*Part 121*

13 3 0
                                        


Setelah bel masuk berbunyi, mereka kembali ke kelas. Jiung juga ikut bersama mereka karna mau mengambil tasnya.
Saat Jiung masuk ke dalam kelas, beberapa siswa menatap sinis padanya.

.
.
.

"Mau ngapain lagi pencuri kesini?" tanya Hyunsuk.
.
.
"Tau tuh. Gak tau malu banget. Masih berani dia masuk kelas," kata Taesan. 
.
.
"Gw kira lo beneran udah berubah, tapi ternyata malah lebih parah," Kata Jaehyun. 
.
.
"Katanya udah niat mau belajar, tapi malah nyuri kunci jawaban," kata Hyunsuk.
.
.
.
"Jiung gak nyuri. Dia cuma di jebak," kata Matthew.
.
.
"Kalo kalian gak tau faktanya mending gak usah banyak komen," kata Hanbin.
.
.
"Faktanya Jiung emang punya kunci jawaban itu kan? Dia pasti pengen banget dapet nilai tinggi, sampe berani berbuat curang, " kata Taesan. 
.
.
.
"Itu bukan punya gw. Emang ada di tangan gw, tapi gw dapet dari orang lain."
.
.
"Iya kita tau lo dapat dari Seung Eon kan?  Lo bayar dia berapa buat nyuri kunci jawaban ujian?" tanya Jaehyun.
.
.
Jiung mulai emosi.  Nada suaranya juga meninggi.
.
.
"Gw gak pernah nyuruh dia ngelakuin itu..!!"
.
.
"Kalo lo gak pernah nyuruh, terus kenapa dia ngasih kartu memori itu sama lo?" tanya Taesan. 
.
.
.
"Karna dia mau ngejebak gw. Dia emang dendam sama gw, karna gw musuhan sama sahabat dia, sama Lee Jeonghyeon."
.
.
"Lee jeonghyeon itu anak kelas satu yg pernah lo bully kan?" tanya Hyunsuk.
.
.
"Jiung gak pernah bully siapapun. Itu juga jebakan mereka," kata Matthew.
.
.
"Kalo gak bener, kenapa waktu itu lo dihukum?" tanya Taesan. 
.
.
"Iya lo di skors seminggu kan Kalo gak salah," kata Jaehyun.
.
.
"Iya gw emang di skors, tapi bukan karna gw bully dia, gw cuma berantem sama dia di sekolah, jadi gw di skors."
.
.
.
"Sama aja intinya lo salah. Untung lo cuma di skors, harusnya lo sadar jangan buat masalah terus. Tapi sekarang lo malah berulah lagi," kata Hyunsuk. 
.
.
.
"Tau gak ada kapoknya banget. Mungkin karna bokapnya tajir jadi dia gak takut kalo di hukum lagi," kata Taesan.
.
.
.
Jiung semakin emosi, dia mencengkram kerah seragam Taesan.
.
.
"Jaga mulut lo, jangan bawa-bawa bokap gw," katanya.
.
.
Matthew dan Hanbin berusaha untuk menenangkan Jiung.
.
.
"Jiung lepasin dia," kata Matthew sambil menarik tangan Jiung.
.
.
"Tahan emosi lo Jiung. Jangan dengerin omongan mereka," kata Hanbin.
.
.
Jiung berusaha mengendalikan emosinya.
.
.
"Mending lo ke ruang seni sekarang, Pak Lee pasti udah nungguin lo," kata Matthew.
.
.
"Okey gw kesana dulu," Kata Jiung.
.
.
"Hmm."
.
.
.

Jiung mengambil tasnya. Sebelum keluar Jiung sempat menatap tajam mereka bertiga, ketiga pria yg tadi berdebat dengannya hanya tersenyum kecil.
.
.
"Udah sana pergi kalo perlu jangan balik lagi kesini," kata Hyunsuk.
.
.
"Iya lo itu aib buat kelas 2-1," kata Taesan.
.
.
"Lo bikin malu kelas kita terus, mending lo pindah aja, pindah sekolah sekalian," kata Jaehyun.
.
.
.

Jiung sudah mengepalkan tangannya, bersiap untuk memberi mereka pelajaran. Tapi Matthew menahannya.
.
.
"Udah Jiung jangan ladenin mereka."
.
.
"Mereka cuma iri karena lo lebih terkenal dari mereka," tambah Hanbin.
.
.
"Cuih najis banget. Ngapain gw iri sama siswa troublemaker kayak dia?" kata Hyunsuk.

.
.
.

"Emang lo pikir lo lebih baik dari gw?  Gw tau waktu kelas satu lo pernah hamilin pacar lo kan?  Tapi lo gak mau tanggung jawab. Sampe akhirnya dia di keluarin dari sekolahnya. Lo lebih brengsek dari gw," kata Jiung.

.
.

Kedua teman Hyunsuk cukup terkejut mendengarnya.
.
.
"Itu bener Suk?" tanya Taesan.
.
.
"Lo beneran pernah hamilin pacar lo? Kok lo gak pernah cerita sama kita," kata Jaehyun.
.
.
"Semua itu gak bener, kalian jangan percaya sama Jiung," kata Hyunsuk.
.
.
"Gimana cara lo buktiin kalo berita itu gak bener?" tanya Matthew.
.
.
"Iya. Yg tau kebenarannya cuma Lo sama pacar lo. Gimana cara lo ngasih tau ke semua orang?" tanya Hanbin.
.
.

CINTA SEPIHAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang