*Part 69*

26 4 6
                                    



Matahari mulai terbit. Di sebuah kamar di rumah sakit dua insan masih terlelap tidur. Hao mulai bangun, tangan Jiung masih memeluknya. Hao memandangi wajah pria yg masih tertidur itu.


"Gw baru sadar ternyata Jiung emang ganteng. Hidung juga bagus. Dan bibirnya lembut banget," Pikir Hao. 

Hao mendekatkan wajahnya lalu mengecup bibir Jiung. Tapi Hao segera menjauhkan wajahnya, dia takut Jiung bangun. Tapi kedua matanya masih tertutup rapat. 

"Dia tidur apa pingsan?" Pikir Hao.

Hao kembali mencium bibir Jiung, kali ini lebih lama. Hao mulai melumat nya, tiba-tiba mata Jiung terbuka. Hao terkejut sekali dia cepat-cepat menjauhkan bibirnya.  Hao memalingkan wajahnya karna malu.

"Kenapa berhenti?  Ayo lagi," Kata Jiung lalu menarik dagu Hao agar menatapnya.

"Gw belom gosok gigi," Kata Hao.

Jiung tersenyum kecil.

"Gak apa-apa. Gw suka kok."

Jiung mendekat dan mencium lembut bibir Hao. Hao juga membalas ciumannya. Ciuman mereka semakin lama semakin panas.

"Mmmhpsss.. Mmphsss..." Desah nikmat keduanya. 

Hao memukul pelan dada Jiung, kode agar menyudahi ciuman mereka. Jiung melepaskan bibirnya.  

"Ayo bangun. Udah siang," Ajak Hao.

"Iyah."

Lalu Hao bangun. Jiung juga bangun.

"Gw pengen pipis," Kata Jiung.

"Ayo gw anterin."

Hao membantu Jiung bangun dari ranjangnya. Dia melingkarkan tangan Jiung di pundaknya lalu membantunya berjalan.

"Jalannya pelan-pelan aja," Kata Hao.

"Iyah."

Mereka masuk ke dalam toilet. Jiung mengeluarkan pusakanya dari celana, Hao mengalihkan perhatiannya ke sudut lain.

"Ahhh... Leganya..." Kata Jiung saat air seninya sudah keluar. 

"Udah selesai?"

"Iyah udah.  Lo gak mau pipis juga?"

"Enggak. Ayo balik ke dalam lagi."

Hao kembali membantu Jiung berjalan. Lalu Jiung duduk di atas ranjangnya.  Tiba-tiba handphone Hao menyala, Hao segera melihatnya. Ada pesan masuk dari mamihnya.

"Mamih sudah di jalan, sebentar lagi mamih sampai di rumah sakit. Kamu sudah bangun kan?" Tulis mamih Hao.

"Iya Mih aku udah bangun," Balas Hao.

"Dari siapa?"

"Dari mamih. Mamih lagi dijalan mau kesini."

"Gw jadi ngerasa bersalah, gara-gara gw semua orang kayaknya jadi ribet harus bolak balik ke rumah sakit."

"Lo gak boleh mikir gitu. Kita semua sayang sama lo, gw yakin mamih atau orang tua Matthew sama sekali gak ngerasa di repotin sama lo."

"Gw harus cepet sembuh. Gw pengen cepet pulang."

"Iyah lo harus cepet sembuh. Biar kita bisa ngedate diluar, masa ngedate nya di rumah sakit terus?"

"Iyah. Bosen juga yah."

"Hmm."







Akhirnya mamih Hao sampai di rumah sakit. Dia segera masuk ke kamar rawat Jiung.

CINTA SEPIHAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang