•
•
•
Jiung sudah sampai di rumahnya. Dia mengambil sebotol minuman dingin, lalu meminumnya sambil duduk santap di sofa. Jiung kembali teringat tentang perkelahiannya dengan Lee Jeonghyeon tadi.
.
."Sebenernya ini kesempatan yg bagus buat gw nyingkirin dia. Tapi setelah dengar omongan Hao soal ibunya, gw jadi kasihan. Apa gw gak usah laporin dia yah? Gw bisa dapetin Hao dengan cara lain, cara yg lebih gentle. Kalo gw ngaduin dia ke guru BK, berarti gw gak ada bedanya sama dia," monolognya.
.
.Jiung kembali meminum minuman dingin itu.
.
.
.
.Di rumah lain Lee Jeonghyeon juga sedang pusing. Dia khawatir Jiung akan melaporkannya pada guru BK. Dia juga merasa sedikit menyesal sudah memukul Jiung tadi.
.
."Harusnya gw gak mukul dia. Tadi gw terlalu emosi. Gw udah dapet surat peringatan dari guru BK, kalo dia laporin gw, beasiswa gw pasti akan di cabut. Kasihan ibu. Selama ini ibu udah kerja keras siang dan malem buat gw. Ibu pasti kecewa banget kalo beasiswa gw di cabut," Pikirnya.
.
.Yoo Seung Eon baru pulang. Dia sedikit heran melihat Lee Jeonghyeon sudah duduk termenung di depan rumahnya. Seung eon menghampirinya.
.
.
"Jeong.."
.
.
"Eh Seung eon lo udah balik?"
.
.
"Iya gw baru sampe. Lo kenapa?"
.
.
"Gw gak apa-apa."
.
.
"Jangan bohong. Gw tau lo lagi mikirin sesuatu. Lo sama kak Hao berantem lagi?"
.
.
"Enggak. Ini bukan soal kak Hao."
.
.
"Terus soal apa?" tanya Seung eon lalu dia duduk di samping Lee Jeonghyeon.
.
.
"Soal Jiung."
.
.
"Jiung? Lo ada masalah apa lagi sama dia?"
.
.
"Tadi gw liat dia mau cium kak Hao di kelas. Gw marah terus gw hajar dia."
.
.
"Ya ampun. Tapi lo gak apa-apa kan? Dia mukul lo juga gak?" tanya Seung eon sambil memeriksa wajah sahabatnya itu.
.
.
"Enggak dia gak mukul gw."
.
.
"Syukur deh kalo enggak. Terus masalahnya apa?"
.
.
"Kata kak Hao, dia mungkin akan laporin gw ke guru BK karna gw udah mukulin dia."
.
.
"Dia beneran mau laporin lo?"
.
.
"Gw gak tau. Tapi mungkin aja. Dia pasti mau balas dendam sama gw karna dulu gw juga pernah laporin dia."
.
.
"Ini gawat Jeong. Kalo dia beneran laporin lo, beasiswa lo bisa di cabut."
.
.
"Itu juga yg gw takutin."
.
.
"Kayaknya lo harus minta maaf sama Jiung. Semoga aja dia gak jadi laporin lo."
.
.
"Kak Hao juga nyuruh gw buat minta maaf sama dia. Tapi gw gak mau. Gw mukul dia juga karena ada alasannya."
.
.
"Iya gw tau lo gak salah. Tapi sekarang keadaannya gak bagus buat lo. Lo buang dulu gengsi lo, terus minta maaf sama Jiung."
.
."Tapi belum tentu dia mau maafin gw. Dia pasti masih dendam sama gw karna udah rebut kak Hao dari dia. Ini kesempatan yg bagus buat dia singkirin gw."
.
."Iya lo bener. Jiung juga orangnya keras kepala, dia gak mungkin mau maafin lo gitu aja."
.
."Dia mungkin akan minta gw putusin kak Hao baru dia mau maafin gw. Karna itu gw gak mau minta maaf sama dia."
.
."Terus gimana Kalo dia beneran laporin lo ke guru BK? Beasiswa lo pasti akan di cabut."
.
."Gw juga gak tau. Kepala gw pusing banget gara-gara mikirin masalah ini."
.
.
"Lo tenang dulu yah. Nanti kita cari jalan keluarnya sama-sama."
.
.
"Hmm."
.
.
Seung eon tidak tega sekali melihat Lee Jeonghyeon kesulitan. Hatinya terasa sakit.
.
.
"Gw harus lakuin sesuatu. Gw gak mau Lee Jeong sedih terus. Gw harus ngomong sama Jiung," batin Seung Eon.

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SEPIHAK
FanfictionRasa sayang Jiung kepada Matthew lebih besar dari seorang sahabat. Tapi Matthew akhirnya berpacaran dengan Hanbin Disisi lain ada Hao yg diam-diam juga menyukai Hanbin. Jiung mencoba move on dari Matthew dengan mendekati Hao. Tapi tidak mudah bagi...