*Part 140*

32 3 0
                                        


.
.
.

Akhirnya hari keberangkatan Mereka menuju ke Paris pun tiba. Matthew dan kedua orang tuanya yg pertama sampai di bandara internasional Gimhae.  Tak lama kemudian Hanbin bersama adik dan mamahnya juga datang.

.
.
.

"Selamat pagi Pak Bu," Sapa mamah Hanbin.
.
.
"Iya Bu selamat pagi juga."
.
.
"Sayang kamu udah lama disini?" tanya Hanbin
.
.
"Enggak sayang aku juga baru dateng."
.
.
"Jiung dan Hao belum datang?" Tanya mamah Hanbin.
.
.
"Sepertinya belum Bu, saya belum melihat mereka," Jawab Papah Matthew. 
.
.
.

"30 menit lagi pesawat kita akan berangkat, kenapa mereka belum datang juga?" Tanya mamah Matthew yg mulai terlihat cemas.
.
.
"Bentar Mah biar aku telfon Jiung dulu."
.
.
.

Matthew mengeluarkan handphonenya lalu menghubungi Jiung. Pria itu sedikit lama menjawabnya, akhirnya panggilan itu terputus. Matthew kembali menghubunginya.

.
.

"Iya halo Matt."
.
.
"Lo sama Hao dimana?  Kita udah sampe bandara."
.
.
"Ini kita baru nyampe. Kalian dimana?"
.
.
"Gw udah di dalem. Cepetan kesini."
.
.
"Okey kita kesana sekarang."
.
.
Jiung mematikan panggilan telepon mereka.
.
.
"Katanya mereka udah sampe Mah. Bentar lagi juga kesini."
.
.
"Syukurlah kalau begitu."

.
.
.

Sementara itu diluar, Jiung, Hao dan kedua orang tua Hao terlihat terburu-buru masuk ke dalam. Mereka terus memperhatikan sekitarnya mencoba mencari Matthew dan Hanbin. Disana banyak sekali orang membuatmu mereka sedikit kesulitan.
.
.
.
"Itu Matthew," Kata Jiung yg akhirnya berhasil menemukannya.
.
.
"Ayo kita kesana sekarang," Ajak Papih Hao.
.
.
.

Mereka segera pergi kesana. Hanbin dan Matthew merasa lega saat melihat mereka mendekat.
.
.
"Akhirnya dateng juga," Kata Hanbin.
.
.
"Sorry tadi jalannya macet parah," Kata Jiung.
.
.
"Ayo masuk sebentar lagi pesawat kita  berangkat," Kata papah Matthew.
.
.
"Iya Pak ayo."
.
.
.

Mereka segera bergegas menuju ke bagian pemeriksaan paspor dan tiket. Mereka semua ikut mengantri bersama calon penumpang yg lain.  Setelah petugas memeriksa tiket dan paspor, satu demi satu calon penumpang mulai masuk ke dalam pesawat.

.
.
.

Hao dan Jiung duduk bersebelahan. Di di samping kursi mereka ada Matthew dan Hanbin. Di belakang kursi mereka ada kedua orang tua Matthew. Mamah Hanbin dan Areum duduk di depan kursi Matthew. Sementara kedua orang tua Hao, duduk di depan putra mereka.

.
.
.
.

Kursi di dalam pesawat itu mulai terisi penuh. Akhirnya pesawat mulai terbang meninggalkan Bandara. Hao terlihat sangat senang dia terus tersenyum.
.
.
"Akhirnya kita bisa liburan bareng juga," Katanya.
.
.
"Iya gw juga seneng liburan bareng sama lo. Nanti gw akan kenalin lo sama mamah."
.
.
"Mamah lo orangnya gimana?"
.
.
"Mamah gw orangnya baik, tapi agak bawel dikit. Yah sama lah kayak kebanyakan ibu-ibu yg lain."
.
.
"Kira-kira mamah lo akan suka gak yah sama gw?"
.
.
.
"Pasti mamah  suka sama lo. Gw juga udah bilang ke mamah kalo mau ngenalin pacar gw, mamah excited banget."
.
.
.
Hao tiba-tiba jadi gugup, dia membuang dalam nafasnya. Jiung memegang tangannya.
.
.
"Lo gak perlu khawatir, semuanya akan baik-baik aja," Kata Jiung.
.
.
"Hmm. Lo bener. Semuanya pasti baik-baik aja, karna lo ada di samping gw."
.
.
"Iyah," kata Jiung sambil membelai pipi Hao.
.
.
.

Sementara itu di kursi lain Matthew dan Hanbin sedang makan steak bersama. Matthew memotong daging sapi itu lalu memakannya. Dia terlihat sangat menyukainya.
.
.
"Mmm dagingnya lembut banget sayang," Kata Matthew.
.
.
"Iya sayang enak banget. Ayo kamu makan lagi."
.
.
.

CINTA SEPIHAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang