*Part 57*

24 6 8
                                        


Siswa kelas 2-3 sedang berada di belakang sekolah. Ada banyak pot kosong dan berbagai jenis bibit bunga di depan mereka.  Di sisi lain ada segunduk tanah yg sudah dicampur dengan pupuk kandang.

"Hari ini kita akan praktek untuk menanam bunga. Hanbin tolong bagikan potnya kepada yg lain."

"Baik Bu."

Hanbin  mengambil setumpuk pot bunga itu lalu membagikan kepada teman-temannya. 

"Kalian harus menjaga dan merawat bunga kalian. Nanti potnya simpan di depan kelas yah."

"Iyah Bu..."

Semua siswa sudah mendapatkan sebuah pot.

"Kalian boleh pilih mau tanam bunga apa. Tapi jangan rebutan yah."

"Ini bunga apa Bu?" Tanya Matthew.

"Ini bunga mawar merah."

"Aku mau yg ini."

Matthew mengambilnya. Siswa lain juga mulai memilih bunga yg mereka ingin tanam. 
Setelah itu mereka mulai mengisi pot dengan tanah.

"Isi sampai penuh tapi jangan terlalu padat," Kata Bu guru.

"Iya Bu."

Para siswa terlihat sangat menikmati praktek kali ini.  Mereka mengisi pot sambil asyik berbincang.

"Eh nanti pulang sekolah kita ke mall yuk," Ajak seorang siswa

"Ayo. Kita shopping. Nyokap gw baru transfer duit semalem."

"Traktir kita dong."

"Iya nanti gw traktir."

Hao juga sedang mengisi potnya. Dia jongkok di depan segunduk tanah.
Tiba-tiba ada seseorang yg  sengaja mendorongnya, Hao hampir jatuh ke tanah di depannya. Beruntung dia bisa menahan dengan tangannya.

"Iih siapa sih? Jahil banget..!!" Tanya Hao sambil menengok ke belakang.

Ternyata itu ulah Jiung . Pria itu hanya tersenyum kecil.  Tapi Hao malah terpesona melihatnya sampai dia tak berkedip.

"Senyumnya manis banget," Pikir Hao. 

Jiung tidak mengatakan apapun, dia langsung pergi begitu saja. 
Sementara Hao masih terdiam, merasakan jantungnya yg berdetak semakin kencang.

"Kenapa gw deg-degan? Apa gw.. Enggak..  Gak mungkin gw suka sama Jiung. Dia udah mainin perasaan gw, dia cuma jadiin gw pelampiasan, harusnya gw benci sama dia. Jiung juga cuma sayang sama Matthew bukan gw," Batin Hao.

Di sudut lain, Matthew dan Hanbin sedang mengisi pot bersama. 

"Kamu tanam bunga apa?" Tanya Matthew.

"Gak tau. Tadi aku langsung ambil aja."

"Punyaku bunga mawar merah."

"Semoga tamanan kita bisa cepet berbunga yah, pasti cantik banget."

"Iyah. Awsshh.."

Tiba Matthew meringis.

"Sayang kamu kenapa?"

"Jari aku ke tusuk duri."

"Ya ampun sayang jari  kamu berdarah."

Hanbin segera memegang tangan Matthew, lalu menghisap darah dijarinya dan membuangnya. 

"Sakit gak?"

"Enggak kok sayang."

"Lain kali kamu lebih hati-hati yah. Pohon bunga mawar biasanya emang ada durinya."

CINTA SEPIHAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang