Aku mengetuk pintu kamarnya dan masuk setelah mendapat respon darinya. Kulihat dia sedang duduk diranjang, kudekati dan duduk disampingnya kemudian mengambil kedua tangannya lalu mengelap tangannya.
"Kulihat tadi setelah selesai makan kau belum mencuci tanganmu" kataku padanya.
Tanpa sadar mataku mulai berair lalu memberitahunya bahwa Yu Han adalah dewa api yang dikenal dalam enam alam. Banyak para dewi dari tingkat rendah sampai tinggi menyukaimu. Tentu akan menjadi suatu berkat bagi wanita yang memilikinya. Tapi siapa yang menyangka bahwa wanita beruntung ini hanyalah seorang peri kecil yang mungkin suatu saat akan membuat masalah dalam hidupnya.
Air mata mulai mengalir keluar dan aku masih menundukkan kepalaku sambil menatap tangannya. Kemudian kuberanikan diri mengangkat kepala dan menatapnya.
"Aku sangat beruntung bisa bertemu denganmu. Jangankan jadi wanitamu bahkan menjadi pelayan kecilmu saja sudah menjadi berkat besar bagiku. Aku sangat menyukaimu benar-benar menyukaimu Yu Han. Sikapku yang menghentikan ciuman dan melepaskan pelukanmu tadi bukan karena tidak suka atau membencinya tapi karena aku punya alasan tersendiri yang tidak bisa kuungkapkan padamu"
Setelah selesai menyampaikan apa yang ingin kusampaikan padanya, aku pun minta maaf dan memintanya untuk tidak marah lagi. Yu Han yang menatap dengan mata yang berkaca-kaca kemudian memelukku dengan erat.
"Kenapa kau berpikir aku marah padamu? Aku hanya merasa canggung padamu dan tidak tahu harus bertindak bagaimana. Aku bahkan hendak menemui Hong Ye untuk membantuku tapi kau duluan mengetuk pintu tadi" kata Yu Han.
Lalu Yu Han melepaskan pelukan lalu menatapku dan memintaku berhenti menangis sambil mengusap air mataku.
Perasaanku menjadi lega setelah mengungkapkan isi hatiku padanya dan suasana kembali seperti semula. Dan saat itu kuberitahu bahwa setelah kembali ke langit nanti, aku dan kakakku akan pulang kerumah selama beberapa hari mungkin akan lebih lama. Yu Han menggangguk mengerti lalu kata-katanya membuatku terkejut tidak menyangka.
"Chun Hua, menikahlah denganku"
Mendengar hal itu aku hanya terdiam sesaat memikirkan apa yang barusan kudengar.
Yu Han lalu melanjutkan bahwa jadikan kesempatan pulang nanti untuk menjelaskan pada orang tuaku dan dia akan memberitahu pada Tian Zun hal ini.
Air mataku mulai keluar lagi, bukan karena bahagia melainkan karena tahu hal itu tidak akan pernah terjadi mengingat tidak banyak waktu yang tersisa untukku. Jika hal buruk tidak menimpaku, aku tidak tahu betapa bahagianya aku malam ini.
Melihatku yang terdiam, Yu Han mulai bicara lagi bahwa dia sadar terburu-buru mengungkapkannya tapi dia tidak ingin menunggu lebih lama untuk memberitahuku. Awalnya dia ingin memberitahuku hal ini saat malam festival lampion. Tapi dia membatalkannya karena sedikit curiga bahwa suku iblis saat itu akan melakukan pemberontakkan sejak hari singa emas membuat kekacauan dan ingin menunggu sampai enam alam dalam masa damai. Karena itu Yu Han merasa sekarang inilah saat yang tepat memberitahuku. Setelah mendengarnya, kuhapuskan air mata lalu memeluknya tanpa memikirkan apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAO HUA (END)
FantasySeorang peri bernama Chun Hua dari alam bunga untuk pertama kali mengunjungi istana langit bertemu dengan seorang dewa yang berpangkat tinggi bernama Yu Han. Setelah berbagi waktu dan kebersamaan mereka akhirnya saling menyukai. Tepat saat terjadi...