Chapter 14

70 23 17
                                    

Aku mencari Yu Han kemana-mana tapi tidak ada bahkan diruangannya, kutanyakan pada Yi Mei kemana perginya Yu Han dan dia mengatakan dewa api dipanggil untuk menghadiri rapat di aula istana sekarang. 

Setelah tahu aku pun ke halaman belakang untuk berlatih tapi selama berlatih aku tidak bisa fokus dan akhirnya tersandung hampir terjatuh namun aku merasa seperti ada seseorang menahan dari belakang.

"Kau sudah kembali, kudengar Tian Zun memanggilmu. Apa terjadi sesuatu?" Tanyaku padanya. 

Dia menjelaskan hanya masalah kecil terkait laut timur, Tian Zun ingin dia untuk mengklarifikasi masalah dan sekarang sudah beres. Setelah mendengarnya aku merasa tenang dan melanjutkan latihanku. Pada saat itu Yu Han melemparkanku sebuah pedang kayu.

"Mulai sekarang gunakan pedang itu saat latihan, jika kau sudah menguasainya aku akan memberikan pedang asli untukmu."

Kupegang pedang kayu itu erat-erat dan kuarahkan padanya seperti sedang menantang. Yu Han tersenyum dan kami pun mulai latihan bersama, dimulai dari melakukan gerakan secara bersama dan bertarung satu sama lain. 

Sekarang aku bisa bertarung dengan leluasa dan tubuh terasa ringan jadi mudah untuk terbang ataupun melayang, intinya keahlianku sudah banyak meningkat. Kemudian Yi Mei menghampiri kami, mengatakan kakakku dan dewa takdir sedang menunggu Yu Han diruangannya.

Kami berempat akhirnya makan bersama. Seperti biasa dewa takdir mulai mengatakan sesuatu mengenai banyaknya dewi yang mendatanginya untuk diikatkan takdir mereka dengan putra mahkota atau Yu Han sampai membuatnya tidak ada waktu untuk bersantai atau bahkan berkunjung kesini.

"Yu Han, bagaimana jika aku memilih satu dewi yang sangat cantik untukmu, aku jamin akan memilih yang terbaik untukmu baik dari wajah, penampilan atau latar belakangnya. Bagaimana menurutmu?" Tanyanya pada Yu Han dengan tatapan bercanda.

Setelah mendengarnya Yu Han hanya memberikan tatapan dingin dan serius padanya, seketika dewa takdir mengatakan bahwa dia sedang bercanda.

Aku pun tertawa melihat reaksi ketakutannya dan sekarang dia malah balik bertanya padaku.

"Bagaimana denganmu, apa kau ingin bantuanku untuk mencarikan pasangan? Kita adalah teman jadi jangan sungkan jika ingin bantuanku". 

Jika saja dewa takdir bukan dewa tinggi, mungkin aku sudah menjejalkan banyak makanan kedalam mulutnya.

"Chun Hua masih muda dan perlu banyak berlatih" katanya yang membuatku seketika melihat Yu Han dan membenarkan apa yang dikatakannya. 

Pada saat itu Yu Han mengambil sepotong daging dan memberikannya padaku. Melihat hal itu membuat dewa takdir memandang kakakku dan dia hanya menggelengkan kepala yang menandakan jangan bertanya apapun.

"Chun Yi, melihat kau sudah kembali itu berarti para korban dialam manusia sudah tertangani dengan baik. Kali ini benar-benar menyusahkanmu" katanya melihat kearah kakakku.

"Itu adalah tugasku sebagai tabib jadi tidak perlu sungkan." Jawabnya.

"Bukankah itu masalah alam manusia, lalu kenapa para dewa boleh ikut campur?" 

Rasa penasaran membuatku berani bertanya karena alam dewa dan manusia memiliki hukum bahwa para dewa tidak boleh ikut campur kehidupan manusia.

Kakakku menegur agar aku tidak perlu ikut campur mengenai masalah resmi.

"Tidak apa-apa karena Chun Hua bukan orang luar, cepat atau lambat dia akan tahu." Katanya.

Yu Han menjelaskan bahwa ada kasus kebakaran yang cukup besar di dunia manusia. Banyak korban meninggal dan terluka parah. Anehnya luka-luka itu tidak bisa disembuhkan dengan obat-obatan manusia karena luka itu didapat dari api neraka bukan api biasa. Sedangkan para korban yang meninggal arwahnya menghilang tanpa jejak dan karena itu akhirnya Tian Zun meminta kasus ini di usut dan kakakmu yang dtugaskan untuk merawat para korban terluka.

"Apa itu ada hubungannya dengan alam iblis?" Tanyaku penasaran sambil melihat kearah Yu Han dan lainnya.

"Hal ini masih di cari tahu dan belum ada bukti bahwa alam iblis ada hubungannya. Selama bukti belum jelas jangan pernah mengatakan hal seperti itu". Aku mengiyakan perkataan Hong Ye. 

Kakakku pun menghentikan topik pembicaraan ini dan meminta izin kepada Yu Han untuk membawaku pulang ke alam bunga besok pagi dan menjelaskan aku hanya akan pergi 3 hari saja. Yu Han memberikan izinnya karena dia sadar bahwa aku sudah lama tidak pulang.

Kami berempat berbincang-bincang tanpa sadar hari sudah malam. Kakakku dan Hong Ye pun jalan bersama. 

"Chun Yi, tidakkah kau merasa Yu Han memperlakukan adikmu dengan berbeda? Aku merasa dia berubah baik dari sikap atau tatapannya saat melihat adikmu." Kata Hong Ye.

"Wajar saja dia berubah, mereka sudah saling kenal bahkan Chun Hua bisa dianggap sebagai muridnya." 

Mendengar Chun Yi mengatakan itu membuat Hong Ye ingin mengatakan sesuatu lagi tapi Chun Yi menutup mulutnya dan mereka berpisah jalan.

Setelah berpisah jalan dengan Hong Ye, Chun Yi memikirkan lagi perkataan sahabatnya itu dan mengingat kembali bagaimana Yu Han menatap adiknya dan bahkan lebih sering tersenyum. Selain itu sudah lama semenjak Yu Han membicarakan masalah resmi kepada orang lain.

Baiklah, anggap saja dia mengganggap Chun Hua sebagai orangnya tapi berdasarkan prinsip Yu Han seorang wanita tidak seharusnya tahu mengenai masalah resmi. 

"Chun Yi apa yang sedang kau pikirkan, mungkin saja Yu Han seperti itu karena dia adikmu" lalu melanjutkan perjalanannya

Kemudian berhenti "apamungkin mereka saling menyukai." Chun Yi menggelengkan kepalanya untuk membuangpikiran itu

Dalam pikirannya dia hanya berharap sahabat dan adiknya tidak akan terluka. Mengingat Yu Han adalah pangeran istana langit sedangkan adiknya hanya peri biasa. Chun Yi pun menghentikan lamunannya dan masuk ke kamarnya.

TAO HUA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang