*Part 40*

27 6 1
                                        

Di malam hari Matthew  sedang bersiap untuk tidur. Hanbin baru keluar dari kamar mandi.

"Cuacanya dingin banget yah sayang," Kata Hanbin.

"Iya udah pake baju hangat  masih aja dingin."

Hanbin duduk didekat Matthew. Lalu Matthew menyelimutinya.  

"Kamu udah ngantuk?" Tanya Hanbin.

"Belom. Kamu mau tidur sekarang?"

"Nanti sebentar lagi."

Matthew memeluk pinggang Hanbin. 

"Sayang nanti kalo kita udah nikah, kita tinggal dimana?" Tanya Hanbin.

"Ya tinggal di rumah aku aja."

"Kenapa di rumah kamu?"

"Aku kan anak satu-satunya, kalo kita tinggal di rumah kamu, nanti orang tuaku pasti kesepian. Kalo kamu kan punya adik jadi orang tua kamu gak terlalu kesepian kalo kamu gak ada."

"Oh gitu. Tapi aku pengennya kita tinggal berdua aja. Biar kita bisa lebih mandiri."

"Boleh. Ide bagus. Berarti kita harus kerja keras, lalu nabung buat beli rumah sendiri."

"Iyah. Nanti kita buat tabungan sama-sama yuk?  Buat modal kita nikah."

"Ayo. Nanti kita buatnya pas udah masuk kuliah aja."

"Iyah. Aku pengen kuliah sambil kerja."

"Aku juga pengen cepet kerja pengen bisa punya penghasilan sendiri."

"Pasti rasanya beda kalo bisa beli sesuatu dari hasil kerja sendiri."

"Iyah."

Matthew menguap, matanya mulai terasa berat.

"Kamu tidur aja duluan," Kata Hanbin.

"Gak mau. Aku mau nemenin kamu."

"Ayo kita tidur. Udah malem."

"Iyah."

Matthew merebahkan tubuhnya.

"Kamu harus tidur disini, jangan tidur di sofa lagi," Katanya.

"Iyah aku tidur disini."

Hanbin tidur di sampingnya. Matthew kembali memeluk pacarnya itu. 

"Goodnight sayang."

"Good night juga sayang."

Hanbin mencium singkat kening Matthew. Membuat Matthew tersenyum senang. Hanbin mulai menutup matanya. Matthew juga mulai tidur.




Di pagi Hari Jiung sudah bangun. Dia segera mandi dan bersiap-siap. Setelah rapi Jiung menghubungi Hao. Hao sedikit agak lama menjawabnya.

"Pagi Panda.."

"Hmm. Kenapa lo nelfon gw pagi-pagi?"

"Gw kangen sama lo."

"Gombal."

"Gw jujur bukan gombal."

"Lo udah mandi belom?"

"Ya udah dong. Gw udah siap buat jemput lo."

"Sarapan dulu."

"Iya nanti gw mampir ke tempat bubur langganan gw."

"Ya udah gw matiin yah."

"Eh jangan dulu."

"Kenapa lagi?"

CINTA SEPIHAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang