*Part 35*

27 7 0
                                    

Para siswa terus berjalan menuju ke sekolah. Selama di perjuangan Hao masih memikirkan obrolannya dengan Jiung tadi. 

"Mungkin lo marah karna lo pikir gw suka sama Matthew," Kata Jiung tadi. 

"Gw gak marah kok, gw cuma agak kesel aja.Dia suka sama Matthew tapi deketin gw terus kan ngeselin," Batin Hao.

Hao juga teringat ketika Jiung tak bisa berhenti memandang Matthew saat mereka naik rakit tadi. Entah kenapa hatinya terasa kesal.

"Kenapa gw kesel?  Enggak  gw gak kesel. Tapi nyebelin juga dia terus liatin Matthew padahal lagi di samping gw. Iya gw kesel karna kayak gak di anggap aja, cuma karena itu," Pikir Hao.

Hao mulai bingung dengan perasaannya, tapi dia masih terus menyangkalnya. 

Akhirnya mereka sampai di sekolah.

"Kalian hati-hati yah pulangnya."

"Iya Pak.."

"Hubungi orang tua kalian dulu. Mereka pasti khawatir."

"Iyah Bu.."

Para siswa mulai menghidupkan Handphone masing-masing. Matthew juga menelpon mamahnya.

"Halo Mah.."

"Halo sayang. Akhirnya mamah bisa dengar suara kamu lagi."

"Iya mah maaf kemaren gak ada sinyal jadi aku gak bisa hubungin mamah."

"Iya mamah tau, di hutan pasti susah sinyal. Bagaimana keadaan kamu?  Kamu baik-baik aja kan?"

"Iyah mah aku baik-baik aja kok."

"Syukurlah."

Di samping Matthew Hanbin juga sedang menghubungi ibunya.

"Kamu gak apa-apa kan sayang?"

"Iyah mah aku gak apa-apa. Sebentar lagi aku pulang."

"Bagaimana keadaan Matthew?"

"Matthew juga baik kok mah. Ini dia disini."

"Kenapa?" Tanya Matthew.

"Ini mamah aku nanyain kamu."

Hanbin memberikan handphonenya pada Matthew.

"Halo tante.."

"Halo Matthew. Kamu baik-baik aja kan?"

"Iyah tante aku baik-baik aja kok."

"Syukurlah kalo gitu tante senang dengarnya."

Hao juga sedang menelfon mamihnya lewat videocall.

"Mamih.. Aku kangen banget sama mamih.."

"Mamih juga kangen sama kamu. Gimana campingnya?"

"Seru Mih. Papih mana?"

"Papih ke kantor."

"Hari minggu papih masih kerja?"

"Tadi tiba-tiba papih di telfon sama Bosnya katanya ada kerjaan yg harus segera di selesaikan."

"Oh gitu."

"Kamu mau pulang sekarang?  Mamih jemput yah."

"Iya mih aku pengen cepet pulang."

Disaat siswa lain menghubungi orang tua mereka, Jiung hanya duduk sendirian di atas motornya sambil memegang handphonenya.

"Gw harus telfon siapa?  Papah?  Jam segini  pasti masih di tempat kerja. Mamah?  Mungkin lagi asyik sama brondongnya," Pikir Jiung. 

CINTA SEPIHAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang