*Part 63*

21 4 2
                                    


Hao masih menunggu di depan ruang ICU. Dia sangat terlihat khawatir. Dia terus mondar-mandir. Saat Pintu terbuka, Pak dokter keluar. Hao segera mendekatinya.


"Bagaimana keadaan Jiung Dok?  Dia bisa sembuh kan?"

"Keadaannya cukup parah. Pasien mengalami benturan yg keras sampai salah satu tulang rusuknya patah."

"Ya ampun Jiung. Terus gimana dok?"

"Kita harus segera melakukan operasi untuk mengobati luka dalamnya."

"Tolong lakukan apapun untuk menyelamatkan Jiung dok."

"Tapi kami butuh izin dari wali pasien untuk melakukan operasi."

"Iyah dok. Saya akan segera menghubungi walinya."

"Kalo begitu kami permisi dulu."

"Makasih dok."

Dokter pergi diikuti dua suster di belakangnya.


Hao bingung dia harus menghubungi siapa. Hao tidak kenal dengan orang tua Jiung. Akhirnya Hao menghubungi Matthew.

"Hallo Matt."

"Iyah Hao. Ada apa?"

"Jiung Matt.."

"Jiung kenapa?"

"Jiung kecelakaan."

"Hah?  Jiung kecelakaan?  Kapan?  Terus keadaan dia sekarang gimana?"

"Ceritanya panjang nanti gw jelasin. Sekarang Jiung ada di rumah sakit medical care. Lo kesini yah."

"Iya gw kesana sekarang."

Matthew segera menutup telfonnya. Dia mengambil sebuah jaket lalu keluar dari kamarnya.

"Pah... Mah... Jiung kecelakaan.."

"Apa?  Jiung kecelakaan?" Tanya mamahnya.

"Iya Mah. Barusan aku dikabari sama Hao."

"Kenapa Jiung bisa kecelakaan?  Apa dia balapan liar lagi?" Tanya papah Matthew.

"Aku juga gak ngerti Pah. Ayo kita ke rumah sakit sekarang. Kasihan Jiung."

"Iya sebentar papah ambil kunci mobil dulu."

"Semoga Jiung gak apa-apa," Harap mamah Matthew.

Papah Matthew kembali dari kamarnya.

"Ayo kita berangkat sekarang," Ajaknya.

"Iyah ayo."

Mereka segera pergi menuju ke rumah sakit medical care. 


Di perjalanan Matthew menghubungi Hanbin. Hanbin juga sangat terkejut mendengar kabar dari pacarnya itu.

"Apa?  Jiung kecelakaan?"

"Iya sayang. Ini aku sama mamah papah lagi mau ke rumah sakit."

"Okey. Aku juga mau ikut, nanti kita ketemu disana."

"Iya sayang."

Panggilan telepon mereka berakhir.  Matthew tidak bisa menutupi rasa khawatirnya. 

"Lo harus bertahan Jiung, tunggu gw," Batinnya. 








Mamih Hao juga datang ke rumah sakit sambil membawa tas berisi pakaian untuk anaknya.

CINTA SEPIHAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang