AGAMA 2

20 1 0
                                    


AGAMA DAN MANUSIA

Kata nama 'Religion' dipercayai asal kata Latin 'religo' membawa maksud 'kepercayaan' atau 'ritual'.

Pemahaman terma yang luas hari ini merangkumi semua kepercayaan termasuk agama Christian, Buddha, Islam, Yahudi dan termasuk perjuangan jenis jenis hal spiritual yang tiada kaitan dengan percaya pada Tuhan. Secara asasnya sebagai jawapan pada pertanyaan panjang manusia tentang hidup mati, yakin dan Tuhan juga pelbagai kemahuan dan pertanyaan sementara bernafas.

Kumpulan kumpulan manusia mempercayai perkara yang berbeza tentang Tuhan, secara tidak langsung membentuk idea idea mereka. Kerana tidak kesemua kumpulan bersetuju, apa yang akan kamu temui adalah kelompok manusia yang mempercayai hal yang sama atau mempercayai agama yang sama.

Terciptalah pembentukan manusia dan pembentukan sosial yang berasaskan Agama yang dianuti. Atas dasar nafsu dan cara manusia yang sering berlapis, maka ujud pula perdebatan salah benar dan teknik teknik jualan nilai kepada yang lain. Termanya pastilah berbeza tapi sama makna. "Dakwah, preaching, soul visits, cleansing, good deeds, ways of life," dan lain lain lagi.

Dari situ terciptalah situasi tunggang terbalik, kerana adanya nafsu manusia yang tidak pernah puas, ego, terbaik, benar, aku betul kamu salah dan lain lain lagi deria rasa manusia sedia ada.

MENGAPA KITA BERAGAMA?

Kamu pasti terlintas persoalan ini sepanjang hidup kamu sekiranya kamu manusia yang waras. Kamu mahu diterima? Seragam? Takut dipulaukan sekiranya tidak beragama?

Pandangan di bawah adalah semata mata dari saya, sebagai Transgender Muslim yang melayari hidup dan dunia yang fana ini. INI HANYALAH PANDANGAN PERIBADI YANG TIDAK MENGGURIS MANA MANA FAHAMAN LAIN. 

Manusia adalah satu spesies makhluk yang unik dan istimewa dibanding makhluk-makhluk lainnya, termasuk malaikat. Manusia dicipta dari unsur yang berbeza, unsur haiwan/kebendaan dan unsur rohani/kosong berserah.

Melihat unsur haiwan manusia tidak lebih dari binatang, bahkan dalam banyak waktu kita lebih lemah dari binatang. Bukankah banyak di antara binatang yang lebih kuat secara fisik dari manusia ? Bukankah ada binatang yang memiliki ketajaman mata yang melebihi mata manusia ? Bukankah ada pula binatang yang derianya lebih peka dan lebih tajam dari deria manusia ? Dan sejumlah kelebihan-kelebihan lainnya yang dimiliki selain manusia.

Petikan Al Quran : "Dan manusia diciptakan dalam keadaan lemah" (QS An-Nisa, 4 : 28);

"Allah telah menciptakan kalian lemah, kemudian menjadi kuat, lalu setelah kuat kalian menjadi lemah dan tua." (QS Rum : 54).

Atas dasar itu, tidaklah molek bagi manusia itu berbangga dengan fizikal diri, sedangkan fizikal itu hanyalah wahbi sifatnya (hanya kurniaan dari Allah, bukan hasil usaha manusia tersebut)

Kelebihan manusia terletak pada unsur rohani (mencakupi hati dan akal, keduanya bukan kebendaan).

Dengan akal, manusia yang lemah secara fizik dapat menguasai dunia dan mengatur segala langkah sewaktu hidup. Atas unsur inilah Allah menciptakan segala yang ada di langit dan di bumi untuk manusia (semak surat Luqman ayat 20).

Dalam salah satu ayat AlQuran ditegaskan "Sungguh telah Kami muliakan anak-anak, Kami berikan kekuasaan kepada mereka di darat dan di laut, serta Kami anugerahi mereka rezeki. Dan sungguh Kami utamakan mereka di atas kebanyakan makhluk Kami lainnya." (QS Al-Isra, 17 : 70).

Unsur akal pada manusia, awalnya masih besifat potensi (bilquwwah) yang perlu diusahakan (bilfi'li) dan ditampakkan. Atas dasar itu, jika sebahagian manusia tampil hebat dari sebagian manusia yang lainnya, maka hal itu semata-mata karena hasil usahanya sendirinya. Dia berhak bangga atas yang lainnya. Sebahagian manusia ada pula yang tidak berusaha membuahkan dan memperlihatkan potensinya itu, atau memfaktualkannya hanya untuk memuaskan tuntutan haiwaninya, maka orang itu sama dengan binatang, bahkan lebih hina dari binatang (QS Al-A'raf, 7 : 170; Al-Furqan : 42).

Termasuk ke dalam unsur roh adalah fitrah. Manusia memiliki fitrah yang merupakan modal terbesar manusia untuk maju dan sempurna. Din adalah bahagian dari fitrah manusia.

Dalam kitab Fitrat (edisi bahasa Parsi), Syahid Muthahhari menyebutkan adanya lima macam fitrah

1. (kecenderungan) dalam diri manusia yaitu mencari kebenaran (hakikat),

2. condong kepada kebaikan, condong kepada keindahan,

3. berkarya (berkreasi),

4. dan cinta (isyq)

5. atau menyembah (beragama).

Menurut Syeikh Ja'far Subhani pula, terdapat empat macam kecenderungan pada manusia, dengan tanpa memasukkan kecenderungan berkarya seperti pendapat Syahid Muthahhari (kitab Al-Ilahiyyat, juz 1).

Kecenderungan beragama merupakan bahagian dari fitrah manusia. Manusia diciptakan oleh Allah dalam bentuk cenderung beragama , dalam erti manusia mencintai kesempurnaan yang mutlak dan hakiki serta ingin menyembah Pemilik kesempurnaan tersebut. Meskipun kecenderungan beragama adalah suatu yang fitrah, namun untuk menentukan siapa atau apa yang boleh dicintai dan disembah bukan merupakan bahagian dari fitrah, melainkan tugas akal yang dapat menentukannya.

Jadi jawaban dari pertanyaan mengapa manusia harus beragama, adalah bahwa beragama merupakan fitrah manusia.

Allah Ta'ala berfirman, "Maka hadapkanlah wajahmu kepada din dengan lurus, sebagai fitrah Allah yang atasnya manusia diciptakan." (QS. Rum: 30).

Akibat akal juga terbitnya imejan imejan yang harus dihadapkan manusia pada dunianya. Masyarakat Muslim tidak bersendirian dalam hal ini. Penganut Agama lain juga memiliki unsur unsur "Potraying'' yang sama. Hal hal (ugutan, peringatan, nasihat, pesanan) tentang Syurga dan Neraka juga hampir sama)


CONVERSATIONWhere stories live. Discover now