Aku dan Yu Han pergi kekota untuk membeli beberapa jenis sayuran dan daging beserta bumbu untuk memasak. Aku tidak tahu ada begitu banyak jenis sayuran yang belum pernah kulihat sebelumnya juga bumbu yang mereka gunakan sangatlah beragam. Pada akhirnya aku hanya memilih yang kuketahui saja.
Setelah beberapa saat, kami pun kembali pulang. Aku sibuk menyiapkan bahan makanan dan memasak didapur sedangkan Yu Han pergi kehutan bambu untuk meditasi. Mengingat dia menghabiskan begitu banyak kekuatan bahkan terluka parah sebelumnya tapi belum melakukan meditasi untuk memulihkan energi dalam tubuh. Awalnya dia ingin membantuku menyiapkan makanan, tapi aku memilih untuk melakukan sendiri setelah mengingat kembali yang terjadi pada dapur saat Yu Han pertama kali memasak didesa yang terkena wabah.
Makanan pun siap diatas meja, tapi Yu Han masih belum kembali dan aku mencarinya dihutan bambu. Tepat saat aku melihatnya, bagian dadaku merasa sakit. Terasa seperti tertusuk pedang, kupegang pohon bambu untuk menopang tubuhku agar tidak roboh dengan menahan sakit.
Setelah merasa baikkan, aku mendekati Yu Han yang masih meditasi lalu berjongkok tepat dihadapannya dan mulai mengeluarkan air mata. Aku bisa merasakan bahwa mahkota bunga yang kedua akan segera lepas.
Saat itu Yu Han mulai sadar dan membuka matanya, aku segera berdiri membelakanginya lalu menghapus air mata. Lalu berbalik menghadapinya dengan senyum dan menggandeng tangannya untuk kembali.
Selama beberapa hari kami berdua habiskan waktu bersama, tidak banyak aktivitas yang dilakukan dan hampir setiap hari kami melakukan hal yang hampir sama seperti pergi ke pasar, bersih-bersih, memasak, makan bersama, dan beberapa kali Yu Han akan melakukan meditasi. Meskipun begitu, kami tidak merasa bosan dan waktu sangat cepat berlalu.
Selama beberapa hari ini juga, aku sering memikirkan lamaran Yu Han kemudian aku menghampiri kamarnya untuk berbicara mengenai hal itu. Awalnya kuragu untuk mengatakannya tapi aku tidak ingin menyesal nantinya.
"Aku ingin kita menikah besok" kataku.
Yu Han yang saat itu hendak minum lalu berhenti dan meletakkan kembali cangkir teh dimeja dengan menatapku untuk mendengar penjelasanku lebih lanjut.
Kemudian kujelaskan bahwa aku ingin menikah dialam manusia dan mengikuti tradisi pernikahan manusia. Aku hanya ingin membuat atau meninggalkan kenangan baik dialam ini mengingat kami sudah tinggal beberapa hari disini dan hidup layaknya manusia. Yu Han masih terdiam sambil menatapku.
"Aku hanya ingin memiliki kenangan indah saat kembali nanti untuk diingat. Jika kau tidak setuju maka lupakan saja perkataanku" ujarku lagi kemudian hendak pergi.
"Baiklah." Jawabnya.
Mendengar hal itu membuatku tersenyum lalu memeluknya dan mengucapkan terima kasih.
"Setiap pertengahan musim gugur biasanya manusia melakukan tradisi makan kue bulan bersama keluarga." Katanya padaku
Aku melepas pelukannya dan menatapnya untuk mendengar lebih lanjut. Lalu Yu Han meminta untuk merayakan bersama setiap tahunnya lalu mencium keningku. Sedangkan aku hanya bisa terdiam menahan sedih mendengar permintaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAO HUA (END)
FantasySeorang peri bernama Chun Hua dari alam bunga untuk pertama kali mengunjungi istana langit bertemu dengan seorang dewa yang berpangkat tinggi bernama Yu Han. Setelah berbagi waktu dan kebersamaan mereka akhirnya saling menyukai. Tepat saat terjadi...