Part 56

1.7K 246 92
                                    

"Selesai juga. Terimakasih Laura sudah meminjamkan alatmu."

(Y/N) bermonolog sendiri begitu dirinya telah selesai mengeringkan rambutnya dengan cepat. Kini ia menatap pantulan keseluruhan dirinya melalui meja cermin Laura.

"Sudah kayak mayat, pucat bener." cibirnya pada dirinya sendiri. "Tapi, gak bawa make up lagi."

Melihat wajahnya yang begitu pucat, membuat (Y/N) memikirkan bakal dicibir dan menyadari ada yang berbeda dari wajahnya tersebut.

"Masa mau pinjam lagi. Tadi udah hairdryer, sekarang make up?"

"Untuk apa make up?"

Mendengar suara seseorang membuat (Y/N) tersentak dan menoleh ke belakang. Saat itu juga netra matanya membeliak lebar melihat tubuh doritos yang sedang tak terbalut apapun.

"Woah Steve!" (Y/N) langsung mengalihkan pandangan menyembunyikan wajahnya yang memerah. "Pa-pakai bajumu! Kau lupa ada orang disini?!"

Steve yang baru saja selesai mandi dan begitu keluar, ia langsung mendapatkan bentakan dari (Y/N). Tentu hal itu membuatnya kebingungan.

"Seharusnya kau terbiasa, (Y/N). Kita sebelumnya selalu seperti ini juga." ucap Steve sambil mengeringkan rambutnya

"Ya-yah itu kan 70 tahun yang lalu. Sekarang kan kita udah gak tinggal bersama." balas (Y/N) sampai meneguk salivanya dengan sulit melirik Steve yang belum berpakaian melalui cermin

"Kedengaran seperti kita sedang cerai."

"A-apa sih yang kau bilang?!"

Tidak tahan lagi (Y/N) bergegas pergi, supaya bisa bernafas lebih baik setelah melihat tubuh atletis Steve yang mampu membuatnya sulit bernafas.

"Mau kemana?"

"Tentu saja keluar. Mau kemana lagi." jawab (Y/N) berusaha tidak melihat Kaptennya saat ini

"Oke."

"Ah, Steve! Baik-baik!"

Baru saja melewati Kaptennya, dirinya merasakan cipratan air dari rambut Steve.

"Apanya?" tanya Steve menoleh menatapnya sambil tetap mengeringkan rambutnya

"Hhh... Bukan begitu caranya. Sini."

Steve cukup terkejut melihat (Y/N) yang merebut handuk yang dipegangnya dan telah berdiri di hadapannya.

"Kalau mengeringkan rambut seperti itu, gak akan kering-kering. Lihat masih banyak yang menetes." gerutu (Y/N) yang langsung mengeringkan rambut Kaptennya

Steve hanya bisa diam menatap wanita kecilnya yang berusaha mengeringkan rambutnya. (Y/N) melupakan sejenak dengan perbedaan tinggi mereka sehingga membuat (Y/N) sedikit berjinjit untuk bisa mengeringkan rambut Kaptennya.

"Kemari."

Melihat (Y/N) yang kesusahan, Steve menarik wanita kecilnya dan ia pun duduk di pinggir kasur.

"Lakukan."

Tubuh (Y/N) cukup tersentak begitu Steve menarik dirinya lebih mendekat dan mengikis jarak diantara mereka. Bisa (Y/N) rasakan tangan kekar Steve yang memegang kedua pinggangnya dan membuat tubuhnya mendesir pelan.

Melihat tatapan lekat Steve yang tidak berpaling, (Y/N) kembali mengeringkan rambut Kaptennya dengan jantungnya yang semakin berdetak kencang.

"Kau dulu juga pernah melakukan ini."

"Kapan pula?"

Pikiran (Y/N) jadi membayangkan saat kapan dirinya pernah mengeringkan rambut Steve. Namun, ia tak mendapatkan sedikit pun ingatan tentang itu.

Avengers With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang