Chapter 106

41 10 9
                                    

Aku berusaha mendekat untuk menghentikannya tapi kakakku menahan dan membawaku menjauh dari Yu Han. Xi Chou memberitahu bahwa Yu Han saat ini sedang tidak sadar jadi jangan coba mendekatinya hingga kesadarannya kembali. Aku hanya bisa terdiam menangis melihat Yu Han menjadi seperti ini karenaku. Berbagai kenanganku bersama Yu Han mulai bermunculan dibenakku tidak menyangka semua menjadi seperti ini sekarang.

Sedangkan putra mahkota berusaha menyadarkan Yu Han dengan memanggil namanya berkali-kali untuk berhenti dan sadar. Sedangkan Yu Han berusaha menyadarkan dirinya dengan menekan kekuatan jahat, bertarung dengan dirinya sendiri. Berbagai bisikan Yu Han dengar ditelinganya yang berusaha membuat Yu Han marah dan berada dalam perasaan tanpa harapan. Saat itu salah satu prajurit putra mahkota mencoba menyerang Yu Han.

Putra mahkota berteriak untuk menghentikan prajuritnya itu lalu Yu Han kembali membunuh semua orang tanpa ragu. Saat itu putra mahkota meminta semua prajurit meninggalkan paviliun awan ungu. Tampaknya putra mahkota akan berduel dengan Yu Han.

"Yang mulia apa yang sedang kau lakukan!" Teriak Hong Ye.

"Aku akan bertarung dengannya, jika selama bertarung Yu Han masih belum bisa mendapatkan kesadarannya maka aku akan membunuhnya." 

Putra mahkota dan Yu Han pun mulai bertarung. Melihat Yu Han yang menjadi seperti ini benar-benar membuat putra mahkota sedih mengingat selama ini mereka berdua selalu bertarung bersama dan membuat strategi bersama tapi sekarang saling melawan.

Mata Yu Han penuh dengan aura pembunuh, tidak akan melepaskan putra mahkota dengan mudah. Saat itu, Yu Han berhasil melukai putra mahkota hingga terlempar. Mereka bertarung lagi dan lagi tanpa menggunakan pedang melainkan kekuatan dalam. Terlihat Yu Han sepenuhnya menggunakan kekuatan jahat, karena itu setiap kali putra mahkota terkena serangan Yu Han cideranya cukup parah.

Melihat putra mahkota yang terluka membuat Yu Han berhenti lalu kembali berjuang dengan dirinya sendiri. Yu Han yang setengah sadar kemudian meminta putra mahkota untuk segera membunuhnya. 

Yu Han memohon sebelum dia kehilangan kesadarannya. Putra mahkota menggelengkan kepalanya dan menangis melihat adiknya, saat itu Yu Han berteriak untuk melakukannya sekarang dan mulai kehilangan kesadarannya kembali. Lalu putra mahkota mengambil pedangnya dan bangun perlahan.

Tepat saat itu aku memohon pada kakakku untuk melepaskanku sebelum terlambat. Kakakku hanya terdiam dengan memegang erat tanganku. Aku menangis dan berusaha sekuat mungkin berusaha melepaskan diri. Tepat saat itu, tidak tahu apa yang dipikirkan kakakku tapi dia melepaskan tanganku begitu saja.

Aku menatap kakakku dan dia menganggukkan kepalanya menandakan dia mengizinkanku mendekati Yu Han. Aku menatap kakakku dengan tatapan penuh terima kasih karena sudah memahamiku kemudian tersenyum padanya lalu segera berlari mendekati Yu Han. Chun Yi hanya meneteskan air mata melihatku yang pergi menghampiri Yu Han.

Putra mahkota mulai mengayunkan pedangnya dan aku segera menghentikannya, kukatakan aku akan mencoba Yu Han kembali. Putra mahkota terdiam sesaat menatapku lalu menurunkan pedangnya. Aku menarik napas kemudian berdiri dihadapan Yu Han, tidak percaya bahwa dia tidak bisa mengendalikan kekuatan jahat dalam tubuhnya. Tangan kiriku menggenggam tangannya sedangkan tangan kananku menyentuh wajahnya.

Aku melihat matanya yang berwarna merah kehitaman dengan dekat mulai mengeluarkan air mata. Aku sadar bahwa Yu Han masih berada disana lalu memeluknya perlahan Yu Han mengangkat tangannya untuk memelukku kembali, tampak seperti mengenalku.

"Ayo kita pergi, aku akan ikut denganmu. Mari kita pergi ketempat dimana orang tidak mengenal kita" kataku padanya.

Mendengar hal itu membuat aura hitam pada tubuhnya perlahan menghilang dan Yu Han perlahan kembali sadar lalu dia hanya menangis memelukku dengan erat. Tepat saat itu Tian Zun dan para dewa dewi tinggi lainnya datang, Yu Han segera melepaskan pelukanku dan menggenggam erat tanganku.

Kami semua memberi hormat pada Tian Zun dan tepat saat itu Tian Zun menyerang Yu Han hingga jatuh memuntahkan darah.

"Sungguh mengecewakan!!!" 

Melihat Tian Zun yang marah membuat semua dewa dewi bersujud memohon Tian Zun tenang.

"Kutanya sekali lagi, apa kau pernah merasa menyesal mempelajari sihir hitam?"

"Tidak peduli berapa kali Tian Zun bertanya jawabanku tetap sama. Aku tidak pernah menyesalinya" jawab Yu Han dengan yakin.

Tian Zun yang mendengar hal itu sangat marah dan hendak menyerang Yu Han tapi aku menghadangnya. Tian Zun menghela napas dan memejamkan matanya sejenak memikirkan putranya sekarang dalam keadaan seperti ini membuatnya sedih tapi sebagai Tian Zun dia harus dengan adil dan tegas pada putranya. Saat itu Tian Zun membuka matanya tampak seperti sudah memutuskan tindakan selanjutnya.

"Aku tidak akan mengambil nyawa kalian tapi mengurung kalian ditempat yang jauh. Kalian tidak akan bisa kabur dan tidak akan pernah bisa bertemu tapi hanya bisa merasakan." Katanya dengan suara tegasnya.

Semua orang terdiam selain Xi Chou, Xi Chou segera menghadap Tian Zun mengatakan hukuman itu terlalu kejam bagi mereka berdua dan memohon Tian Zun memikirkan kembali. Tapi Tian Zun mengabaikannya dengan mengatakan bahwa ini hukuman yang sangat cocok bagi Yu Han dan Chun Hua.

TAO HUA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang