•
•
•Jiung sedang duduk santai di sofa sambil memandangi fotonya bersama Hao yg ada di handphonenya.
.
.
"Hao jadi nginep di rumah bocah sialan itu gak yah? Semoga aja enggak. Gw gak rela kalo Hao diapa-apain sama dia. Lo jaga diri baik-baik yah Panda."
.
.
Tiba-tiba kucing Jiung melompat ke pangkuannya, membuat pria itu sedikit kaget tak sengaja Jiung menjatuhkan handphonenya.
.
.
"Iih Panda lo ngagetin gw aja. Gw lagi ngomong sama panda yg ada di HP bukan manggil lo."
.
.
"Meow.. Meoww..."
.
"Gara-gara lo HP gw jadi jatoh."
.
.
Jiung mengambil handphone itu beruntung layarnya tidak retak. Tapi Tiba-tiba dada Jiung terasa sesak.
.
.
"Kenapa perasaan gw gak enak banget? Panda.. Dia baik-baik aja kan? Jangan-jangan Hao lagi sama bocah sialan itu. Gak gw gak bisa diem aja."
.
.
Jiung menurunkan kucingnya dari pangkuannya.
.
."Panda lo tunggu sebentar yah, gw harus selamatin panda yg lain. Mungkin dia lagi dalam bahaya, perasaan gw gak enak banget," Kata Jiung sambil mengelus-elus kucing itu.
.
.
Jiung mengambil kunci motornya lalu dia pergi keluar.
.
.
.
Jiung terus memacu motornya dengan kecepatan tinggi. Jiung melesat melewati kendaraan yg lain.
.
.
.
"Gw masih ingat dimana rumah bocah itu. Jaraknya juga gak terlalu jauh dari lingkungan rumah gw. Mungkin Hao lagi sama dia,gw harus segera cek kesana," batin Jiung..
.Jiung kembali menambah kecepatan motornya, dia ini cepat sampai. Akhirnya dia sampai di depan rumah Lee Jeonghyeon. Jiung memperhatikan keadaan di sekitarnya.
.
.
."Kenapa mobil Hao gak ada?
Hao ada di dalem atau enggak yah?
Apa mungkin Hao udah pulang?
Atau dia suruh supirnya pulang duluan?
Kayaknya gw harus liat sendiri ke dalem," batin Jiung..
.Jiung turun dari motornya. Lalu dia mendekati rumah Lee Jeonghyeon. Jiung melihat dari kaca, keadaan di dalam terlihat sepi. Jiung mencoba membuka pintunya dengan perlahan-lahan. Akhirnya pintu sudah terbuka, lalu Jiung masuk.
.
.
.Dia berjalan mengendap-endap. Jiung membuka satu pintu lagi dengan perlahan, ternyata itu adalah kamar tapi tidak ada siapapun di dalam sana. Hanya terdengar suara gemericik air dari arah kamar mandi. Jiung juga melihat ada seragam sekolah yg tergantung.
.
.
"Kayaknya ini kamar bocah itu. Pasti dia lagi mandi," pikir Jiung.
.
.
.Jiung kembali menutup pintu kamar itu. Lalu dia pergi ke ruangan lain. Di ruang makan juga tidak ada orang. Ada satu lagi di dekat dapur, Jiung mencoba membukanya. Tapi disana juga tidak ada orang.
.
.
."Kayaknya ini kamar ibu dia. Hao gak ada dimana-mana. Berarti Hao udah pulang. Bagus deh kalo gitu," batin Jiung.
.
.
.Jiung kembali menutup pintu kamar itu. Lalu dia pergi keluar. Beruntung Lee Jeonghyeon masih mandi, dia sama sekali tidak tau kalau ada orang yg masuk ke dalam rumahnya.
Jiung naik lagi keatas motornya dan segera meninggalkan rumah Lee Jeonghyeon.•
•
•
Mamih Hao sudah sampai di rumah sakit. Supirnya juga menceritakan semua yg terjadi pada Hao. Mamih Hao masih sangat tidak percaya, Lee Jeonghyeon tega menyakiti putranya.
.
.
."Bapak bilang dia pacar Hao kan? Kenapa dia tega sekali berbuat seperti itu pada Hao?"
.
.
.
"Saya juga tidak tau Bu. Tapi sepertinya dia marah sekali pada tuan Hao. Karna Tuan Hao melihat isi video yg ada di handphonenya."
.
.
.
"Memang apa isi video itu Pak? Sampai dia tega melukai Hao?"
.
.
"Saya juga kurang tau Bu."
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SEPIHAK
FanfikceRasa sayang Jiung kepada Matthew lebih besar dari seorang sahabat. Tapi Matthew akhirnya berpacaran dengan Hanbin Disisi lain ada Hao yg diam-diam juga menyukai Hanbin. Jiung mencoba move on dari Matthew dengan mendekati Hao. Tapi tidak mudah bagi...