Chapter 58

32 11 8
                                    

Sesampai alam iblis kami segera memasuki istana. Benar saja, tidak banyak pengawal yang berjaga. Jika ada sekalipun sangat mudah menyingkirkannya jadi kami berdua bisa bebas mencari lonceng langit. 

Hanya saja istana ini cukup besar dan memiliki banyak ruangan. Akhirnya kami berdua berpencar dan bertemu kembali diaula utama istana nanti. Aku terus menelusuri dan memasuki setiap kamar dan ruangan yang ada. Melihat dengan hati-hati jika kalau ada ruang rahasia.

Tapi setelah beberapa saat masih belum menemukan apa-apa. Sedangkan Hong Ye masih menelusuri setiap tempat dan melihat sekeliling. Tampaknya sedang mencari kamar raja iblis. Kemudian terus mencari dan masuk kesebuah ruangan. 

Ruangan yang gelap dan terasa lembab, bahkan terdapat banyak buku. Setelah melihat buku Hong Ye yakin ini adalah kamar Ru Han. Disuku iblis, selain dia siapa lagi yang akan mengkoleksi dan membaca buku mengenai wabah penyakit lalu dia terus mencari namun tidak ada hasil.

Setelah melihat kamar Ru Han, Hong Ye masuk keruangan yang terlihat mewah. Hong Ye tersenyum karena dia berhasil menemukan kamar raja iblis, hal itu terlihat dari pakaian yang terpajang dikamar. Tanpa buang-buang waktu dia mulai melihat sekeliling.

Aku masih keluar masuk ruang dan mencari tapi tidak ada hasil. Bahkan, aku tidak tahu ruang mana saja yang sudah kumasuki. Lalu kulihat ada sebuah lorong yang mengarah keluar, kutelusuri untuk melihat kemana akan mengarah. Ternyata ini jalan untuk kebelakang istana. 

Jika dilihat dari belakang istana iblis cukup luas hanya saja dekorasi dan bangunan tidak sebagus istana langit. Bahkan, aura yang keluar dari tempat ini tidak menyenangkan untuk dihirup.

Kuputuskan untuk kembali masuk dan melangkahkan kakiku. Namun, ada hal yang membuat rasa penasaranku. Aku melihat ada sebuah goa yang tak jauh dari istana lalu aku menghampiri goa tersebut.

Saat tepat berdiri didepan goa, aku ragu untuk masuk dan berpikir beberapa saat. Lalu memutuskan untuk masuk secara perlahan, saat mulai masuk aku melihat ada sebuah cahaya ditengah-tengah goa yang berwarna merah kehitaman.

Cahaya itu tampak menjaga sesuatu yang penting, hanya saja aku tidak dapat melihat jelas apa itu dan pelan-pelan mendekatinya. Setelah melihat dengan dekat, ternyata disini mereka menyimpan lonceng langit. 

Tanpa menunggu, aku mencoba menghancurkan segel dengan kekuatanku tapi tidak berhasil. Kucoba lagi dengan mengeluarkan kekuatan lebih besar, bukan segel yang hancur melainkan diriku yang terhempas kebelakang. Lalu kucoba lagi dan lagi.

Disisi lain Hong Ye tidak menemukan apa-apa dalam kamar raja iblis tapi dia menemukan semacam ruang rahasia, hanya saja belum menemukan tombol untuk membukanya. Hong Ye yakin bahwa lonceng langit ada dalam ruang rahasia itu. Sedangkan dimedan perang, pertempuran belum berakhir. Begitu banyak mayat-mayat yang tergeletak, api disekitar dan asap yang membuat suasana menjadi semakin gelap.

Para pasukan baik suku langit atau iblis terluka parah tapi tetap bertarung sampai akhir. Melihat banyaknya mayat dan prajurit yang terluka membuat Yu Han berhenti sejenak melihat keadaan sekitar. 

Sedangkan Xi Chou masih bertarung dengan Ru Han. Terlihat disekujur tubuh mereka terluka dan bekas muntahan darah dimulut. Mereka berdua terengah-engah dan tetap bertarung, terlihat tidak akan berhenti jika tidak ada yang mati. Lalu Ru Han mengeluarkan kekuatan sihir yang mengeluarkan cahaya merah kehitaman dan mengarahkan ke Xi Chou. Xi Chou yang lemah mencoba menahan sekuatnya namun tubuhnya tidak memungkinkan untuk menahan dan terpental jauh kebelakang.

Xi Chou berusaha bangun dan menyemburkan darah segar. Ru Han mendekatinya dan mencoba menyelesaikan pertarungan dengan mengayunkan pedangnya. Tepat saat itu, pandangannya teralihkan ke raja iblis yang saat ini mengeluarkan kekuatan yang sangat besar. 

Raja iblis mengangkat tangannya keatas kemudian perlahan melayang keudara. Tampak matanya berubah merah dan muncul tanda hitam tepat ditengah-tengah kedua alis matanya. Bukan hanya itu, raja iblis terlihat mengumpulkan kekuatan dalam jumlah sangat besar yang bisa membunuh dan menghancurkan tempat ini dalam sekali sapuan.

Melihat itu, putra mahkota meminta semua pasukan langit berkumpul dan membuat perisai pelindung. Raja iblis mulai mengarahkan tangannya untuk menghancurkan seluruh suku langit. Kedua kekuatan pun bertemu, raja iblis menyerang dengan ganasnya dan suara tawanya memenuhi medan tempur. Sedangkan putra mahkota, Yu Han dan seluruh pasukan langit yang tersisa masih menahan dengan mengeluarkan semua kekuatan untuk membuat perisai pelindung.

Ru Han yang melihat pun tertawa penuh kemenangan dan memaksa Xi Chou untuk melihat kekalahan suku langit dengan matanya sendiri. 

Xi Chou yang terluka parah hanya bisa menatap dari jauh. Setelah beberapa saat menahan serangan raja iblis, tampak perisai pelindung semakin melemah dan melemah kemudian mereka semua terhempas kebelakang dan memuntahkan darah segar.

Putra mahkota dan Yu Han berusaha untuk bangkit kembali dengan energi yang tersisa. Saat itu raja iblis turun dan mendekati mereka berdua.

TAO HUA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang