*Part 95*

15 2 0
                                        

Setelah rapi  Taerae keluar dari kamar. Lalu dia bergabung dengan kedua orang tua Hanbin yg sedang sarapan.

"Selamat pagi om tante."

"Eh kamu sudah bangun."

"Iya tante. Maaf aku bangun kesiangan."

"Gak apa-apa, ayo kita sarapan dulu."

Taerae duduk di sebuah kursi. 

"Hanbin sudah berangkat sekolah yah om?"

"Iya Hanbin sudah berangkat tadi sama adiknya."

"Padahal gw pengen sarapan bareng sama dia," Pikir Taerae. 

Mamah Hanbin memberikan sepiring nasi pada Taerae.

"Silahkan kamu ambil sendiri saja mau makan yg mana."

"Iya tante makasih."

Taerae mulai mengisi piringnya dengan beberapa hidangan yg ada di meja makan. 

"Hari ini kamu mau jalan-jalan kemana?  Nanti om yg antar."

"Nanti aja om. Aku lagi pengen di rumah. Om juga pasti masih capek, lebih baik om istirahat dulu."

"Kalo kamu pergi ke suatu tempat bilang saja jangan sungkan."

"Iya om."

"Pasti seru banget kalo gw bisa jalan-jalannya sama Hanbin," Pikir Taerae. 

Mereka mulai makan.

"Om tante Hanbin sekolahnya di mana?"

"Hanbin sekolah di Jaeguk highschool, dia baru kelas dua SMA," Jawab mamah Hanbin.

"Jauh gak tante dari sini?"

"Hmmm jaraknya lumayan jauh, tapi kalo pakai motor bisa lebih cepat sampai, karna bisa lewat ke jalan-jalan kecil."

"Kamu mau liat sekolah Hanbin?"

"Mau om."

"Ya sudah nanti siang kita kesana."

"Makasih om. Maaf aku jadi ngerepotin."

"Enggak kok. Kebetulan om juga mau sekolah Hanbin. Hari ini ada rapat orang tua."

"Tante mau ikut juga?"

"Iya tante juga ikut. Habiskan dulu sarapan kamu, nanti kita berangkat."

"Iya tante."

Taerae kembali melanjutkan sarapannya.







Jiung sudah sampai di depan gedung apartemen Hao, dia memakai motor barunya pagi ini. Pacarnya juga sudah menunggu kedatangannya. Hao segera menghampiri Jiung.

"Pagi Yang, sorry lo udah nunggu lama yah?"

"Enggak kok Yang. Gw juga baru keluar."

"Mau berangkat sekarang?"

"Hmm ayo."

Jiung memberikan sebuah helm pada Hao. Hao memakainya lalu duduk di belakang Jiung.

"Udah siap?"

"Iya udah. Ayo jalan."

"Okay."

Motor Jiung mulai melaju. Hao terus memeluknya sepanjang jalan.








Akhirnya mereka sampai di depan gerbang sekolah. Hao segera turun dan melepaskan helmnya. 

CINTA SEPIHAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang