*Part 59*

23 3 4
                                    


Semua orang sudah berkumpul di meja makan. Berbagai macam hidangan tersaji di depan mata mereka. 

"Wah tante masak banyak banget," Kata Jiung.

"Iya tante sengaja masak banyak kan ada kalian, habiskan yah."

"Ini terlalu banyak tante gimana kita ngabisinnya?" Tanya Hanbin.

"Kalo gak habis nanti kalian bisa bawa pulang."

"Aku mau tante. Tengah malem biasanya aku suka tiba-tiba lapar," Kata Jiung.

"Nanti tante bungkusin buat kamu."

"Makasih tante."

"Ayo kita makan sekarang, om udah laper banget."

Mamah Matthew mengambilkan nasi untuk suaminya, lalu untuk Matthew. Serta  mengisi piring untuk Jiung dan Hanbin.

"Lauknya kalian ambil saja mau yg mana."

Jiung mengambil beberapa hidangan sampai piringnya penuh.
Hanbin sampai kaget melihatnya.

"Buset banyak banget," Katanya. 

"Lo yakin bisa habisin semuanya?" Tanya Matthew.

"Ya bisalah."

Jiung mulai memakannya. 

"Bagaimana?  Kamu suka?"

"Enak banget Tan. Udah lama aku gak makan masakan tante."

"Harusnya kamu lebih sering main kesini. Nanti Tante masakin setiap hari."

"Andai rumah kita deket, tiap laper aku bisa kesini."

"Kamu tinggal saja disini sama kami."

"Hah tinggal disini?  Maksud om aku pindah ke rumah ini?"

"Iya. Kamu pindah ke rumah kami, jangan tinggal sendirian lagi. Kamu sudah seperti anak kami juga."

"Makasih banyak om, tante. Aku bersyukur banget bisa kenal sama orang-orang baik seperti kalian. Tapi aku gak mungkin tinggal disini. Aku pengen belajar mandiri."

"Iya seorang laki-laki memang harus bisa mandiri. Agar nanti bisa diandalkan oleh keluarganya."

"Pokoknya kalo kamu butuh sesuatu jangan sungkan sama kami. Kamu gak sendirian, kami juga keluarga kamu."

Jiung terharu sekali mendengarnya, sampai matanya berkaca-kaca.

"Jiung lo nangis?" Tanya Hanbin.

"Eoh?  Enggak kok. Gw gak nangis. Ini makanannya pedes jadi mata gw berair,"  Jawabnya sambil membersihkan air matanya.

"Alesan aja. Lo pasti terharu kan sama omongan mamah gw?" Tanya Matthew. 

"Iya kata-kata tante emang bagus banget. Aku udah lama gak ngerasain hangatnya kebersamaan keluarga kayak gini sejak mamah sama papah cerai."

Mata Jiung kembali memerah.
Mamah Matthew mengelus-elus punggung Jiung untuk menyemangatinya. 

"Kamu anak yg kuat, kamu bisa bertahan dengan sangat baik sampai sekarang," Kata papah Matthew. 

"Kamu juga anak baik, dimanapun kamu berada tante yakin kamu akan selalu di keliling oleh orang-orang yg baik juga."

"Kayak kita semua. Kita sayang banget sama lo Jiung. Jadi lo jangan pernah ngerasa sendirian, karna kita semua keluarga lo," Kata Matthew. 

CINTA SEPIHAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang