Part 31

1.7K 204 34
                                    

Keesokan harinya setelah berhasil menyelesaikan misi dengan menyelamatkan para sandera tanpa terluka, Steve Rogers pun bergegas menemui pemimpin misi yang sebenarnya. Dalam perjalanan menuju gedung markas pusat SHIELD yaitu The Triskelion, Steve Rogers bersama dengan-ku berjalan cepat menemui petinggi SHIELD, tidak lain adalah Nick Fury selaku direktur utama SHIELD. Selama dalam perjalanan, Steve hanya diam seribu bahasa dengan ekspresinya yang menahan kekesalan terhadap kejadian pada misi sebelumnya.

"Ia terlihat marah sekali" gumamku berusaha menyamakan langkah dengan Steve yang berjalan cepat

Begitu sampai di ruang kerja Nick Fury, Steve langsung menghampirinya dengan rasa amarah yang sudah tidak terbendung.

"Kau tak bisa berhenti berbohong ya?"

Tanpa basa-basi sama sekali, Steve langsung meluapkan amarahnya pada direktur utama yang masih duduk membelakangi kami. Tanpa direktur itu berbalik, ia sudah mengetahui lawan bicaranya kini melampiaskan amarah pada dirinya, namun ia bisa menanggapinya dengan santai.

"Aku tak berbohong. Tugas agen Romanoff berbeda dengan-mu" jawab Fury yang langsung membalikkan kursinya dan menghadap kami berdua yang sudah berdiri tegak di hadapannya. "Agen (y/n).... Kalian datang bersama untuk mengeluh" ucap Fury melihat kehadiran-ku yang datang bersama dengan Steve

"Kau tak melakukan kewajiban-mu" lanjut Steve menyampaikan kekesalannya

"Aku tak berkewajiban melakukan apapun" balas Fury yang tidak merasa bersalah bahwa ia penyebab rasa kekesalan Steve saat ini

"Para sandera bisa mati, Nick"

"Ku kirim prajurit terhebat di dunia untuk memastikan hal itu tak terjadi. Akhirnya tak ada sesuatu yang terjadi kan agen (y/n)?"

"Mungkin sikap-ku ini tidak sopan padamu, tapi apa yang kau perintahkan pada Natasha bisa membuat semuanya dalam bahaya" ucapku menyampaikan pemikiran ini dan juga memiliki perasaan yang sama pada Steve

"Kau persis dengan Kapten mu. Jika aku memberikan tugas itu padamu apa kau akan melakukannya?"

"Aku tidak perlu menjawabnya berulang kali, Fury. Selagi aku bersama dengan Kapten ku, tidak akan pernah ku turuti semua perintah mu, apapun itu" jawabku benar-benar memberikan ketegasan

"Sudah jelas misi sebelumnya menjadi tugas-mu yang terakhir"

"Itu tidak masalah. Jujur aku sudah mulai bosan dengan perintah mu itu" balasku tanpa merasa takut padanya. "Lagian organisasi ini bakal kacau balau" gumamku mengingat kembali para pengkhianat yang juga tanpa sadar sudah menghancurkan organisasi mereka sendiri

"Sikap setia dan kepercayaan-mu patut diancungi jempol" ucap Fury menarik sudut bibirnya dan terlihat jelas sedang menyindirku

"Prajurit harus saling mempercayai, itu yang menjadikan mereka pasukan. Bukan sekumpulan orang yang berlarian dan menembak" celetuk Steve yang sedari tadi diabaikan

Fury langsung berdiri tegak dari kursinya dan menatap Steve dengan tajam. "Terakhir kali aku mempercayai seseorang, aku kehilangan satu mata"

"Kau masih ingat penyebab matanya itu kan?" celetuk Grim Reaper yang terbang melayang di sebelahku

"Masih. Banyak yang tak menyangka" gumamku kembali mengingatnya dengan jelas

"Dengar. Aku tak mau kau melakukan sesuatu yang membuat-mu tak nyaman. Agen Romanoff nyaman dengan segalanya"

Steve langsung menarik nafasnya dengan kasar karena tidak ada melihat rasa bersalah pada diri direktur utama tersebut. "Aku tak bisa memimpin misi, saat orang yang ku pimpin memiliki misi tersendiri"

Avengers With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang