Sudah tiga hari berlalu sejak kematian Chun Hua, sejak itu hutan bunga persik kehilangan aroma wanginya dan tidak ada hal baik yang terjadi dialam bunga. Hasil panen alam bunga buruk dan cuaca selalu mendung dengan angin dingin yang berhembus.
Tampak alam juga berduka dengan kepergiannya sedangkan keluarga yang ditinggalkan hingga sekarang masih berduka begitu juga semua orang dalam alam bunga yang mengenal baik Chun Hua. Ibu yang jatuh sakit karena tidak bisa menahan kesedihannya dan ayah yang selalu menemani istrinya harus berpura-pura tegar menahan kesedihan dan akan menangis ketika sendiri.
Chun Yi yang mengunjungi hutan bunga persik dengan membawa arak tao hua ditangannya melihat sekeliling mengingat banyaknya waktu yang dihabiskannya disini bersama adiknya lalu mendatangi tempat biasa adiknya duduk dan menungkan arak tao hua bersamaan dengan tangisnya.
Disisi lain Chun Er mengunjungi kolam bunga lotus, melihat lotus yang tidak bermekaran dan layu membuatnya meneteskan air mata dan tepat saat itu dia melihat bayangan Chun Hua digenangan air berdiri dibelakangnya dan tersenyum.
Hari demi hari pun berlalu dialam bunga dan cuaca serta hasil panen mulai membaik sedikit demi sedikit. Hanya tertinggal kesedihan dan kerinduan dihati keluarga yang masih belum bisa melepaskan tapi berusaha untuk hidup dengan baik.
Chun Yi pergi kehutan bunga persik dan mengambil beberapa tangkai bunga persik lalu membawanya. Dia berdiri didepan gua yang berada di hutan bunga persik ini dan masuk kedalam.
Gua itu memiliki ruang yang sangat besar didalamnya dengan udara yang dingin dan dipenuhi kabut juga lilin untuk menerangi gua. Tampak terlihat sebuah meja batu yang cukup besar dalam gua dan Chun Yi tampak mendekati meja batu kemudian duduk dan menggantikan bunga yang sudah layu dengan bunga persik yang dibawanya tadi, memasukkannya kedalam vas bunga kemudian meletakkan disamping meja batu.
Diatas meja batu itu tampak terbaring Chun Hua disana yang terlihat seperti tertidur dengan pedang fenghuang hua diatas tubuhnya. Chun Yi menggenggam tangan adiknya dan mengatakan bahwa sudah hampir sebulan sejak kepergian adiknya dan sekarang semua sudah membaik.
Ayah sudah menyerahkan jabatan ketua suku pada Chun Er sepenuhnya dan membawa ibu berpejalanan enam alam untuk menghibur ibu yang masih sedih dengan kepergian putrinya. Sedangkan Chun Er sibuk dengan posisi barunya tapi hasil kerjaannya sangat bagus dalam mengatur alam bunga.
"Kau pasti bertanya bagaimana denganku. Jangan khawatir, beberapa hari lagi aku akan kembali ke istana langit" katanya dengan menatap kearah adiknya dengan sedih.
Kemudian melanjutkan bahwa saat dia kembali keistana langit tempat ini akan jarang dikunjungi tapi dia berjanji setiap ada waktu pasti datang berkunjung lalu menceritakan apa yang terjadi diluar.
Chun Yi juga memberitahu mengenai Yu Han bahwa dia sudah kembali ke paviliun awan tak lama dari hari kepergianmu. Kudengar kondisinya baik dan masalah yang ditanganinya sukses dengan baik jadi jangan khawatir.
"Aku hanya khawatir padamu, terbaring ditempat dingin ini sendiri bahkan setelah kematian kau masih harus menderita." Katanya sambil menghapus air mata dipipinya.
Flashback
Beberapa jam setelah Chun Hua meninggal tubuhnya tidak berubah menjadi abu dan menghilang seperti umumnya para abadi. Bahkan satu hari setelahnya dan beberapa hari berlalu tubuhnya masih utuh dan tidak menghilang. Hal ini semakin membuat keluarga sedih, bahkan setelah meninggal tubuhnya masih belum beristirahat dengan tenang.
Akhirnya Chun Yi membawa Xi Chou, baru diketahui bahwa tubuh Chun Hua tidak akan menghilang tidak peduli berapa lama waktu akan berlalu karena tubuhnya telah tersegel oleh sihir hitam jadi tidak bisa menghilang seperti debu layaknya para abadi.
Flashback End
KAMU SEDANG MEMBACA
TAO HUA (END)
FantasySeorang peri bernama Chun Hua dari alam bunga untuk pertama kali mengunjungi istana langit bertemu dengan seorang dewa yang berpangkat tinggi bernama Yu Han. Setelah berbagi waktu dan kebersamaan mereka akhirnya saling menyukai. Tepat saat terjadi...