*Part 64*

31 4 6
                                        

Malam semakin larut. Operasi Jiung akan segera selesai. Mereka semua masih setia menunggu Jiung di depan ruang operasi.  Matthew ketiduran sambil bersandar di pundak Hanbin. 

"Pah kasihan anak kita, tolong papah bawa ke mobil yah. Biar Matthew bisa tidur lebih nyaman."

"Iyah Mah."

Papah Matthew bersiap menggendong anaknya itu.

"Biar aku aja om yg gendong Matthew," Kata Hanbin.

"Kamu bisa gendong Matthew?"

"Bisa om."

Hanbin melingkarkan tangan Matthew di pundaknya. Lalu dia  mengangkat tubuh Matthew. Hanbin berusaha bergerak sepelan mungkin agar Matthew tidak terbangun.

"Ayo kita bawa Matthew ke mobil."

"Iya om."

"Hati-hati Hanbin."

"Iya tante."

Mereka pergi keluar.

"Sayang, Matthew pacar Hanbin yah?" Bisik Mamih Hao.

"Iyah Mih."

"Mereka keliatan romantis sekali. Jadi ingat waktu muda, mamih sama papih kamu juga seperti mereka."

"Mamih udah kasih tau papih kalo mau ke rumah sakit?"

"Sudah tadi mamih sudah bilang. Papih sedang lembur jadi tidak bisa ikut kesini."

Hao menguap, matanya mulai terasa berat.

"Kalo kamu mengantuk kamu tidur saja di mobil."

"Enggak Mih. Aku mau nungguin Jiung disini."

"Iya Sayang."

Mamih Hao memeluknya.


Sementara itu di luar, mereka sudah sampai di tempat parkir. Papah Matthew membuka pintu mobilnya lalu Hanbin menidurkan Matthew ke dalamnya. 

"Hanbin kamu disini saja yah, temani Matthew. Biar om yg tunggu di dalam."

"Iya om."

"Ini kunci mobilnya."

Papah Matthew memberikan kunci mobil itu pada Hanbin, lalu ia kembali masuk ke dalam rumah sakit.  Hanbin menutup pintu mobil. Lalu duduk di kursi depan. Hanbin juga sudah mengantuk, dia mulai menutup matanya. 





Operasi Jiung yg berlangsung selama 4 jam sudah selesai. Dokter dan suster keluar setelah pintu terbuka.

"Bagaimana Dok hasilnya?" Tanya mamah Matthew.

"Operasinya berhasil. Kami sudah menghentikan pendarahan yg ada di dalam tubuh pasien."

"Syukurlah. Terima kasih banyak Dok."

"Kapan Jiung bisa siuman Dok?" Tanya Hao.

"Mungkin besok pasien baru akan siuman."

"Apa kami boleh melihat Jiung Dok?" Tanya papah Matthew. 

"Sebaiknya malam ini biarkan pasien beristirahat dulu. Operasinya baru saja selesai, pasien pasti masih lelah."

"Baik Dok."

"Kalo begitu saya permisi dulu. Selamat malam."

"Selamat malam dok."

Dokter pergi. Tiga orang suster membawa Jiung keluar dari ruang operasi. Mereka mengikutinya sampai ke ruang ICU. 

"Maaf Pak Bu, kalo bisa yg menunggu di dalam cukup dua orang saja, kalau terlalu banyak orang mungkin bisa mengganggu istirahat pasien," Kata seorang suster. 


CINTA SEPIHAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang