Yu Han kembali ketempat banyaknya para pengemis tadi. Tahu bahwa mereka bukan pengemis melainkan warga yang kabur, hal itu terlihat dari luka mereka. Luka cambukan dan pukulan seperti hendak menghentikan mereka dan hampir dari mereka semua memilikinya.
Setelah melihat-lihat Yu Han pergi dan kembali kejalan utama. Digerbang utama kota terlihat banyak prajurit menjaga dan memeriksa ketat setiap orang yang masuk. Kemudian pergi untuk melihat mayat-mayat yang masuk dalam kota tadi.
Ada beberapa prajurit menjaga dan beberapa tabib yang memeriksa mayat untuk mencari tahu penyebab kematian mereka. Yu Han menggunakan kekuatan sihir agar manusia tidak bisa melihatnya dan melihat dekat mayat-mayat itu.
Melihat dari kondisi mayat sudah jelas mereka meninggal karena wabah.
Yu Han memperhatikan satu per satu mayat dan menyadari ada sesuatu yang aneh. Dada pada setiap mayat memiliki bekas lebam.
Yu Han kembali kepenginapan, memikirkan apa yang terjadi dan memutuskan untuk tinggal beberapa hari melihat kondisi kota ini.
Hari demi hari berlalu, kondisi kota semakin kacau. Semakin banyak mayat yang dibawa masuk dan dibakar. Berita wabah penyakit pun membuat semua orang panik dan banyak yang keluar dari kota untuk menyelamatkan diri.
Gerbang utama dijaga banyak prajurit. Melihat kondisi kota sekarang membuatku khawatir. Banyak pengungsi yang masuk dalam kota tanpa makanan. Yu Han memutuskan untuk melihat kondisi mayat-mayat sedangkan aku memutuskan mencari informasi mengenai wabah ini.
Sepanjang jalan Yu Han merasa khawatir ada yang tidak beres dengan masalah ini. Dia bergegas pergi melihat kondisi mayat dan betul saja setiap mayat memiliki bekas lebam pada bagian dada. Merasa khawatir Yu Han memutuskan untuk kembali melaporkan masalah pada istana langit.
Sedangkan aku sekarang sedang mencoba membantu para korban dan ingin mendapatkan informasi. Meskipun orang dalam kota banyak yang kabur, tapi paling tidak masih ada beberapa keluarga memiliki hati untuk membantu memberikan mereka makan, minum dan obat-obatan. Aku membagikan makanan pada mereka bahkan membantu mengobati luka.
Tanpa terasa hari pun sudah gelap dan sebagian dari mereka sudah tertidur. Kutanyakan pada tabib, apakah biasanya jika ada wabah penyakit keadaan akan separah ini. Tabib menganggukkan kepala, dan menjelaskan tentu akan terjadi kekacauan.
Wabah penyakit adalah hal yang ditakuti karena menyebar dengan cepat dan obat masih sulit didapatkan. Tabib itu melanjutkan bahwa wabah penyakit ini sangat aneh kemudian salah satu korban mendekati kami dan menceritakan awal mula wabah ini menyebar.
Dilain pihak, Yu Han saat ini berada diaula utama istana langit melaporkan masalah yang ditemuinya bahwa saat ini dialam manusia tepatnya kota Yun Ping sedang mengalami kekacauan karena wabah penyakit. Seketika Tian Zun menghentikan Yu Han karena itu hal yang sudah biasa dan para dewa tidak harus ikut campur urusan manusia.
Yu Han meminta izin pada Tian Zun untuk terus melanjutkan penjelasannya dan Tian Zun mengizinkan. Yu Han melanjutkan bahwa awalnya dia juga merasa tidak ada keanehan dengan wabah ini, tapi semakin hari keadaan semakin kacau dan mayat semakin hari semakin banyak. Selain itu para tabib tidak tahu jenis penyakit apa yang menyerang. Saat melihat kondisi mayat tidak ada kejanggalan memang benar kematian mereka karena penyakit tapi pada dada setiap mayat memiliki bekas lebam. Hari demi hari mayat semakin banyak jumlahnya dan semua mayat memiliki bekas lebam pada bagian dada. Kemudian kuputuskan untuk mencari jejak jiwa mereka dan tidak dapat melihat apa-apa.
Setelah itu kuputuskan kemari meminta dewa takdir mencari tahu keberadaan jiwa-jiwa mereka dan hasilnya jiwa mereka semua telah hilang.
Semua dewa dalam aula istana terkejut, Tian Zun kemudian memanggil Hong Ye sebagai dewa takdir yang mencari tahu keberadaan jiwa-jiwa itu untuk memastikan apakah benar jiwa-jiwa menghilang.
Hong Ye pun membenarkan bahwa jiwa itu telah menghilang. Kemudian Yu Han melanjutkan, setelah dia memastikan bahwa benar jiwa-jiwa itu menghilang maka ada kemungkinan jiwa mereka telah dicuri dan diambil secara paksa disaat kematian mereka dengan alat penampung jiwa dan karena itu mayat-mayat meninggalkan bekas lebam.
Setelah mendengar hal itu Tian Zun memerintahkan putra mahkota dan Yu Han untuk menyelidiki masalah ini dan meminta Tabib Chun Yi untuk membantu manusia sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAO HUA (END)
FantasySeorang peri bernama Chun Hua dari alam bunga untuk pertama kali mengunjungi istana langit bertemu dengan seorang dewa yang berpangkat tinggi bernama Yu Han. Setelah berbagi waktu dan kebersamaan mereka akhirnya saling menyukai. Tepat saat terjadi...