*Part 116*

10 2 0
                                        





Matthew sedang serius belajar tiba-tiba pintu kamarnya terbuka. Mamahnya datang sambil membawa segelas susu.

.
.

"Sayang kamu belum tidur?" tanyanya sambil berjalan menghampiri Matthew.
.
.
"Belum Mah."
.
.
"Ini mamah buatkan susu untuk kamu."
.
.
"Makasih Mah."
.
.
Matthew mengambil gelas itu lalu meminumnya.
.
.
"Sayang, kamu masih bertengkar dengan Hanbin?"
.
.

Matthew tidak menjawab. Tapi raut wajahnya yg murung sudah cukup untuk menjawab pertanyaan dari mamahnya.
.
.

"Mamah yakin semua ini hanya salah paham. Hanbin tidak mungkin macam-macam di belakang kamu."
.
.
.
"Awalnya aku juga gak percaya Mah. Tapi Taerae kirim foto dan chat dia sama Hanbin juga. Isinya mesra banget Mah."
.
.
.
"Kamu yakin itu benar-benar chat dia dan Hanbin?  Mungkin saja orang lain yg mengirimnya lewat handphone Hanbin."
.
.
.
"Tadi juga Hanbin bilang gitu, katanya HP dia di pake sama Taerae semalem. Tapi aku masih belum bisa percaya mah."
.
.
.

"Kamu tanya sama hati kecil kamu, apa kamu yakin Hanbin benar-benar selingkuh?  Kamu sudah kenal Hanbin cukup lama, kamu pasti tau orang seperti apa pacar kamu."
.
.
.

"Aku gak tau Mah. Aku gak mau mikirin masalah itu dulu. Sekarang aku cuma pengen fokus buat belajar."
.
.
.

"Iya mamah tau sekarang memang kamu harus fokus untuk belajar, tapi lebih baik kalau kamu selesaikan dulu masalahnya. Biar kamu bisa belajar dengan lebih tenang. Hanbin juga pasti masih memikirkan masalah kalian."

.
.

Matthew hanya menghela pelan nafasnya.
.
.

"Mamah tinggal dulu yah. Kamu tidurnya jangan terlalu malah yah sayang."
.
.
"Iya Mah."
.
.
Mamah Matthew mencium singkat kening putranya sebelum keluar dari kamar. 
.
.

Matthew masih memikirkan perkataan mamahnya tadi. Lalu Matthew mengambil handphonenya. Dia membaca semua chat yg tadi Hanbin kirim padanya. 

.
.
.
"Kasihan Hanbin dia pasti pusing banget sekarang. Gara-gara masalah ini dia gak akan bisa konsentrasi buat belajar. Kalau nilai ujian Hanbin jadi turun gimana?  Om pasti marah banget dan makin nentang hubungan kita."

.
.
.

Matthew membaca ulang screenshot yg Taerae kirim. Dia mencoba membandingkan typing di chat itu dengan typing dari chat Hanbin. Matthew baru sadar keduanya berbeda.

.
.

"Typingnya beda. Berarti beneran bukan Hanbin yg ketik chatnya. Ini beda banget. Typing Hanbin gak kayak gini. Dia gak pernah pake singkatan di typingnya. Gw terlanjur marah pas baca isi chatnya. Gw gak perhatiin baik-baik typingnya. Ini bukan Hanbin yg kirim."

.
.
.

Matthew jadi merasa bersalah pada Hanbin, karna sudah tidak percaya pada pacarnya.

.
.

"Sekarang gw harus ngapain?  Apa gw harus telepon Hanbin dan minta maaf sama dia karna udah nuduh dia selingkuh. Tapi ini udah malem banget, mungkin Hanbin udah tidur."
.
.

Jam di handphone Matthew sudah menunjukkan pukul 01.20.
.
.
"Besok pagi aja deh gw baru telefon Hanbin. Kasihan kalo gw ganggu tidur dia."
.
.
.

"Maafin aku Hanbin, harusnya aku lebih percaya sama kamu. Tapi aku malah langsung nuduh kamu tanpa dengerin penjelasan kamu dulu. Aku bego banget karna percaya sama Taerae. Aku juga udah marah-marah gak jelas sama kamu, maafin aku sayang," kata Matthew sambil memandangi foto Hanbin yg ada di layar handphonenya. 

CINTA SEPIHAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang