*Part 128*

11 3 0
                                    




Sesampainya di depan Rumah sakit Medical Care, Lee Jeonghyeon segera di pindahkan ke ruang ICU. Sementara Seung eon menunggu di luar, dia terlihat sangat khawatir pada sahabatnya itu.

.
.
.

Tiba-tiba ada sebuah ranjang pasien yg lewat di depan Seung eon. Pria itu tak sengaja melihatnya. Ternyata orang yg terbaring di atas ranjang itu adalah Keita.

.
.
.
"Tunggu sebentar Sus," katanya.
.

"Iya mas ada apa?"
.
"Dia kenapa sus?"
.
"Apa mas kenal dengan pasien?"
.
.
"Iya Sus dia teman sekelas saya. Kenapa dia bisa ada disini sus?"
.
.
"Dia pasien kecelakaan mas. Tadi mobilnya menabrak seorang pejalan kaki yg sedang menyebrang."
.
.
"Maksud suster korbannya yg barusan masuk ke ruang ICU?"
.
.
"Iya mas. Pasien ini adalah pelaku yg sudah menabraknya."
.
.
Seung eon terkejut sekali setelah mendengarnya.
.
.
"Jadi orang yg udah nabrak Lee Jeong adalah Keita??" pikirnya.
.
.
"Maaf permisi mas. Pasien harus segera mendapatkan perawatan."
.
.
"Iya sus silahkan."
.
.
Para suster itu kembali mendorong ranjang Keita menuju ke ruang perawatan. 
.
.
.
"Ini cuma kebetulan atau Keita sengaja nabrak Lee Jeong?  Gw harus cari tau yg sebenarnya," batin Seung eon. 
.
.
.

Seung eon keluar dari rumah sakit, lalu dia naik ke dalam sebuah taxi. Seung eon pergi ke tempat tadi Lee Jeonghyeon kecelakaan. Sesampainya disana sudah banyak polisi yg mengamankan tempat itu.

.
.

Seung eon berusaha mendekati mobil Keita.  Bagian depan mobil itu terlihat sangat hancur. Tapi Seorang polisi menahan langkah Seung eon.
.
.
"Maaf mas, mas tidak boleh memasuki area ini," katanya.
.
.
"Pak saya mau lihat rekaman dasbor mobilnya Pak. Saya ingin tau dia sengaja menabrak teman saya atau tidak."
.
.
"Oh jadi mas teman dari korban kecelakaan tadi?"
.
.
"Iya Pak saya temannya. Saya boleh lihat kan Pak?"
.
.
"Maaf mas tapi tidak boleh. Polisi sudah membawa rekaman dasbor mobilnya ke kantor untuk mencari tau penyebab kecelakaan tadi."
.
.
"Oh gitu Pak. Kalo hasilnya sudah keluar tolong beritahu saya yah Pak."
.
.
"Baik mas nanti kami akan memberitahu mas."
.
.
"Kalo  terbukti dia sengaja menabrak teman saya, tolong tangkap dia Pak."
.
.
"Iya mas. Jika dia terbukti bersalah kami pasti akan segera menahannya mas."
.
.
"Terima kasih Pak."
.
.
"Sama-sama mas."
.
.
"Oh iya gw harus ke rumah sakit lagi, kasian Lee Jeong," pikir Seung eon.
.
.
.

Seung eon kembali mencari taxi. Lalu dia pergi lagi ke rumah sakit.
Setelah sampai Seung eon segera pergi ke ruang ICU.
Seung eon mencoba membuka pintunya tapi terkunci.
.
.
.
"Kayaknya dokter masih di dalam," pikir Seung Eon.
.
.
.
Seung eon duduk di sebuah kursi. Perasaannya masih sangat tidak tenang.
.
.

"Jeong lo harus kuat yah. Lo harus sembuh. Maafin gw hikss..  Harusnya gw gak ngasih tau lo tentang perasaan gw, mungkin lo gak akan kecelakaan kayak gini. Maafin gw Jeong hikss.." batinnya. 

.
.

Tiba-tiba pintu terbuka, dokter keluar dari sana. Seung eon cepat-cepat menghapus air matanya.
.
.
"Bagaimana keadaan Lee Jeong Dok?"
.
.
"Kamu keluarga pasien?"
.
.
"Saya temannya dok."
.
.
"Tolong hubungi keluarga pasien, ada yg harus saya sampai."
.
.
"Ibu Lee Jeong masih kerja dok, nanti saya akan kabarin. Tolong kasih tau saya Lee Jeong baik-baik aja kan dok?"
.
.
.
"Pasien mengalami benturan yg cukup keras pada bagian kepala. Benturan ini akan berpengaruh pada ingatan pasien."
.
.
"Maksud dokter Lee Jeong hilang ingatan?"
.
.
"Kemungkinan besar seperti itu, tapi kita harus menunggu pasien siuman dulu, baru kita bisa tau separah apa dampak dari benturan Itu."
.
.
.
"Ya ampun Jeong. Tapi ada cara untuk menyembuhkan Lee Jeong kan dok?"
.
.
.

CINTA SEPIHAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang