat mereka berdua tengah perang dingin, membuat Pietro hanya membacanya terus menerus. Meski mereka berdua sedang tidak akur, Pietro tak bisa membohongi perasaan khawatirnya membayangkan wanita kecil itu sedang bertarung di luar sana. Apalagi setelah melihat berita, membuatnya terus kepikiran.

Namun, Pietro harus menapik perasaan khawatirnya karena isi pesan yang didapatkannya saat ini, membuat pikirannya harus ekstra menjaga Wanda. Sementara, Wanda yang sudah membaca isi pesan itu, memikirkan skenario terburuk yang bisa terjadi pada mereka, terutama pada dirinya sendiri.

"Ia memintaku menjagamu, meski tanpa diberitahu aku tetap akan melakukannya. Tapi, ia memintanya di tengah kekacauan yang sedang terjadi dan pesan itu dikirim setelah berita Raja Wakanda meninggal."

Wanda menarik nafasnya berat, karena tak bisa membayangkan maksud dari pesan yang dikirim wanita kecilnya.

"Kita gak tahu apa yang akan terjadi, tapi yang pasti kau jangan kemana-mana. Jangan pergi sendirian dan tetap bersamaku."

Lebih lahir duluan daripada Wanda, Pietro menunjukkan sifat abang yang harus menjaga adiknya.

"Aku bisa melindungiku sendiri." ucap Wanda mengembalikan ponsel Pietro.

"Aku tahu itu. Tapi, kau punya saudara dan jika terjadi sesuatu, aku harus menjagamu." Pietro dengan tegas mengucapkannya pada Wanda.

"Aku gak menyangka memiliki hidup seperti mereka akan seperti ini." ungkap Wanda mengingat permasalahan yang tak pernah berhenti datang.

"Kita gak bisa lihat masa depan. Jadi, harus siap dengan keputusan yang kita pilih."

"Kalau bisa lihat masa depan, kau tetap mau hidup seperti ini?" tanya Wanda menatap saudaranya.

"Tentu saja! SHIELD dan Avengers itu keren tau. Apalagi kita berdua udah resmi jadi anggota!"

Meski sudah menunjukkan ekspresi seriusnya, Pietro masih memilih sempat untuk bercanda.

"Aku gak masalah mau jadi apapun, asalkan kita tetap bersama."

Wanda tersenyum simpul dan bersyukur masih memiliki Pietro yang hanya satu-satunya keluarga yang dimilikinya.

"Tapi, kau minta (Y/N) bersamamu, kalau ia gak bisa mengungkapkan perasaannya."

Mendengar ucapan Pietro, membuat Wanda teringat dengan janji yang dibuat saudaranya itu bersama (Y/N).

"Kau mendengar semuanya."

"Menurutmu?"

Pietro harus mengingat bagaimana kekuatannya yang dimiliki saudarinya tersebut.

"Menurutmu salahkah jatuh cinta dengan orang yang sudah suka dengan orang lain?"

Wanda bisa langsung mengetahui maksud dari perkataan Pietro. "Tak ada yang salah dengan jatuh cinta. Tergantung bagaimana kau melakukannya."

"Yah kau benar. Jatuh cinta itu gak salah, tapi waktunya gak tepat."

Wanda tak bisa membalas ucapan itu dan melihat raut wajah Pietro yang sudah menjelaskan semua perasaannya saat ini.

Avengers With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang