Setelah menyusun rencana dan menghubungi bala bantuan yang tersisa, saat ini Steve, Sam, (Y/N) dan Bucky bergegas menemui seseorang yang sudah Steve hubungi. Mengingat sisa waktu yang semakin sedikit, mereka bergegas dengan cepat agar bisa ke tempat dimana Zemo berada dan menghentikan aksi jahatnya.
Seharusnya selama dalam perjalanan, mereka bisa sambil beristirahat dengan mengumpulkan energi mereka untuk siap bertarung. Namun, rasa panas yang menjalar semenjak dari tadi mereka pergi, membuat ketiga pria itu harus memaksa tubuh mereka cukup kuat menahan suhu panas. Padahal tidak ada api sama sekali di sekeliling mereka.
Dua pria yang berada di bangku depan saat ini, sudah menduga siapa yang membuat mereka semakin panas dan bahkan dada mereka terasa sesak seakan sulit bernafas. Pandangan kedua pria itu terus tertuju pada wanita kecil yang berada di bangku belakang. Selama perjalanan, pandangannya tak lepas dari jendela yang sedang dilihatnya saat ini. Lalu, selama perjalanan pula wanita kecil itu tak bersuara sedikit pun.
"(Y/N)." Steve akhirnya memilih memanggil wanita kecilnya karena, sudah kasihan melihat kedua temannya semakin sulit bernafas.
"Hm?"
Wanita kecil yang dipanggil hanya berdehem kecil dan tidak mengalihkan pandangannya sama sekali.
"Aku gak tahu apa yang membuatmu marah, tapi Sam dan Bucky semakin merasa tertekan."
Mendengar ucapan Kaptennya, (Y/N) dengan cepar memutar kepalanya dan benar saja, terlihat Sam dan Bucky berusaha bernafas dengan baik.
"Jangan bilang kau melakukannya? Panas ini dari tadi gak hilang. Kau yang melakukan itu?"
Bucky yang mendengar ucapan Steve, bisa menduga dengan tepat suhu panas dan rasa sesak di dadanya, akibat dari tekanan yang diberikan wanita kecil di sebelahnya. Namun, tentu saja Bucky tak mengetahui bagaimana caranya.
"Baiklah, maaf." ucap (Y/N) meredam amarahnya dan merasa bersalah sudah membuat teman-temannya ikut tertekan.
Meredamnya amarah (Y/N) membuat ketiga pria itu bisa bernafas lega. Bucky kembali melirik (Y/N), melihat perubahan besar pada wanita kecil itu, membuat Bucky semakin tak bisa mengenalinya. Padahal saat ini mereka berdua sudah saling bertemu dan tidak berjauhan lagi, tapi Bucky merasa tak bisa menggapai wanita kecil itu.
"Aku tahu kau lagi marah, tapi bisa kau menahannya?"
Selama perjalanan Sam terus merasakan kemarahan (Y/N) yang sedang ditahannya dan tentu saja membuatnya penasaran. Namun, Sam tak mendapat jawaban dari (Y/N) dan malah mendapatkan pandangan sinis dari teman kecilnya itu.
"Ada apa, (Y/N)?"
Steve sudah paham dengan aura kelam yang dikeluarkan wanita kecilnya. Karena, juga dirinya telah merasakannya hingga beberapa kali.
"Kita mau kemana?" (Y/N) tak menjawab pertanyaan Kaptennya dan mengalihkan pembicaraan.
"Bukannya kubilang kita mau ketemu Sharon? Dia mau bantu bawa kostum kita." jawab Steve dengan tetap tenang.
"Oh." (Y/N) hanya meresponnya dengan kembali melihat jalanan.
"Kau cemburu?" Sam yang melihat reaksi teman kecilnya tentu bisa menebaknya.
"Siapa yang kau bilang cemburu?"
(Y/N) kembali menatap sinis Sam yang menyindirnya.
"Jelas kali kau cemburu."
Meski sedikit takut dengan tatapan teman kecilnya, namun niat mengerjai (Y/N) membuat Sam menjadi berani.
"Aku gak cemburu. Ia juga mau bantu kita. Untuk apa aku harus cemburu dengannya? Kalau ia mau ketemu dengan Steve gak masalah. Kalau mereka berdua ketemu juga gak masalah. Aku gak cemburu." jelas (Y/N) menekankan ucapan terakhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Avengers With You
FanfictionApa yang akan terjadi ketika kamu masuk dunia avenger? Dunia yang membuatmu bisa menjadi salah satu anggotanya dan tentu saja bisa menjadi pahlawan yang menyelamatkan dunia. Menarik bukan? Bagaimana rasanya ya... #Avengers x Reader #Harap baca berur...