*Part 112*

9 2 0
                                        




Setelah mengantar Matthew pulang, Hanbin segera pulang ke rumahnya. Kedua orang tuanya sudah menunggu kedatangannya. Hanbin sedikit heran karna ada sebuah ranjang baru di ruang tengah.

.
.

"Eh kamu sudah pulang."
.
"Iyah Mah. Ini ranjang siapa?"
.
"Ini buat kamu."
.
"Buat aku Pah?"
.
.
"Iya katanya kamu tidak mau tidur seranjang dengan Taerae, jadi papah belikan ranjang baru buat kamu."
.
.
"Gak usah beli ranjang baru juga Pah. Papah suruh aja Taerae nginep di hotel."
.
.
"Taerae kan tamu kita, masa harus nginap di hotel, kasihan dia."
.
.
"Terus ranjang ini mau di taroh dimana?"
.
.
"Di taruh di kamar kamu saja sayang. Pasti muat kok, kita juga beli ranjang yg kecil."
.
.
"Gak mau Mah. Kalo gitu sama aja aku akan tetep tidur sama Taerae juga."
.
.
"Kenapa kamu tidak mau tidur sama Taerae?"
.
.
"Taerae kurang ajar Pah. Dia pernah peluk aku pas aku mau pake baju, dia juga nyentuh burung aku Pah."
.
.
"Ya ampun Taerae benar-benar melakukan itu sama kamu?"
.
.
"Iya Mah. Kalo Taerae ngapa-ngapain aku pas aku lagi tidur gimana?  Pokoknya aku gak mau tidur sama Taerae lagi."
.
.
"Lalu ranjang ini mau di taruh dimana?  Tidak mungkin di taruh disini kan?"
.
.
"Taroh di kamar Areum aja Pah. Selama Taerae masih ada di rumah ini, aku mau tidur di sana aja."
.
.
"Apa Adik kamu tidak akan marah kalau kamu tidur terus dikamar dia?"
.
.
"Tenang aja Mah. Nanti aku bujukin Areum dia pasti gak akan marah."
.
.
"Ya sudah kalau begitu ayo bantu papah kita pindahan ranjang ini ke kamar Areum."
.
.
"Iya Pah. Areum mana mah?"
.
.
"Areum belum pulang tadi katanya dia mau main dulu di rumah temannya."
.
.
"Oh gitu."
.
"Ayo Hanbin cepat angkat."
.
"Iya Pah."
.
.

Hanbin membantu papahnya memindahkan ranjang itu ke kamar adiknya. Mereka menyimpan ranjang itu di dekat meja belajar.

.
.
"Udah Pah disini aja."
.
.
"Nanti kamu atur saja sendiri biar lebih nyaman."
.
.
"Iya Mah."
.
Kedua orang tua Hanbin pergi keluar.
.
.
"Kayaknya gw harus bawa barang-barang gw kesini juga. Biar gak perlu bolak balik ke kamar," pikir Hanbin.
.
.
Lalu Hanbin pergi ke kamarnya. Dia sedikit heran karna tidak ada siapapun disana.
.
.
"Taerae pergi kemana?  Apa dia lagi keluar?  Ah terserah deh, bagus kalo dia gak ada. Gw juga males ketemu sama dia," batinnya.
.
.
Hanbin mengambil buku-buku pelajarannya, lalu membawanya ke kamar Areum.

.
.
Saat sedang merapihkan barang-barangnya, Areum datang. Dia sangat bingung karna kamarnya berantakan sekali.
.
.
"Ya ampun kak Hanbin lagi ngapain?"
.
.
"Eh kamu udah pulang dek."
.
.
"Kenapa ranjang ini ada disini kak?"
.
.
"Ini ranjang kakak dek, mulai sekarang kakak akan tidur disini."
.
.
"Apa kak Hanbin mau tidur di kamar aku lagi?"
.
.
"Iya dek tapi cuma selama ada Taerae aja kok,  nanti kalo dia udah pulang kakak balik ke kamar kaka lagi."
.
.
"Aku gak mau kak. Udah sana kak Hanbin ke kamar kakak aja. Kamar aku jadi sempit."
.
.
"Bentar doang kok dek, paling cuma 2 minggu."
.
.
"2 minggu itu lama kak. Aku gak mau tidur sama kak Hanbin terus."
.
.
"Nanti kakak bantuin ngerjain semua tugas kamu. Boleh yah kakak tidur disini."
.
.
"Bentar lagi aku ujian kak, tugas aku gak akan terlalu banyak lagi. Aku butuh tempat yg nyaman buat belajar."
.
.

"Kakak gak akan ganggu kamu belajar kok, kakak juga udah mau ujian hari senin. Kakak gak akan bisa belajar kalo sekamar sama Taerae. Boleh yah kakak tidur disini."
.
.

Areum masih terlihat kesal. Hanbin mencoba membujuknya.
.
.
"Kalo kamu bolehin kakak tidur di kamar kamu selama Taerae ada disini, kamu boleh minta apa aja sama kakak."
.
.
"Bener apa aja?"
.
"Iya apapun. Kamu bilang aja pasti kakak turutin."
.
"Okey kak Hanbin boleh tidur disini."
.
"Beneran boleh?"
.
.
"Iya boleh. Tapi kak Hanbin harus beneran nurutin apapun yg aku mau."
.
.
"Iya siap. Asal kamu jangan minta yg aneh-aneh aja."
.
"Enggak lah kakak tenang aja."
.
"Jadi kamu mau minta apa?"
.
.
"Nanti aja aku belom kepikiran mau minta apa."
.
"Okey."
.
.
"Kakak keluar dulu yah aku mau ganti baju."
.
.
"Kamu kan bisa ganti baju di kamar mandi sekalian mandi aja, ini juga udah sore."
.
"Iya deh."
.
.

CINTA SEPIHAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang