Chapter 50

42 10 7
                                    

Setelah mendengar cerita dewa sumur, putra mahkota merasa geram dengan suku iblis yang selalu berusaha membuat kekacauan hanya karena keserakahan mereka. Putra mahkota kemudian memutuskan untuk kembali melaporkan kepada Tian Zun dan memberi perintah pada pasukan langit untuk menjaga danau lalu putra mahkota pun menghilang.

Dewa sumur pun memutuskan untuk kembali beristirahat disumur dan memberitahu untuk memanggilnya kapan saja jika membutuhkan bantuannya. Lalu Xi Chou mulai bicara bahwa bulan purnama nanti akan ada pertumpahan darah didanau dan raja iblis tidak akan melepaskan kesempatan untuk membawa naga hitam. Yu Han membenarkan mengingat raja iblis tidak akan menunggu bulan purnama berikutnya apalagi setelah dia mengetahui suku langit sudah tahu rencananya.

Yu Han kemudian terdiam dalam pikirannya sendiri dan Chun Yi tahu apa yang dikhawatirkannya.

"Jangan khawatir, saat hari itu tiba aku akan membuat warga desa dan kota tertidur dan membawa mereka ketempat aman." Kata Chun Yi.

Yu Han pun menganggukkan kepalanya pada Chun Yi dan Hong Ye merangkul bahu Chun Yi. Lalu mereka berempat bersulang bersama.

Sejak putra mahkota kembali kelangit, para pasukan langit sudah menjaga danau dan kami sering mengadakan pertemuan untuk membahas rencana kedepan. 

Tanpa sadar hari demi hari berlalu dengan hanya membuat rencana dan strategi menghentikan suku iblis. Sedangkan aku membantu kakakku menjaga warga desa dan kota yang sudah dibius dengan obat tidur dan dipindahkan ketempat lain demi keselamatan juga untuk menghindari mereka melihat apa yang akan terjadi didanau.

Para warga sudah dibius dari sejak pasukan langit datang menjaga danau dan hal ini sudah mendapat izin dari Tian Zun. Pada akhirnya, hari yang ditunggu-tunggu akan tiba besok.

Kakakku menghampiriku yang sedang duduk melamun melihat bulan dan kami berdua hanya terdiam mengingat akan terjadi pertumpahan darah. Mengingat pertempuran besok dimana suku langit akan berusaha untuk tidak membiarkan naga hitam jatuh ketangan raja iblis lalu memusnahkannya ketika raja iblis mengeluarkan naga itu dari segel.

Tentu hal ini tidak semudah yang dipikirkan dan inilah yang membuat rasa khawatir lebih besar dari rasa takut. Jika gagal, maka konsekuensinya akan terjadi perang yang lebih besar dari 50.000 tahun lalu. Tanpa sadar, Yu Han datang dan mendekati kami berdua yang terduduk diam. 

Kakakku melihat kehadirannya lalu bangun menghampirinya. Kakakku hanya menatap dan menepuk bahu sahabatnya lalu meminta istirahat yang cukup malam ini dengan memberikannya botol obat lalu pergi meninggalkan kami berdua.

Yu Han duduk disampingku yang terbenam dalam lamunan lalu menggenggam tanganku. Aku melihat tanganku yang tergenggam erat dan tahu itu adalah Yu Han. 

Kubaringkan kepalaku dibahunya tanpa banyak bicara. Saat ini hanya ingin bersama dengannya tanpa membicarakan apapun. Aku percaya Yu Han dapat menjaga diri dengan baik, karena itu aku meyakinkan diri untuk tidak perlu khawatir dengan keselamatannya lalu mengangkat kepalaku dari bahunya dan memintanya kembali istirahat.

Yu Han memelukku dengan erat untuk menenangkanku dan kucoba untuk menahan air mata. Yu Han bangun dan hendak pergi lalu kuberitahu besok aku akan pergi menemuinya sebelum berangkat ke danau dengan wajah yang tersenyum.

Saat Yu Han pergi, aku tidak bisa menahan air mata dan mulai menangis dibawah cahaya bulan dan hembusan angin malam yang dingin. Sedangkan kakakku hanya melihatku dari kejauhan.

TAO HUA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang