•
•
Setelah sampai di rumah mereka segera turun. Lalu masuk ke dalam. Mamah dan Papah Hanbin masih berada di ruang tengah.
.
.
"Akhirnya kalian pulang juga," Kata Papah Hanbin.
.
.
"Maaf Om kita baru pulang."
.
.
"Iya tidak apa-apa. Bagaimana tadi konsernya?"
.
.
"Seru banget Om. Penonton yg dateng juga banyak banget Om."
.
.
"Hanbin kamu bawa apa?" tanya mamahnya.
.
.
"Oh ini roti bakar keju mah."
.
.
Tiba-tiba Taerae mengambil kantong plastik itu dari tangan Hanbin.
.
.
"Ini roti bakar keju buat Om," katanya.
.
.
"Wah Terima kasih Taerae. Ini kamu yg beli?"
.
.
"Iya Om aku beli special untuk Om."
.
.
"Enggak Pah. Itu yg beli..."
.
.
"Yg belinya pake uang Hanbin Om, tapi aku yg punya saran buat beli roti bakarnya."
.
.
"Oh begitu. Keliatan masih hangat."
.
.
"Iya Om ayo silakan dicobain. Semoga Om suka."
.
.Hanbin hanya menatap tajam pada Taerae.
Papah Hanbin mulai membuka kantong plastik itu. Dia terlihat senang melihat makanan kesukaannya itu.
.
.
"Wanginya enak sekali."
.
.
"Habisin yah Om."
.
.
"Jangan, kasihan yg lain. Kita makan sama-sama saja."
.
.
Papah Hanbin mulai mencicipinya.
.
.
"Mmm enak sekali Taerae."
."Syukurlah kalo Om suka. Ayo dong tante juga harus cobain."
.Mamah Hanbin mengambil satu potong lalu memakannya.
.
.
"Bagaimana tante? Enak kan?"
."Iya enak sekali. Rasanya sama seperti roti bakar yg waktu itu Matthew bawa."
.
.
"Emang ini Matthew juga yg beli Mah. Kita beli di tempat yg sama."
.
.
"Jadi Matthew yg beli bukan kamu Taerae?"
."Enggak tante ini aku yg beli. Iya Matthew juga beli roti bakar tapi dia beli buat kelurganya sendiri."
.
.
"Enggak Mah ini Matthew yg beli khusus untuk papah. Aku juga beliin buat keluarga Matthew. Kita bayarnya juga berdua."
.
.
"Sudah tidak usah ribut di depan makanan,tidak baik. Terserah siapa yg beli, kita makan saja," Kata Papah Hanbin lalu ia kembali mengambil satu potong roti bakar itu.
.
.
Papah Hanbin terlihat sangat menyukainya.
.
.
"Jangan makan terlalu banyak Pah. Ingat tekanan darah tinggi Papah," kata istrinya.
.
.
"Tidak apa-apa Mah. Papah juga tidak makan roti bakar setiap hari."
.
.
"Ya sudah tapi jangan lupa nanti papah harus minum obat sebelum tidur."
.
.
"Iya mah nanti pasti Papah makan."
.
.
"Mah Areum mana?"
.
.
"Adik kamu sudah tidur."
.
.
"Kalo gitu aku juga mau tidur yah mah Pah."
.
.
"Iya sayang. Jangan lupa ganti baju dulu."
."Iya Mah."
.Hanbin berlalu ke kamarnya.
.
.
"Om tante aku juga mau istirahat yah."
."Iya Taerae silakan."
.
.
Taerae juga pergi ke kamar Hanbin.
.
.Setelah sampai di kamar, Areum terlihat sedang tertidur pulas. Hanbin menaruh handphonenya di atas meja belajar lalu dia pergi ke kamar mandi.
.
.
.Tiba-tiba pintu terbuka, Taerae mengintip ke dalam kamar Areum. Melihat gadis itu tertidur, akhirnya Taerae perlahan masuk kesana. Dari arah kamar mandi terdengar suara air mengalir. Taerae mengambil handphone Hanbin lalu membuka galery fotonya.
.
.
.
"Tadi Hanbin pake foto yg mana yah? Duuh gw lupa.." batin Taerae.
.
.
Taerae melihat-lihat foto Hanbin bersama Matthew. Dia bingung harus memakai foto yg mana. Akhirnya Taerae asal memilih saja.
.
.
"Pake yg ini aja deh," pikirnya.
.
.Taerae menjadikan foto itu sebagai wallpaper di handphone Hanbin. Dia juga menghapus fotonya bersama Hanbin yg tadi dia kirim. Setelah selesai Taerae kembali menyimpan handphone Hanbin di atas meja belajar. Lalu dia cepat-cepat pergi keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SEPIHAK
FanfictionRasa sayang Jiung kepada Matthew lebih besar dari seorang sahabat. Tapi Matthew akhirnya berpacaran dengan Hanbin Disisi lain ada Hao yg diam-diam juga menyukai Hanbin. Jiung mencoba move on dari Matthew dengan mendekati Hao. Tapi tidak mudah bagi...