*Part 51*

36 6 6
                                        

Keesokan paginya. Jiung sedang memakai seragam sekolah dikamarnya. Wajahnya sudah terlihat ceria lagi seperti biasa.

"Gw akan deketin Hao lagi. Gw akan buktiin kalo beneran sayang sama dia. Tunggu gw Panda."

Setelah selesai bersiap-siap Jiung segera berangkat ke apartemen Hao. 


Sementara itu Hao sedang sarapan bersama kedua orang tuanya. 

"Kamu yakin mau masuk sekolah?" Tanya Papihnya.

"Iya Pih. Kaki aku udah gak sakit kok."

"Lebih baik kamu istirahat dulu aja sayang sampai kaki kamu benar-benar sembuh."

"Gak mau Mih. Nanti aku bisa ketinggalan pelajaran. Kaki aku udah gak apa-apa kok."

"Ya sudah kalo itu mau kamu. Apa kamu mau berangkat sama Jiung?"

"Pih jangan sebut Jiung lagi," Bisik istrinya.

"Memang kenapa?"

"Mulai sekarang Jiung gak akan jemput aku lagi Pih. Tolong papih jangan bahas dia lagi yah."

"Apa kamu sama Jiung bertengkar?"

"Papih udah stop."

"Papih kan juga mau tahu Mih. Ada yg terjadi sama putra kita."

"Nanti mamih kasih tau."

"Aku mau berangkat sekarang takut kesiangan."

"Ayo papih antar."

"Iya kamu diantar sama papih aja yah, nani pulangnya mamih suruh pak supir jemput kamu."

"Iya Mih."

Hao dan Papihnya pun pergi. 

"Kasihan Hao. Mukanya masih sedih sekali. Semoga masalahnya dan Jiung cepat selesai," Harap mamih Hao. 






Jiung sedang duduk diatas motor sambil memantau apartemen Hao dari seberang jalan.

"Gw gak mungkin jemput Hao sekarang. Dia pasti masih marah sama gw. Kalo gw muncul dia pasti ngira gw gak bisa nepatin omongan gw," Pikir Jiung.

Hao dan Papihnya keluar dari apartemen itu. Jiung segera menutup helmnya. Dia juga berpura-pura sedang menelfon seseorang. 
Jiung terus memantau Hao dari kaca spionnya. Mereka terlihat masuk ke dalam mobil.

Setelah mobil itu melaju, Jiung segera mengikutinya.  Jiung terus menjaga jarak agar Hao tidak menyadari keberadaannya. 

"Sayang.."

"Kenapa Pih?"

"Papih sedih."

"Sedih kenapa?"

"Karna papih gak bisa selalu ada buat kamu. Papih selalu sibuk di kantor. Jadi kita jarang punya waktu bersama."

"Gak apa-apa Pih. Aku bukan anak kecil yg akan ngerengek karna papih gak ada waktu buat aku."

"Iyah.Papih tau kamu sekarang sudah besar. Tapi selamanya kamu akan menjadi anak papih. Papih mau kamu bisa lebih terbuka sama papih. Kamu bisa cerita sama papih kalo lagi ada masalah jangan sama mamih kamu doang ceritanya. Papih juga pengen tau apa yg terjadi sama kamu."

"Iya aku pasti akan cerita juga sama papih. Aku gak punya saudara kandung jadi aku pasti cerita ke mamih sama papih."

"Kalo begitu kamu mau cerita ada masalah apa antara kamu sama Jiung?"

CINTA SEPIHAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang