Martial Peak 2201+

2351 : Kota Marsh

seperti hati Luo Bing yang dingin dan tegas.

Pedang itu ditakdirkan untuk dilewatkan karena perbedaan besar antara kekuatan Luo Bing dan Yang Kai. Dia masih setengah dorong ketika Yang Kai sudah menghilang.

Tapi pedangnya mengenai sesuatu.

Sosok kokoh tiba-tiba muncul di depan Luo Bing, menatapnya dengan tatapan penuh kasih namun rumit.

Luo Bing tidak bisa mundur ke masa lalu dan bersamaan dengan suara tusukan, pedang itu langsung menembus tubuh kokoh itu, menembus sepuluh sentimeter, menyebabkan darah memercik ke mana-mana.

Luo Bing langsung membeku di tempat. Dia benar-benar tercengang ketika dia melihat sosok yang kuat itu dan tersentak, “Kakak Chai!”

Orang yang tiba-tiba muncul di hadapannya dan mengambil pedang di dadanya adalah Chai Hu.

Dengan Kultivasi Alam Sumber Dao Orde Pertama Chai Hu, akan mudah untuk menghindari pedangnya. Bahkan jika dia tidak ingin menghindarinya, dia bisa dengan mudah memblokirnya dengan mengedarkan Source Qi-nya, tetapi dia tidak melakukan itu. Dia membiarkan Luo Bing melampiaskan dengan pedangnya.

Luo Bing yang bertekad untuk mati, akhirnya panik. Dia datang ke sini untuk menyergap dan menyerang seseorang, dia tidak berniat untuk keluar dari sini hidup-hidup. Jika dia tidak bisa membunuh Yang Kai, maka dia ingin setidaknya mati di tangannya sehingga dia bisa bersatu kembali dengan ayahnya di dunia bawah.

Dia datang ke sini dengan tekad untuk mati, tapi malah menyakiti Chai Hu.

Dada Chai Hu segera ternoda merah. Pupil mata Luo Bing melebar seketika, seolah-olah warna merah tua telah menghilangkan cahaya di depannya, memenuhi seluruh dunianya dengan darah yang mengejutkan ini.

Guncangan psikologis yang besar menyebabkan tubuh lembut Luo Bing melemah, dan dia hampir jatuh ke tanah.

Chai Hu mengulurkan tangan untuk memeluknya, dan tidak hanya itu, tetapi dia juga meraih lengannya dan perlahan menariknya ke arah dirinya sendiri.

Luo Bing tidak bisa menahannya dan tidak masalah jika Chai Hu hanya menariknya, tapi pedang di tangannya masih tertancap di dada Chai Hu. Dengan gerakan ini, pedangnya jatuh lebih dalam.

*Chichichi…*

Suara logam yang memotong daging sangat menusuk telinga, dan dalam sekejap mata, pedang telah menembus dadanya. Wajah cantik Luo Bing menjadi pucat pasi dalam sekejap dan dia berteriak dengan panik, “Kakak Chai, apa yang kamu lakukan? Berhenti!”

Tapi tidak peduli apa yang dia katakan, Chai Hu tetap bergeming.

Wajah Chi Yue dan yang lainnya semuanya berubah. Mereka tidak akan pernah mengira bahwa Chai Hu akan melakukan hal seperti itu. Pada saat mereka sadar, Chai Hu telah menekan tubuh Luo Bing sepenuhnya ke dadanya, dan dia berbisik di telinganya, “Tuan Muda Yang membunuh ayahmu, jadi aku akan membayar kembali hutang ini sebagai gantinya. Jangan arahkan pedangmu padanya.”

“Berhenti berhenti! Aku tidak ingin membalas dendam lagi, aku tidak akan mencoba membalas dendam lagi, jadi lepaskan, Kakak Chai! ” Wajah Luo Bing dipenuhi air mata dalam sekejap. Merasakan kehangatan di dadanya, bagaimana mungkin dia tidak tahu bahwa itu adalah darah Chai Hu. Dia bingung pada saat itu, dan jauh di lubuk hatinya, dia dipenuhi dengan menyalahkan diri sendiri. Jika dia tidak bertindak gegabah, datang ke sini untuk membuat keributan, maka Chai Hu tidak akan melakukan hal seperti itu.

Dia belum lama mengenal Chai Hu, dan mereka berdua juga tidak bisa dianggap terlalu dekat; namun, pada saat yang paling sulit dan paling berbahaya, Chai Hu-lah yang menukik seperti seorang prajurit dari Surga untuk menyelamatkannya. Bahkan jika itu karena alasan egoisnya sendiri, Luo Bing masih tidak bisa melupakan sosok perkasa yang tiba-tiba muncul dan melindunginya dari keputusasaan.