"Cinta Sepihak Part 6"

40 11 2
                                    

Semakin hari Hanbin dan Hao semakin dekat saja. Disini lain Matthew juga semakin kesal melihat kedekatan mereka. 

Di pagi hari Matthew menunggu Hanbin di depan rumahnya seperti biasa. Jam di handphonenya sudah menunjukkan pukul  07.15.

Matthew mulai khawatir karna Hanbin belum datang juga.

Tiba-tiba ada pesan masuk dari Hanbin.

"Maaf sayang kayaknya hari ini aku gak bisa jemput kamu. Aku bangun kesiangan. Kamu berangkat sama Jiung aja yah. Sampai jumpa di sekolah," Tulis Hanbin. 

"Pantesan jam segini Hanbin belum dateng," Pikir Matthew. 

Akhirnya Matthew pergi ke sekolah dengan berjalan kaki sambil menunggu  tukang ojek yg lewat. 

Ada sebuah motor ninja yg mendekatinya lalu membunyikan klakson pada Matthew.

"Iiih lo ngangetin gw aja.." Kesal Matthew.

Ternyata itu motor Jiung. Pria itu tertawa terbahak-bahak melihat reaksi Matthew.

"Hahaha.. Muka lo lucu banget haha.."

Matthew hanya menatap kesal padanya. 

"Tumben lo jalan kaki?  Supir pribadi lo gak jemput?" Tanya Jiung.

"Hanbin pacar gw bukan supir."

"Yah supir + pacar lah. Kemana dia?"

"Katanya Hanbin kesiangan jadi gak sempet jemput gw."

"Oh gitu. Kasihan banget gak ada yg jemput."

"Kebetulan ada lo gw nebeng yah."

"Enak aja. Gak boleh."

"Kok gak boleh. Lo pelit banget. Tega biarin gw jalan kaki ke sekolah?"

"Jalan kaki di pagi hari itu sehat Matthew, bagus buat kesehatan lo."

"Lo beneran gak mau nganterin gw?"

"Mmm..  Enggak."

"Sumpah lo jahat banget."

Matthew kesal sekali lalu dia pergi meninggalkan Jiung. Sementara Jiung hanya tertawa geli. 

Setelah agak jauh, Jiung menyusul Matthew. 

"Ayo naik tadi gw cuma bercanda," Kata Jiung.

"Gak usah. Mending gw jalan kaki aja."

"Yakin lo mau jalan kaki?  Jaraknya masih jauh banget loh Matt."

Matthew tidak peduli, dia terus saja berjalan.  Jiung terus mengikutinya. 

"Ayo ikut sama gw," Ajak Jiung lagi.

"Gak mau. Udah sana pergi."

"Lo marah?"

"Enggak."

"Enggak tapi jutek gitu."

"Gw gak marah sama lo."

"Ya udah kalo gak marah ayo naik. Gw anterin."

"Dari tadi kek lo bilang gitu."

"Tadi juga gw udah ngajak lo yg gak mau."

Matthew duduk di belakang Jiung. 

"Pegangan. Gw mau ngebut," Kata Jiung.

"Udah jalan aja."

"Okey."

Jiung kembali menghidupkan mesin motornya. Tak lama setelah motor melaju Jiung mempercepat motornya. Matthew sedikit terkejut dia refleks langsung memeluk pinggang Jiung.

CINTA SEPIHAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang