Chapter 7

115 38 17
                                    

Kulihat kakakku tertawa dan bahkan dewa api yang dingin tersenyum karena hal itu. Karna melihat wajahku yang bingung akhirnya kakakku menjelaskan padaku untuk ingat kembali kejadian masa lalu saat pertama kali dia membawa tamu ke alam bunga.

"Yi gege, tentu saja aku tidak lupa. Hari itu kau membawa masuk dua orang asing ke alam bunga dan bahkan itu pertama kali kau berbohong pada ayah ibu dan menyuruhku untuk membantumu berbohong. Bahkan, kalian bertiga minum arak tao hua sampai mabuk dan esoknya aku yang masih sangat kecil ditinggal sendiri dengan banyaknya botol-botol arak disampingku dan dihukum ayah ibu. Mereka mengatakan bahwa aku sangat nakal masih kecil tapi menghabiskan begitu banyak arak sendiri dan bahkan merusak pohon-pohon bunga persik. Sejak hari itu mereka menetapkanku sebagai anak nakal dan tidak mengizinkan keluar dari alam bunga hingga sekarang." Kataku panjang lebar dengan emosinya.

(Arak Tao Hua berarti arak bunga persik yang cuma ada dialam bunga)

Aku bertanya-tanya bagaimana mungkin mereka mentertawakan hal paling sial dalam hidupku bahkan dewa api sekalipun. Aku rasa ada sesuatu yang salah dengan rumor, yang mengatakan dewa api orang yang dingin, cuek dan tidak peduli.

"Yi gege, apa mungkin dua orang itu adalah dua orang yang sedang ada diruangan ini?" 

Kakakku menganggukkan kepalanya dan bahkan mengatakan bahwa merekalah yang ingin bertemu lagi denganmu. Karena terkejut aku tidak bisa mengatakan apa-apa.

"Saat itu kami pergi begitu saja dan kau yang menanggung akibatnya hingga sekarang karena itu aku meminta kakakmu untuk membawamu ke alam langit anggap saja sebagai penembusan masa lalu. Kau bisa tinggal disini jika tidak ingin kembali jika kau ingin berkunjung ke alam lain aku pasti akan mengajakmu." Dewa api mengatakannya dengan suara yang agung, bahkan aku tidak bisa mengatakan apa-apa.

Sekarang aku sudah tahu siapa dewa eksentrik ini. Dia adalah dewa takdir dan nasib bernama Hong Ye. Dia sangat dikenal dikalangan para dewi, setiap ada permasalahan mengenai percintaan mereka hanya akan berkonsultasi dengannya. Bahkan tak sedikit dewi yang mendekatinya agar dapat menjodohkan dewi tersebut kepada dewa api.

"Chun Hua, kau sekarang sudah dewasa... apa mungkin kau memiliki pria yang kau sukai. Jika ada beritahu aku, akan kupastikan dia menjadi milikmu." Katanya padaku. 

Aku bahkan merasa sedih dengan dewa Hong Ye, kenapa repot-repot ingin membantuku mendapatkan pasangan sementara dirinya sendiri tidak ada yang mau. Benar-benar dewa takdir dan nasib yang menyedihkan. Mendengar perkataanku membuat kakakku dan dewa api tertawa.

Setelah berbincang-bincang lamanya, akhirnya kuputuskan untuk tinggal di paviliun awan. Tidak ada salahnya aku tinggal disini, tempat ini sangat aman bahkan aku bisa pergi mengunjungi alam lainnya bersama dewa api yang akan melindungiku. Bahkan dewa api akan mengajariku ilmu sihir dan meditasi selama aku tinggal disini.

Masalah izin orang tuaku, aku yakin selama kakakku yang menjelaskan mereka akan mengerti apalagi aku datang ke paviliun ini untuk belajar dibawah bimbingan dewa api jadi harusnya mereka tidak mempermasalahkannya.

Setelah berpamitan dengan kakakku, akupun diajak berkeliling paviliun oleh salah satu pelayan untuk menghafal jalan dan tiap ruangan. Setelah itu menunjukkan kamar tempatku tinggal. Kamar ini sungguh sangat besar dan gaya desainnya sangat sederhana namun kelihatan mewah.

Pelayan itu mengatakan kalau dewa api sangat menyukai kesederhanaan dan kedamaian karena itu paviliun ini hanya memiliki dua pelayan yang bernama Yi Mei dan Ru Ling yang langsung dipilih oleh dewa api pribadi. 

Saat ini yang menemaniku adalah Yi Mei bahkan dia memberitahuku bahwa dulu dia hanya seorang manusia karena dewa api mengasihaninya dibawalah dia ke paviliun awan sebagai pelayan.

TAO HUA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang