Mengingat kembali kenangan yang membuat hatinya terluka membuat hatiku merasa tidak enak dan tidak nyaman. Sedangkan Yu Han masih terdiam dalam pikiran masa lalunya. Tidak ingin membuatnya sedih dan terus-menerus mengingat kenangan buruk itu, aku mendekatinya dan memeluknya. Tidak tahu apakah akan memberikannya kenyamanan tapi paling tidak hanya ini yang bisa kuberikan karena semua masa lalu dan sekarang hanyalah kenangan. Aku memeluk dan menepuk bahunya dengan lembut.
Tanpa sadar aku meneteskan air mata seperti merasakan hal yang dia rasakan. Perasaan dikhianati oleh orang terdekat dan bahkan membunuhnya sendiri.
Hatiku masih merasa tidak nyaman setiap kali ingat kejadian semalam dan penasaran apakah sekarang Yu Han sudah membaik.
Aku mengambil pedang kayu dan latihan di halaman belakang agar hatiku bisa lega dan melupakan kesedihan. Lagi pula, itu semua hanya masa lalu, yang terpenting masa sekarang saat aku bersama dengannya.
Kumulai bergerak mengeluarkan semua gerakan yang kulatih dengan lincah dan cepatnya. Bahkan diriku sendiri merasa ilmu bela diriku sudah mengalami banyak peningkatan. Yu Han pun datang menghampiriku dan meminta pedang kayu yang kupegang.
Kuberikan tanpa mengatakan apapun dan kemudian kulihat pedang kayu itu mengeluarkan cahaya dan sinar sangat indah yang perlahan berubah menjadi pedang sungguhan.
Sungguh pedang yang sangat indah bahkan memiliki ukiran phoenix pada bagian pedang dan ukiran bunga persik pada gagang pedangnya.
"Pedang ini milikmu dan hanya satu-satunya diseluruh alam dan hanya kau yang bisa memanggilnya" katanya sambil memberi pedang tersebut padaku.
Pedang ini hanya mengenal satu pemilik karena terbentuk berdasarkan kekuatan sihirku. Karena itu Yu Han memintaku berlatih dan menguasai gerakan bela diri dengan menggunakan pedang kayu agar aku memiliki ikatan dengannya dan kemudian dapat mengubahnya menjadi pedang asli.
Yu Han tersenyum menatapku yang sangat senang dengan pedang itu dan memintaku untuk memberikan nama.
Kuberpikir sejenak, mencari-cari nama apa yang cocok dan akhirnya kuputuskan.
"Aku akan memanggilnya Pedang Fenghuang Hua. Fenghuang yang berarti phoenix dan Hua yang berarti Bunga."
Ide itu terpikirkan karena ukiran phoenix dan bunga pada pedang yang melambangkan aku dan Yu Han.
Setelah itu Ru Ling datang dan memberitahu kakakku ingin menemui Yu Han sekarang. Dia menatapku dengan tatapan ingin mengajakku pergi bersamanya menemui kakakku tapi aku menolak dan ingin tetap berlatih dengan pedang fenghuang hua.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAO HUA (END)
FantasíaSeorang peri bernama Chun Hua dari alam bunga untuk pertama kali mengunjungi istana langit bertemu dengan seorang dewa yang berpangkat tinggi bernama Yu Han. Setelah berbagi waktu dan kebersamaan mereka akhirnya saling menyukai. Tepat saat terjadi...