•
•
•Tak terasa malam sudah tiba. Sudah banyak wahana permainan yg mereka coba. Mereka terlihat sangat senang. Senyuman selalu menghiasi wajah mereka.
"Udah malem kita pulang sekarang yuk," Ajak Jiung.
"Hmm ayo."
Mereka pergi ke tempat parkir untuk mengambil motor Jiung. Setelah itu mereka pulang. Selama di perjalanan Hao terus memeluk Jiung, pikirannya mulai tidak tenang lagi.
"Hari ini udah selesai, kebersamaan gw sama Jiung juga akan segera berakhir. Maafin gw Jiung, gw gak bisa pertahanin hubungan kita," Batin Hao.
"Kita ke rumah gw dulu yah buat ambil tas lo, baru nanti gw anterin lo pulang," Kata Jiung.
"Iyah."
Jalanan di malam hari cukup padat. Motor Jiung terus melaju diantara kendaraan lain. Akhirnya mereka sampai di depan rumah Jiung. Hao segera turun dan melepaskan helmnya. Jiung juga turun lalu mereka masuk ke dalam.
"Matthew pasti taroh tas lo di kamar gw, bentar yah gw ambil dulu," Kata Jiung.
"Hmm Iyah."
Jiung pergi menuju ke kamarnya. Hao duduk di sofa, wajahnya kembali terlihat murung. Dia berusaha mempersiapkan mentalnya untuk berbicara dengan Jiung tentang hubungan mereka.
Setelah mengambil tas Jiung kembali menemui Hao. Pria itu masih termenung. Ekspresinya berbeda sekali dengan dengan ekspresi Hao saat mereka sedang di taman bermain tadi.
"Yang lo kenapa?" Tanya Jiung.
"Ada sesuatu yg mau gw omongin sama lo."
"Lo mau ngomong apa? Oh lo pasti cerita soal masalah lo kan?"
"Iya gw mau cerita soal masalah itu."
Jiung duduk di samping pacarnya itu.
"Ayo ceritain semuanya, gw siap dengerin," Katanya.
"Jiung..."
"Iya kenapa?"
"Kita udahan aja yah."
"Hah? Udahan? Maksud lo apa?"
"Ya udahan aja kita putus."
"Apa? Putus? Kenapa lo tiba-tiba pengen putus? Tadi lo bilang mau cerita masalah lo kenapa malah minta putus?"
"Ya ini masalahnya. Gw udah mikirin semuanya selama beberapa hari terakhir soal hubungan kita."
"Hubungan kita kan baik-baik aja. Tadi juga kita seru-seruan bareng. kenapa tiba-tiba lo ngomong gini?"
"Hubungan kita emang baik-baik aja, tapi kayaknya lebih baik kalo kita putus."
"Kasih gw alesan kenapa lo minta putus?"
Hao mencoba mencari alasan yg masuk akal.
"Sebentar lagi kita ujian, gw pengen lebih fokus belajar. Kalo kita masih pacaran gw takut nilai gw akan turun."
"Enggak akan. Percaya sama gw. Nilai lo pasti bagus. Kita kan selalu belajar sama-sama juga."
"Tapi kita kebanyakan bercanda daripada belajarnya. Kalo belajar di rumah gw juga sering kepikiran sama lo, gw jadi gak bisa konsentrasi."
"Pasti ada cara lain, gw gak mau kita putus. Gw sayang banget sama lo," Kata Jiung sambil menggengam kedua tangan Hao.
Tapi Hao segera melepaskan tangan pria itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SEPIHAK
Fiksi PenggemarRasa sayang Jiung kepada Matthew lebih besar dari seorang sahabat. Tapi Matthew akhirnya berpacaran dengan Hanbin Disisi lain ada Hao yg diam-diam juga menyukai Hanbin. Jiung mencoba move on dari Matthew dengan mendekati Hao. Tapi tidak mudah bagi...