Aku menunggu dikamar sedangkan Yi gege bersama yang lainnya dihalaman depan. Bagiku ini adalah waktu kritis, setelah ini aku tidak tahu harus bersikap seperti apa dihadapan mereka. Ayah bertanya-tanya Chun Hua kemana sambil menatap Chun Yi.
Chun Yi kemudian memberitahu bahwa Chun Hua ada dikamarnya dan ada hal yang ingin disampaikan menyangkut Chun Hua.
Sesaat Chun Yi terdiam dan meminum tehnya. Saat itu Chun Er menarik napas tampak mempersiapkan hatinya. Sedangkan ayah dan ibu bingung melihat reaksi Chun Yi yang begitu serius dan penasaran hal apa yang ingin disampaikan putra mereka. Chun Yi pun mulai memberitahu keluarganya dari awal secara pelan dan detail.
Malam pun terasa dingin dan lebih berangin dari biasanya. Sedangkan aku yang menunggu duduk dekat jendela merasakan angin yang berhembus dan menatap langit tanpa bulan malam ini. Aku merasa langit gelap dan angin dingin sekarang mewakili perasaanku saat ini dan tersenyum dengan air mata mengalir keluar menyentuh pipiku.
Setelah Chun Yi selesai memberitahu semuanya, ibu hanya bisa menangis tanpa mengatakan apa-apa, tampak seperti kehilangan kekuatan yang membuatnya tidak bisa berbicara. Sedangkan ayah hanya memeluk menenangkan istrinya dengan tatapan kosong dan terkejut tidak menyangka.
Chun Er yang sudah menebak akan hal buruk hanya menangis sambil minum arak tao hua. Suasana menjadi lebih dingin dan dingin dan saat itu aku pun keluar menghampiri mereka semua yang berwajah sedih lalu duduk disebelah ibu yang tidak berhenti-hentinya menangis.
"Itu benar waktuku tidak banyak karena itu disisa waktu ini aku ingin membuat kenangan indah bersama sampai akhir. Jika ingin bersedih maka bersedih saat kepergianku tapi setelah itu kembali ke kehidupan sebelumnya" kataku.
Sekuat hati aku bertahan untuk tidak menangis dihadapan mereka dan meminum arak tao hua. Aku meminta maaf pada mereka mengingat dari dulu hingga sekarang selalu membuat masalah dan membuat khawatir juga selalu membuat keributan dan mengucapkan terima kasih karena sudah menjaga, percaya, dan melindungiku selama ini.
"Ini adalah takdir dari langit dan yakin ini adalah yang terbaik untukku" ujarku lagi lalu menatap semua keluargaku dan air mata mulai mengalir.
Ibu kemudian memelukku dan meminta berhenti berpura-pura tegar. Aku mulai menangis dalam pelukan ibuku lalu Er jiejie ikut memeluk bersama. Saat itu aku pastikan setelah malam ini aku tidak akan terlalu sedih atau khawatir seperti sebelumnya.
Ayah dan Yi gege menahan kesedihan mereka dengan minum arak tao hua dalam sekali tegukan. Malam yang tadi terasa dingin sekarang pelan-pelan terasa hangat karena kebersamaan keluarga meskipun hati dipenuhi luka dan rasa sedih akan kehilangan.
Hari semakin malam, waktunya kami semua kembali istirahat dan tepat saat itu aku menghentikan Yi gege.
"Gege, aku ingin kau tidak memberitahu Yu Han mengenai hal ini" kataku sambil menatapnya.
"Aku sudah memberitahu Xi Chou untuk tidak memberitahu siapapun jadi jangan khawatir. Aku akan jaga selama yang kubisa" jawabnya
"Kau kakak yang terbaik bagiku tapi maaf aku hanya bisa menjadi adik yang merepotkanmu" kukatakan dengan kedua mata yang penuh air mata.
Kakakku mengatakan bahwa dia tidak pernah punya pikiran seperti itu. Lalu kuhapuskan air mata lalu mulai mengatakan hal serius. Aku memberitahu kakakku sekarang indera perasaku sudah menghilang maka ada kemungkinan indera yang lain akan menghilang. Karena itu aku meminta untuk kembali ke paviliun awan melihat Yu Han terakhir kali sebelum penglihatanku menghilang atau kondisiku semakin parah. Juga aku ingin menjadikan kesempatan ini untuk menjadi kesempatan terakhir bersamanya dan mengucapkan selamat tinggal.
Dengan mudahnya kakakku menyetujui semua permintaanku bahkan akan pergi bersama nanti. Aku selalu merasa Yi gege adalah yang terbaik, berharap suatu saat nanti dia bisa menemukan pasangan yang bisa membuatnya bahagia. Meskipun saat itu aku tidak ada lagi tapi aku akan selalu mendoakannya dimana pun keberadaanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAO HUA (END)
FantasySeorang peri bernama Chun Hua dari alam bunga untuk pertama kali mengunjungi istana langit bertemu dengan seorang dewa yang berpangkat tinggi bernama Yu Han. Setelah berbagi waktu dan kebersamaan mereka akhirnya saling menyukai. Tepat saat terjadi...