*Part 124*

24 2 0
                                        

Mobil orang tua Hanbin sudah sampai di tempat hiburan itu. Mamah Hanbin mencoba menghubungi putranya tapi tidak di angkat, karna Hanbin masih di jalan.
.
.
.

"Tidak di angkat Pah. Mungkin Hanbin masih di jalan."
.
.
.
"Harusnya Hanbin tidak menjemput pacarnya dulu. Mungkin dia sudah sampai disini."
.
.
.
"Mah Pah ayo kita masuk duluan aja, nanti juga kan Hanbin sama Kak Matthew pasti nyusul."
.
.
.
"Sebentar sayang kita tunggu kakak kamu dulu yah, biar kita masuknya sama-sama."
.
.
"Iya Mah."
.
.
.

Akhirnya motor Hanbin terlihat. Mamahnya merasa lebih lega sekarang.
Hanbin memarkirkan motornya di dekat mobil papahnya. Lalu Matthew turun dari motor.

.
.
.

"Selamat siang Om tante," sapanya.
.
.
"Siang juga Matthew."
.
.
"Kenapa kamu lama sekali?  Tadi kalian dari mana saja?"
.
.
"Kita gak kemana-mana kok Pah. Tadi di jalan ada kecelakaan jadi kita harus lewat jalan lain."
.
.
"Maaf Om kita baru sampai sekarang."
.
.
"Ayo cepat kita masuk ke dalam," ajak papah Hanbin.
.
.
.

Akhirnya mereka masuk. Hanbin menggandeng tangan Matthew sepanjang jalan. Ada banyak sekali wahana permainan yg tersedia di dalam sana.

.
.

"Kak mau naik yg mana?" tanya Areum.
.
.
"Terserah kamu aja."
.
.
"Silakan kalian mau main apa saja, tapi hati-hati."
.
.
"Hanbin jaga adik kamu, jangan pacaran terus."
.
.
"Iya Pah."
.
.
"Kita naik hizteria yuk," ajak Taerae.
.
.
"Hmm ayo kak kayaknya seru."
.
.
"Ayo om sama tante juga ikut naik."
.
.
"Tidak Taerae itu tinggi sekali. Om tidak berani kalian saja yg main."
.
.
"Iya tante juga tidak berani naik. Takut jatuh."
.
.
"Ya enggak lah Mah kan ada pengamannya," kata Areum.
.
.
"Tetap saja mamah takut kalian saja yg naik. Kami akan tunggu di bawah."
.
.
"Okay Mah.  Ayo kak kita naik."
.
.
"Hmm ayo.  Sayang kamu mau naik juga?"
.
.
"Mau dong sayang. Kayaknya seru," jawab Matthew.
.
.
.

Sebelum naik mereka mengantri bersama pengunjung lain. Sekarang sudah tiba waktunya bagi mereka untuk naik. Matthew duduk di samping Hanbin, disisi kirinya ada Areum. Sementara Taerae duduk di sebelah Areum.

.
.
.

Setelah pengaman di pasang wahana itu mulai bergerak ke atas. Para pengunjung yg naik terlihat masih menikmatinya. Akhirnya mereka sudah sampai di puncak, Tiba-tiba wahana itu turun dengan kecepatan tinggi, membuat para pengunjung berteriak histeris.

.
.

"Aaaakhhhh....!!!"
.
.
.

Matthew terus memegang erat tangan Hanbin, Areum juga memegang tangan kakaknya itu. Dari bawah kedua orang tua mereka ikut takut melihatnya.

.
.
.

Wahana itu sudah kembali ke bawah. Setelah membuka pengamanan mereka pun turun. Hanbin masih terlihat shock, kakinya sampai bergetar.
.
.
"Sayang kamu kenapa?"
.
.
"Aku gak apa-apa kok Mah."
.
.
"Gak apa-apa tapi kok gemeteran gitu," Ledek adiknya.
.
.
"Kamu takut yah sayang?" tanya Matthew.
.
.
"Enggak sayang, bukan takut Cuma masih kaget aja. Rasanya jantung aku masih ketinggalan di atas sana."
.
.
"Kak Hanbin payah baru wahana pertama aja udah ciut."
.
.
.
"Wajarlah ini baru pertama kali kakak naik histeria. Ternyata serem banget, tapi seru sih."
.
.
.
"Ayo kita naik wahana lain, tapi jangan yg terlalu ekstrim. Biar Om sama tante juga mau naik," kata Taerae.
.
.
"Hmm ayo kak. Kita cari wahana yg lain."
.
.
.
Mereka kembali berkeliling. Sebuah perahu yg tergantung menarik perhatian mamah Hanbin.
.
.
"Itu namanya apa sayang?" tanyanya.
.
.
"Itu namanya kora-kora mah. Mamah mau naik itu?"
.
.
"Caranya bagaimana?  Seram tidak?"
.
.
"Enggak kok Mah, itu kayak lagi naik ayunan. Gerakannya juga gak terlalu cepet," jawab Areum.
.
.
"Ayo kita coba,  papah juga penasaran."
.
.
"Iya Om ayo kita naik."

CINTA SEPIHAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang