*Part 15*

31 11 2
                                    

Pagi ini seperti biasa Hanbin menjemput Matthew untuk berangkat ke sekolah.  Matthew segera keluar dari rumahnya saat mendengar suara motor pacarnya itu.

"Pagi sayang," Sapa Hanbin. 

"Pagi juga sayang."

Matthew langsung mendekat dan memeluknya. 

"Aku kangen banget sama kamu," Katanya. 

"Baru sehari kita gak ketemu kamu udah kangen?" Tanya Hanbin. 

"Sehari tanpa kamu itu kayak sebulan lamaaa banget."

"Kamu bisa aja. Aku juga kangen sama kamu."

Matthew melepaskan pelukannya.

"Kamu udah sarapan belum?" Tanya Hanbin.

"Udah. Kalo kamu?"

"Aku juga udah."

"Ayo kita berangkat sekarang."

"Hmm."

"Tapi kamu harus pake helm dulu biar aman."

Hanbin memakaikan sebuah helm pada Matthew. 
Setelah itu mereka naik ke atas motor, dan motor Hanbin segera melaju. Sepanjang perjalanan Matthew terus memeluk Hanbin. 




Sementara itu Hao masih tiduran di kamarnya. Matanya sembab karena dia menangis semalaman.  Dia memeriksa penampilannya lewat handphonenya.

"Mata gw bengkak banget. Gimana gw bisa masuk sekolah kalo kayak gini?  Gw juga belom siap ketemu sama Hanbin."

Tiba-tiba mamih Hao masuk ke kamarnya. Hao cepat-cepat menutupi wajahnya dengan selimut.

"Sayang ayo bangun sudah siang, nanti kamu terlambat."

"Mih aku gak mau sekolah."

"Loh kenapa kamu gak mau sekolah?  Kamu sakit?"

"Iya aku sakit."

"Kamu sakit apa?  Coba sini mamih liat."

Mamih Hao membuka selimut yg menutupi wajah putranya itu. Hao menutup kedua matanya.
Mamih Hao memeriksa suhu tubuh Hao.

"Badan kamu gak panas. Mana yg sakit?"

"Disini Mih. Hati aku yg sakit," Jawab Hao sambil memegangi dadanya. 

"Kamu sakit hati?"

Hao mengangguk pelan.

"Siapa yg berani bikin kamu sakit hati?  Bilang sama mamih."

Hao mulai membuka matanya.

"Ya ampun mata kamu kenapa bengkak gitu sayang?"

"Aku nangis semaleman. Pas bangun mata aku udah kayak gini."

"Ya ampun kasihan sekali anak Mamih. Hati kamu pasti sakit sekali yah?"

"Iya Mih. Aku gak mau sekolah hari ini yah Mih. Aku malu Mih. Temen-temen pasti ngetawain aku nanti."

"Iya mamih ngerti. Udah kamu istirahat saja di rumah. Nanti mamih yg bilang sama guru kamu."

"Makasih Mamih."

"Sama-sama sayang. Udah kamu jangan sedih lagi yah. Kalo kamu mau cerita kamu bisa cerita sama Mamih kapanpun."

"Kemarin aku kasih tau perasaan aku sama orang yg aku suka Mih."

"Lalu orang itu bilang apa?"

"Dia nolak aku. Karna dia juga udah punya pacar."

"Kamu tau dia udah punya pacar tapi kamu ngasih tau tentang perasaan kamu?"

CINTA SEPIHAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang