Kami mulai membersihkan bagian dalam ruangan yang cukup berantakan dan berdebu. Mulai dari mengangkat barang-barang yang menganggu lalu menyapu dan mengelap bagian dalam dan luar bersama.
Terkadang Yu Han diam-diam akan mengeluarkan sihirnya lalu aku berusaha menghentikannya. Sedikit demi sedikit gubuk mulai terlihat layak huni, Yu Han masih bekerja dengan giatnya sedangkan aku menyiapkan air minum sambil melihatnya dari jauh sambil tertawa melihatnya bertingkah seperti ini.
Aku memberikan air minum pada Yu Han dan memintanya untuk istirahat sebentar. Membantunya membersihkan wajah dan tangan yang dipenuhi debu lalu menepuk bahunya atas kerja keras. Kuberitahu untuk melanjutkan kembali besok dan sekarang mereka harus mencari makanan dan kayu bakar.
Lalu Yu Han membawaku kesuatu tempat yang tak jauh dari gubuk. Hanya perlu berjalan sebentar melewati hutan bambu dan bisa dilihat ada air terjun disana.
Kami berdua berusaha menangkap ikan dengan hanya mengandalkan sebuah kayu yang sudah diruncingkan bagian ujungnya. Awalnya sulit bahkan setelah beberapa kali kucoba tapi Yu Han bisa menangkap dengan cukup mudah. Kurasa tidak ada hal yang tidak bisa dilakukan Yu Han.
Setiap kali menargetkan ikan, ikan itu tidak akan bisa lepas. Karena itu, saat dia menargetkan ikan aku mulai mengganggunya dengan menendang air kearahnya yang membuat ikan tersebut kabur. Bukan hanya sekali atau dua kali melainkan berkali-kali yang membuat Yu Han menghampiriku dan meminta untuk berhenti mengganggunya. Kemudian Yu Han tersenyum sambil menatapku lalu mencium tepat dibibirku.
Aku hanya berdiri mematung dengan tindakannya yang tiba-tiba bahkan kedua mataku terbuka lebar. Tangannya mulai memeluk tubuhku dan mendekapku untuk lebih dekat dengannya. Saat itu, aku mulai menutup mata dan memeluknya kembali. Ciuman yang diberikannya semakin lama semakin dalam dan terasa hangat yang membuat jantungku berdetak cepat.
Tapi saat itu, aku teringat kembali kondisiku lalu menghentikan ciumannya dan melepaskan pelukannya. Kukatakan padanya bahwa hari akan segera gelap dan harus mencari kayu bakar sebelum benar-benar gelap.
Kami berjalan kembali pulang sambil mengumpulkan beberapa kayu bakar. Sejak ciuman itu, kami berdua tidak banyak bicara bahkan saat sampai digubuk. Yu Han meletakkan kayu bakar dekat dapur dan menyalahkan api untuk membakar ikan. Kuberitahu bahwa aku bisa membakar ikan dan memintanya menunggu didalam.
Tak beberapa lama, aku masuk dan menyajikan ikan bakar diatas meja. Kuberitahu bahwa hari ini hanya ada ikan bakar tapi besok aku akan pergi kepasar untuk membeli sayuran dan bumbu lainnya. Yu Han pun hanya mengangguk mengerti lalu kami mulai makan bersama dalam suasana yang diam dan canggung.
Setelah selesai makan Yu Han segera berdiri dan memberitahuku dia akan pergi istirahat dulu dan aku hanya melihatnya masuk dalam kamar. Aku hanya menghela napas lalu membersihkan piring-piring dan mencucinya kemudian hendak masuk ke kamarku untuk istirahat. Namun, aku membalikkan badan dan menuju ke kamar Yu Han.
Aku tidak suka suasana seperti ini terus menerus terjadi dan aku bermaksud untuk menjelaskan apa yang terjadi saat diair terjun tidaklah seperti yang dipikirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAO HUA (END)
FantasySeorang peri bernama Chun Hua dari alam bunga untuk pertama kali mengunjungi istana langit bertemu dengan seorang dewa yang berpangkat tinggi bernama Yu Han. Setelah berbagi waktu dan kebersamaan mereka akhirnya saling menyukai. Tepat saat terjadi...