Chapter 32

53 14 12
                                    

Kami berdua sedang berjalan-jalan, aku mengajak Yu Han untuk pergi mencicipi mie yang terkenal dikota ini. Sesampainya aku memesan 2 mangkok mie kemudian menunggu. 

Kukatakan pada Yu Han bahwa suasana kota setelah festival lentera sedikit berbeda. Terasa orang-orang menjalani aktivitas dan pekerjaan mereka dengan lebih serius juga tidak lagi terlihat banyak senyum atau terdengar suara tawa. Bahkan disekitar kota terdapat beberapa pengemis sedang meminta-minta.

Tak lama pemilik kedai membawakan pesanan kami, baunya sangat harum dan aku mulai mencicipi. Tidak salah kedai ini terkenal dan memiliki banyak pelanggan. 

Aku melihat beberapa pengemis bahkan diantara mereka ada yang terluka tapi diantara banyak orang dikota tidak ada yang ingin membantu. Kemudian terjadi keributan didekat kami. 

Seorang pria sedang bertengkar dengan pengemis wanita tua yang meminta uang untuk memberikan makan pada cucunya. Pria itu menolak bahkan memukul wanita tua itu, merasa geram dengan tindakan pria itu membuatku ikut campur.

Aku memulai pertengkaran dengan pria itu dan makin lama makin menjadi-jadi. Setiap perkataan yang keluar dari mulut pria itu tidak ada sedikitpun yang baik, hal itu membuatku semakin geram dan hendak ingin mengeluarkan kekuatan sihir. Hanya saja hal tersebut dilarang apalagi Yu Han sedang memperhatikan. 

Tidak ingin dia terlibat masalah nantinya karenaku. Kuurungkan niatku dan pria itu mendorongku hingga terjatuh bahkan ingin menendang.

Saat itu juga pria itu tiba-tiba merasa kesakitan dan kakinya tidak bisa digerakkan. Yu Han pun bangun dari tempat duduknya menghampiriku. Dia membantuku bangun dan melihat keadaanku. Kemudian kamipun pergi dari kedai itu, tidak lupa kuberikan uang untuk wanita tua itu dan membawanya dan cucunya pergi makan. Mereka tidak henti-hentinya mengucapkan terima kasih dan saat itu aku menyadari semakin banyak pengemis dalam kota. Tanpa sadar aku tidak melihat Yu Han.

Aku memutuskan untuk mencarinya dan berpamitan dengan wanita tua. Yu Han sedang berdiri seperti menatap sesuatu dengan serius, aku menghampirinya dan terkejut dengan apa yang kulihat. 

Begitu banyak pengemis bahkan ada yang terluka, Yu Han kemudian membawaku menjauh dari situ.

Setelah melihat itu semua membuatku tidak ingin pergi kemana-mana dan ingin kembali ke penginapan saja. Yu Han tahu bahwa aku dalam kondisi yang tidak baik, menghampiriku dan menggenggam tanganku berusaha menghibur. 

Tepat saat itu kami melihat ada beberapa kereta tarik yang ditutupi dengan jerami, bahkan ada prajurit yang mengawal.

Saat kereta itu melewati kami, Yu Han dan aku melihat sesuatu seperti tangan dan aku menghentikan kereta untuk melihat apa yang mereka bawa. Namun prajurit tidak memberikan izin dan mengusirku, saat itu aku mencium bau busuk dan yakin itu adalah mayat.

"Apa yang sedang terjadi? Kenapa begitu banyak mayat bahkan pengemis dalam kota." Kukatakan sambil melihat Yu Han dan dia menarikku kembali ke penginapan. Memberitahuku untuk tidak ikut campur atau berusaha mencari tahu urusan manusia.

"Apa mungkin mereka korban dari perang?" Tanyaku padanya.

Yu Han tidak tahu pasti tapi mungkin saja benar atau bisa saja karena ada wabah penyakit. Yu Han memperingatiku lagi untuk tidak ikut campur masalah yang disebabkan oleh manusia sendiri. Para dewa hanya boleh ikut campur jika masalah itu berkaitan dengan alam kita dan sudah mendapat izin dari Tian Zun. 

Aku mengangguk mengerti dan ingin beristirahat kemudian Yu Han meninggalkan kamarku.

TAO HUA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang