CINTA SEPIHAK

*Part 135*

•
•
•

Di rumah sakit Keita masih berada di kamarnya, Bu Haruka sedang menyuapinya bubur. Tiba-tiba pintu terbuka, Lee Jeonghyeon datang bersama ibunya.
.
.
"Selamat pagi tante."
.
.
"Iya pagi juga Lee Jeong."
.
.
"Pak Yoshi mana Bu?" tanya ibu Lee
.
.
"Mas Yoshi sedang mengurus biaya perawatan Keita."
.
.
"Oh begitu. Bagaimana keadaan kamu Keita?"
.
.
"Udah lebih baik Bi."
.
.
"Syukurlah. Semoga nanti penerbangan kalian lancar."
.
.
"Iya Bu Terima kasih."
.
.
"Apa Keita akan langsung pergi ke bandara Bu?" tanya Lee Jeonghyeon.
.
.
"Tidak kami akan pulang dulu ke rumah. Untuk mengambil beberapa barang Keita."
.
.
"Aku juga pengen pulang, bosen di rumah sakit terus."
.
.
"Sabar nak sebentar lagi kamu pasti bisa pulang."
.
.
"Nanti kalo kalian udah keluar dari rumah sakit, kalian tinggal aja di rumah ayah," kata Keita.
.
.
"Tidak usah Keita, kami akan pulang ke rumah kami," Kata Bu Lee.
.
.
"Ayah pasti kesepian Bi kalo harus sendirian di rumah, lebih kalian tinggal disana saja."
.
.
.

"Iya Keita benar. Lee Jeonghyeon juga kan belum benar-benar sembuh. Kalau tinggal bersama mas Yoshi, dia bisa membantu menjaga Lee Jeonghyeon juga."

.
.
.
"Tapi saya tidak enak Bu kalau harus tinggal serumah sama Pak Yoshi."
.
.
"Kenapa tidak enak?  Nanti setelah kamu menikah dengan Yoshi kalian akan tinggal bersama juga."
.
.
.
"Iya Bi. Kalian tinggal sama Ayah aja, biar Ayah ada temennya," kata Keita. 
.
.
.

Tiba-tiba pintu terbuka, Pak Yoshi datang lalu menghampiri mereka. 
.
.
"Ternyata kamu ada disini Hae Seon, pantas tadi  saya cari ke kamar Lee Jeong kamu tidak ada."
.
.
"Ada apa Pak Yoshi mencari saya?"
.
.
"Saya mau pamit pulang dulu. Saya harus mengantar Keita."
.
.
"Oh begitu Pak. Lee Jeong minta diantar kesini untuk bertemu dengan Keita."
.
.
"Ayah..."
.
.
"Ada apa Keita?"
.
.
.
"Nanti kalo Lee Jeong udah keluar dari rumah sakit, ajak dia sama ibunya tinggal di rumah kita yah Yah."
.
.
.
"Gak usah Pak, kami bisa tinggal di rumah kami yg lama."
.
.
"Iya Yah gak usah," kata Lee Jeonghyeon.
.
.
.
"Gak apa-apa Jeong. Gw kan mau pergi, Ayah sendirian di rumah, lebih baik kalian tinggal sama Ayah aja."
.
.
.
"Kalau Ayah terserah Lee Jeong dan Hae Seon saja, kalau mereka mau tinggal bersama Ayah, tentu Ayah akan senang sekali."
.
.
"Sudah Hae Seon kamu tinggal sama Yoshi saja."
.
.
.
"Tapi Bu saya dan Pak Yoshi kan belum resmi menikah, kayaknya tidak benar kalau kami sudah tinggal satu rumah."
.
.
.
"Gak apa-apa Bi zaman sekarang udah banyak pasangan yg belum nikah tapi udah tinggal serumah," Kata Keita. 
.
.
"Iya tapi bibi tidak bisa melakukannya. Lebih baik kami pulang ke rumah kami saja."
.
.
.
"Apa kita harus segera menikah?" Tanya Pak Yoshi.
.
.
"Apa?  Segera menikah Pak?"
.
.
"Iya biar kita tinggal sama-sama."
.
.
"Ayah gak boleh nikah dulu sama Bi Hae Seon."
.
.
.
"Kenapa tidak boleh Keita?  Kan kamu yg bilang Hae Seon dan Lee Jeong harus tinggal di rumah kita."
.
.
.

"Iya Yah aku mau Lee Jeong sama Bi Hae Seon tinggal di rumah kita, tapi kalian jangan nikah dulu. Sekarang kan aku masih sakit. Aku juga harus pergi ke Jepang. Kalian gak boleh nikah sekarang, harus tunggu sampai aku sembuh. Aku pengen bisa ngeliat kalian nikah."

.
.
.

"Oh begitu. Tentu saja kita akan menunggu sampai kamu sembuh. Menikah juga tidak bisa buru-buru seperti ini, banyak yg harus di persiapkan."

.
.
.

"Jadi kalian tidak bisa menikah sekarang, tolong tunggu sampai Keita bisa melihat lagi."
.
.
.
"Tentu Bu kami pasti akan menunggu sampai Keita sembuh, dan kembali kesini lagi."
.
.
.
"Kira-kira lo berapa lama di Jepang?" tanya Lee Jeonghyeon.
.
.
"Gak tau. Mungkin sampe gw lulus SMA."
.
.
"Lama banget dong, masih dua tahun lagi. Kasian Ayah sama ibu."
.
.
"Ya mereka gak perlu nunggu sampe gw lulus SMA, mereka bisa nikah setelah gw bisa ngeliat lagi."
.
.
"Oh gitu. Kirain harus nunggu lo lulus sekolah."
.
.
Bu Haruka memegang tangan anaknya.
.
.
"Keita... Apa kamu benar-benar ingin tinggal sama mamah di Jepang?"
.
.
Keita sedikit ragu untuk menjawabnya.
.
.
.