Setelah selesai mandi Hanbin membuka handphonenya, lalu menghubungi Matthew lewat sambungan videocall.
Senyum Matthew langsung memenuhi layar handphone Hanbin, membuat rasa lelah yg Hanbin rasakan seketika hilang.
"Malam sayang," Sapa Hanbin
"Malam juga sayang."
"Kamu lagi dimana? Kayaknya itu bukan kamar kamu."
"Aku masih di rumah Jiung. Aku mau nginep disini."
"Oh gitu. Jiung nya mana?"
"Dia lagi mandi."
"Kamu udah mandi belom?"
"Ya udah dong. Udah wangi gini."
"Masa? Sini aku cium."
"Nih cium aja," Kata Matthew sambil mendekatkan wajahnya.
"Mwuuah.." Hanbin mencium layar handphonenya.
Matthew tersenyum malu-malu.
"Gimana latihan kamu tadi?" Tanya Matthew
"Latihannya lancar. Tadi aku ketemu sama Mamihnya Hao, kita juga makan malam bareng."
Matthew sedikit kesal mendengarnya tapi dia berusaha menyembunyikannya.
"Wah kayaknya seru banget."
"Iya masakannya juga enak-enak banget. Aku makan banyak tadi."
"Baguslah, kayaknya mamih Hao baik banget sama kamu."
"Mungkin karna aku temen sekelas Hao yg pertama datang kesana. Mamihnya nyuruh aku main lagi."
"Ya udah main aja kesana lagi, sekalian kamu ajak mamah kamu juga biar makin akrab."
"Kok kamu ngomong gitu?"
Matthew hanya membuang nafasnya.
"Sayang, kamu marah yah?"
"Enggak."
"Boong. Kamu marah sama aku?"
"Aku gak marah. Aku cuma gak suka aja Kalo kamu bahas orang lain saat lagi ngobrol sama aku. Jujur aku juga gak suka kamu terlalu deket sama Hao."
"Aku sama Hao deket karna harus latihan buat tugas."
"Iya aku tahu. Tapi aku takut."
"Kamu takut kenapa?"
"Aku takut kamu mulai nyaman sama Hao, terus lupain aku."
"Ya gak mungkinlah sayang, kamu jangan mikir kejauhan gitu."
"Akhir-akhir ini kamu lebih deket sama dia, kalian keliatan makin akrab. Aku takut perasaan kamu berubah."
"Kamu dengerin aku yah. Aku sayang sama kamu. Aku bukan orang yg gampang baper, kalo aku udah sayang sama satu orang aku cuma akan fokus sama orang itu, sama kamu."
"Aku juga sayang sama kamu."
"Kalo gitu kamu harus percaya sama aku hmm."
"Iya aku percaya sama kamu. Maaf karna aku udah overthinking."
"Udah lupain aja. Aku juga minta karna sibuk latihan aku jarang ngabarin kamu, jadi kamu overthinking terus."
"Iya gak apa-apa. Ini hari terakhir kalian latihan, jadi mulai besok semuanya akan normal lagi."
"Hmm. Latihan kamu gimana?"
"Udah bagus sih cuma Jiung masih kurang hafal liriknya. Jadi aku nginep biar kita bisa latihan lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SEPIHAK
Fiksi PenggemarRasa sayang Jiung kepada Matthew lebih besar dari seorang sahabat. Tapi Matthew akhirnya berpacaran dengan Hanbin Disisi lain ada Hao yg diam-diam juga menyukai Hanbin. Jiung mencoba move on dari Matthew dengan mendekati Hao. Tapi tidak mudah bagi...