Jiung senyum-senyum sendiri sambil memperhatikan nomor Hao di handphonenya.
"Gw telfon sekarang ah. Duuh kok gw jadi deg-degan gini?"
Jiung menenangkan dirinya dulu sebelum menelfon Hao.
Hao sedikit lama menjawab telfonnya."Halo. Siapa nih?" Tanya Hao.
Senyum Jiung semakin merekah saat mendengar suaranya.
"Halo.. Ini siapa?" Tanya Hao lagi.
"Ini gw."
"Gw siapa?"
"Cowok paling ganteng di kelas 2-1"
"Siapa sih lo? Ganggu aja."
Hao berniat mematikan telfonnya.
"Tunggu Hao ini gw Jiung."
"Jiung? Lo dapet nomor gw darimana?"
"Dari Hanbin."
"Kenapa Hanbin ngasih nomor gw? Duuh bikin pusing aja."
"Lo pusing kenapa? Udah makan belom? Jangan lupa minum obat."
"Gw pusing gara-gara lo."
"Gara-gara gw? Emang gw ngapain?"
"Gara-gara omong kosong lo di sekolah tadi gw jadi pusing."
"Oh jadi lo mikirin gw?"
Jiung tersenyum malu-malu.
"Udah ah gw mau istirahat."
"Eh bentar Hao."
"Ada apa lagi?"
"Gw gak mau lo sakit. Lo jangan mikirin gw terus."
"Gw gak mikirin lo tapi kepikiran. Bercanda lo gak lucu."
"Udah gw bilang gw gak bercanda. Gw serius. Tapi udah lo jangan mikirin soal itu dulu, sekarang lo istirahat aja."
"Ya udah matiin telfonnya."
"Iya. Selamat istirahat Panda. Sampai jumpa besok di sekolah."
Hao tidak menjawab, dia langsung mematikan telfonnya begitu saja.
"Kasihan si Panda. Dia pasti ngerasa terbebani karna di tembak cowok seganteng gw. Semoga dia bisa tidur malam ini."
•
•
•
Keesokan harinya, tidak seperti biasanya Jiung bangun pagi sekali. Dia segera mandi setelah itu dia bersiap-siap untuk berangkat. Tapi dia tidak langsung pergi ke sekolah, Jiung pergi ke tempat Hao. Dia duduk di atas motor sambil mengamati gedung di depannya.
"Baru jam setengah 7,masih pagi banget. Semoga si Panda belom berangkat," Pikirnya.
Dewi Fortuna sepertinya sedang berpihak pada Jiung. Setelah selesai sarapan Hao berpamitan kepada kedua orang tuanya.
"Mih Pih aku berangkat sekarang yah."
"Kamu udah selesai sarapannya?"
"Udah Pih."
"Sayang hari ini kamu berangkat sama papih aja yah. Mobilnya mau mamah pakai buat jenguk teman yg sedang sakit."
"Iya mih gak apa-apa. Aku bisa berangkat naik taxi."
"Bareng sama papih aja."
"Gak usah. Kantor Papih sama sekolah aku kan beda arah, nanti papih bisa telat kalo anterin aku dulu."

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SEPIHAK
Fiksi PenggemarRasa sayang Jiung kepada Matthew lebih besar dari seorang sahabat. Tapi Matthew akhirnya berpacaran dengan Hanbin Disisi lain ada Hao yg diam-diam juga menyukai Hanbin. Jiung mencoba move on dari Matthew dengan mendekati Hao. Tapi tidak mudah bagi...