"Cinta Sepihak part 4"

54 9 1
                                    

Di pagi hari setelah selesai bersiap-siap, Jiung segera berangkat dengan motornya. Dia pergi ke rumah Matthew untuk menjemputnya ke sekolah seperti biasa.

Sesampainya di depan rumah Matthew, ternyata sudah ada Hanbin disana.

"Pagi Jiung," Sapa Hanbin.

"Hmm pagi juga," Balas Jiung.

"Sorry Jiung gw lupa ngabarin lo, kalo gw mau berangkat sama Hanbin," Kata Matthew.

"Iya gak apa-apa Matth," Kata Jiung.

"Mulai sekarang lo gak perlu antar jemput Matthew lagi, karna Matthew udah punya gw," Kata Hanbin sambil merangkul pundak pacarnya itu. 

Jiung sedikit kesal mendengarnya tapi dia tetap berusaha tenang.

"Bagus deh. Mulai sekarang gw bebas, gw gak perlu jadi supir pribadi lo lagi," Kata Jiung.

"Kok lo ngomong gitu?  Jadi selama ini lo terpaksa nganterin gw?" Tanya Matthew.

"Gak gitu. Gw seneng kok bisa anterin lo, tapi jujur kadang gw bosen aja. Dan sekarang gw udah gak perlu ngelakuinnya lagi," Kata Jiung.

Matthew semakin bingung dengan perkataan Jiung.

"Lo marah sama gw?" Tanyanya.

"Enggak. Udah yah gw duluan."

Jiung kembali memakai helmnya lalu pergi meninggalkan mereka. 

"Hari ini Jiung aneh banget," Kata Matthew.

"Mungkin dia cemburu," Kata Hanbin.

"Cemburu? Sama siapa?"

"Ya sama kamu lah."

"Jiung cemburu sama aku?  Gak mungkin. Aku sama Jiung cuma sahabatan."

"Kadang aku cemburu kalo temenku lebih deket sama orang lain."

"Apa Jiung beneran cemburu?" Pikir Matthew.

"Ayo kita berangkat sekarang," Ajak Hanbin.

"Hmm iyah."

Hanbin naik ke motornya, Matthew duduk di belakangnya. Lalu mereka pergi menuju ke sekolah.

Selama di perjalanan Matthew terus memikirkan sikap Jiung. Sesampainya di sekolah, saat mereka mau masuk kelas Jiung baru mau keluar. Dia sama sekali tidak menyapa Matthew. Jiung berlalu begitu saja, membuat perasaan Matthew semakin buruk. 

"Bentar yah Bin, aku mau keluar dulu," Pamit Matthew.

"Okey."

Matthew segera menyusul Jiung yg belum terlalu jauh. 

"Jiung tunggu," Kata Matthew.

"Kenapa?"

"Kita harus ngobrol sebentar."

"Nanti aja, gw mau ke ruang guru dulu."

"Bentar aja. Cuma 5 menit."

"Okey. Lo mau ngomong apa?"

"Kita ngomong di tempat lain aja, disini terlalu berisik."

Matthew mengajak Jiung pergi ke lapangan basket. Tidak ada siapapun disana.

"Bentar lagi bel. Cepetan lo mau ngomong apa?" Kata Jiung.

"Lo marah sama gw?"

"Enggak. Ngapain gw marah sama lo?"

"Tapi sikap lo kayak yg lagi marah."

"Cuma perasaan lo aja."

"Atau lo cemburu?"

CINTA SEPIHAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang