•
•
•Malam sudah tiba. Berbagai jenis makanan sudah tersaji di atas meja. Mamah Jiung terus mengawasi para pelayannya yg sedang menyiapkan makan malam untuk para tamunya.
.
.
.
"Tolong ambil beberapa buah juga," Katanya.
.
.
"Baik nyonya."
.
.
.Pelayan itu mengambil beberapa buah-buahan dari kulkas lalu menyusunnya di dalam sebuah wadah.
Setelah selesai dia menaruhnya di meja.
.
.
"Okey semuanya sudah siap, tolong kalian beritahu para tamu."
.
.
"Baik nyonya."
.
.
.Dua orang pelayan pergi menuju ke kamar tamu. Ada satu orang pelayan lagi yg sedang mengisi air minum ke dalam gelas.
.
.
"Isinya yg benar jangan sampai berceceran."
.
.
"Baik nyonya."
.
.Tiba-tiba ada seorang pria yg memeluk mamah Jiung dari belakang.
.
.
"Goodnight sayang," Bisiknya.
.
.
"Aku kira kamu tidak akan pulang lagi malam ini."
.
.
.
"Tentu saja aku akan pulang. Aku kangen banget sama kamu," Katanya lalu dia mulai mencium pipi wanita itu.
.
.
.Mamah Jiung berbalik lalu mencium bibirnya. Pria itu dengan cepat membalasnya. Dia juga menggendong tubuh wanita itu dan membawanya menuju ke sofa tanpa melepaskan ciuman mereka.
.
.
.Lalu dia menidurkan mamah Jiung di atas sofa. Dia melepaskan ciuman mereka dan mulai menciumi lehernya. Wanita itu menengadah memberinya ruang. Tangan kanan pria itu mulai aktif meremas-remas payudara mamah Jiung yg masih terbalut pakaian. Lalu dia kembali mencium bibirnya. Ciuman mereka semakin lama semakin panas.
.
.
.Ternyata Jiung dan Hao melihat kejadian itu. Mereka sangat terkejut. Di belakang mereka juga ada kedua orang tua Hao yg tak kalah terkejutnya.
.
.
.
"Mah...." Panggil Jiung.
.
.
Mamah Jiung baru tersadar. Dia mendorong pelan tubuh pria itu, ciuman mereka pun terlepas.
.
.
"Ada apa sayang?" Tanya pria itu.
.
.
"Maaf sayang aku lupa kita punya tamu."
.
.
.Pria itu melihat ke arah Jiung dan yg lain. Dia sedikit malu, lalu dia bangun dari posisinya. Mamah Jiung juga segera duduk dan merapihkan bajunya yg sedikit berantakan. Jiung terlihat sangat kecewa pada mamahnya. Dia berniat pergi, tapi mamahnya segera menahan tangan Jiung.
.
.
."Tunggu sayang. Kamu mau kemana x tanyanya.
.
.
"Aku mau pulang ke Korea mah, seharusnya aku gak dateng kesini."
.
.
.
"Jiung kalian kan baru sampai masa sudah mau pulang? Kasihan yg lain juga pasti masih kecapean."
.
.
Jiung membuang pelan nafasnya, dia mencoba mengatur emosinya.
.
.
"Saya minta maaf Pak Bu soal tadi," Kata mamah Jiung.
.
.
"Iya Bu tidak apa-apa," Kata Papih Hao.
.
.
Pria itu mendekati mamah Jiung lalu berdiri di sampingnya.
.
.
"Goodnight everyone. Perkenalkan saya David," Katanya.
.
.
"Ini suami saya."
.
.
Hao dan kedua orang tuanya sedikit terkejut tapi mereka mencoba terlihat biasa.
.
.
.
"Jadi ini suami mamah Jiung, masih muda banget. Kayaknya umurnya belum sampe 30 tahun," Pikir Hao.
.
.
"Sayang ini anakku," Katanya sambil merangkul pundak Jiung.
.
.
"Waw anak kamu ganteng banget sayang, matanya mirip sama kamu."
.
.
.Jiung sudah tidak bisa lagi menahan emosinya. Dia melepaskan tangan mamahnya, lalu pergi keluar.
.
.
"Jiung kamu mau kemana?" Tanya mamahnya.
.
.
Tapi Jiung tidak menjawab dia terus saja berjalan.
.
.
"Biar aku aja tante yg kejar Jiung."
.
.
"Iya Hao tolong yah."
.
.
"Iya tante. Pih Mih aku pergi dulu yah."
.
.
"Iya sayang kamu hati-hati."
.
.
Hao segera pergi untuk mengejar Jiung.
.
.
"Kenapa dia pergi? Apa anak kamu masih gak suka sama aku?" Tanya David.
.
.
"Bukan gitu sayang. Mungkin Jiung cuma kecapean dia keluar karna mau cari udara segar."
.
.
"Oh gitu. Kalo gitu aku mau mandi dulu yah sayang."
.
.
"Iya sayang."
.
.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SEPIHAK
FanfictionRasa sayang Jiung kepada Matthew lebih besar dari seorang sahabat. Tapi Matthew akhirnya berpacaran dengan Hanbin Disisi lain ada Hao yg diam-diam juga menyukai Hanbin. Jiung mencoba move on dari Matthew dengan mendekati Hao. Tapi tidak mudah bagi...